RIZKI RWP & LOVE BIRD CANDY. BAKAL CERAH PRESTASINYA
Ini Dia Penampakkan Love Bird Candy
Tampil Memukau di Jogja, Langsung Hatrik di Bandung
Tak ada posisi nomor 1 yang diraih olehnya. Tapi hampir semua orang memujinya. Sudah cantik warnanya, pas sekali dibalut sangkar puitih jenis fiber keluaran terbaru BnR.
Penampilannya itu loh yang sungguh aduhai. Bukan sekadar rajin dan panjang. Gayanya juga bikin orang geleng-geleng kepala. Neklek sambil goyang-goyang kepala, secara periodik juga sambil jalan ke kanan dan ke kiri.
Itulah Candy, love bird milik Rizki RWP dari Bandung. Candy, sesuai warna bulunya, Candy biru. Rizki mengaku baru memperolehnya seminggu sebelum even Soeharto Cup Jogja.
“Baru dapat minggu lalu. Itu yang menegokan juga pak H. Mungin. Langsung saya bawa ke sini,” ujarnya.
CANDY. CANTIK WARNYA, PANJANG NGEKEKNYA
Candy dua kali meraih juara 2 di Soeharto Cup. Prestasi yang cukup mentereng sesungguhnya, mengingat lawan memang tangguh-tangguh. Hampir semua love bird fenomenal turun di sini, seperti Fretty dari Jakarta, juga ada Kusumo dari Klaten. Dari Bandung, Mr. One-D juga datang menurunkan Gideug, tapi burung kurang tampil.
Rizki mengaku senang saat mendapatkan banyak apresiasi. Ada satu sesi yang membuatnya terharu. Sesaat setelah hujan, kondisi gerimis, sekitar jam 17.00, Candy turun dengan nomor gantangan 4, di pinggir.
Candy juga tampil bagus, hingga membuat para peserta dan penonton yang berada di gantangan Candy pun dibuat terpukau. Sekali ngekek, bisa tembus dua menit dengan jeda hanya 3-4 detik saja. Setelah waktu penilaian selesai, ternyata Candy tidak mendapatkan bendera nominasi.
Dari sisi tersebut, banyak penonton yang teriak protes. Setelah selesai dan pintu di bukan, ada 4-5 orang yang menghampiri Rizki dan H. Mungin, yang kebetulan memakai kaos panitia.
“Gila ya pak, masa love bird bagus begitu sampai ndak dapat nominasi. Menurut saya itu bahkan koncer A atau paling tidak B juga layak.”
Mendengar protes tersebut, Rizki dan H. Mungin hanya bisa diam saja. “Terus terang saya kaget dan terharu diprotes orang yang saya tidak kenal. Mereka ndak tahu kalu burung yang mereka protes karena tidak dapat koncer itu burung saya,” ujar Rizki.
Meski memakau kaos panitia dan berada di dalam lapang, Rizki dan H. Mungin yakin tidak ada juri dan panitia lain yang tahu kalau itu burung miliknya. “Di mana lomba, saya tidak pernah itu pakai pesan-pesan ke panitia atau ke Juri, misalnya tolong itu burung saya nomor gantangan sekian di pantau. Apa adanya saja. Kalau lomba, prinsip saya bisa ke mana saja, tidak pilih-pilih EO.”
Selain terharu dan dengan perhatian dari para love bird mania yang mengikuti Soeharto Cup, Rizki juga mengaku mencoba dan bisa memahami kondisi kenapa Candy sampai lolos dari pantauan juri.
“Ya hari sudah sore, habis hujan masih gerimis. Juri tentunya sudah lelah. Jadi ini sangat manusiawi. Kita berpikir positif saja.”
Setelah pulang ke Bandung, Rizki mendapatkan bonus ‘hiburan’. Rabu kemarin, Candy dicoba dalam latberan Leuweng Tiis, dan di sini meraih juara 1 sebanyak tiga kali alias hatrik!
Hasil ini tentu membuat Rizki semakin optimis untuk kembali di bawa ke sejumlah even, mulai dari Kapolres Cup Tangerang Selatan 10 April, hingga ke Road to Presiden Cup 24 April di Lapangan Banteng.