DODIK MINTARTO. SUKSES KOMBINASIKAN DUA JAGO EVANDER & SAIKO DARI BOS BERBEDA JUARA 1

GALATAMA KICAU MANIA FEAT MONJALI + DATA JUARA, #2

MB Saiko & Evander Naik Podium, Raja Tembak Nyaris Hatrik, Kacer Raja Gendam Tebar Ancaman

Selasa, 19 Maret 2024 - BERITA LOMBA

Wajah sumringah terlihat jelas pada Dodik Mintarto, setelah kedua jagoan murai batu Saiko dan Evander yang ia kawal, tampil meyakinkan dan merebut juara 1.

Saiko milik Guswanda dari SGR Team juara 1 kelas Murai Batu Tantangan 550K. Ini adalah kelas utama. Sementara Evander milik H. Sasman dari Primadona BF, juga tak mau kalah, menempati podium teratas kelas Murai Batu GMM.

Kedua burung itu berhasil dikolaborasikan oleh Dodik Mintarto, hingga mempersembahkan piala juara 1 pada masing-masing bosnya. “Rasanya sangat bangga, dua burung dengan bos yang berbeda keduanya meraih juara 1,” jelas Dodik Mintarto sambil tersenyum bangga.

Saiko terbilang cukup stabil, nyaris setiap diturunkan lomba selalu meraih juara 1. Belum lama ini di wilayah Bantul, Saiko dalam satu hari diturunkan di dua even berbeda, keduanya meraih juara 1 kelas utama.

LINTANG AJI. DEWA COBRA JADI INCARAN

Walau hanya merebut peringat 2 (dua), murai batu Dewa Cobra milik Lintang Aji, mendapat banjir pujian. Dewa Cobra yang memiliki bodi besar serta ekor panjang, saat beraksi terlihat gagah. Gaya tarung kepala naik turun menekan kencang, sambil ekornya menjuntai ke atas.

Penampilan mentereng diperlihatkan Dewa Cobra di kelas Murai Batu Tantangan 550K dan Murai Batu Monjali 250K. Begitu turun dari gantangan sejumlah kicau mania pun mengerumuni, salah satunya bahkan langsung mengajukan tawaran 150 juta. Sayang, pemiliknya tidak mau membuka harga, terlihat hanya menggelengkan kepala.

“Beberapa kicau mania sudah pernah, bahkan sampai datang ke rumah, mengajukan tawaran 150 juta. Saya sendiri tidak membuka harga, soalnya itu burung kesayangan anak saya,” jelas Daryanto, seorang anggota abdi negara.

Lebih lanjut Daryanto mengungkapkan bila di rumahnya masih ada 5 burung murai batu lainya. Sebagian burung lapangan. Dewa Cobra sendiri didapat sekitar 1 tahun lalu dari seorang kawan di Jakarta.

Di tempat lama, Dewa Cobra pernah satu rumah dengan Rampes. Di Jakarta, Dewa Cobra sudah turun di lapangan, namun penampilannya memang tidak sedahsyat saat ini.

“Alhamdulillah Dewa Cobra, sekarang memang tambah bagus dan garang,” tambah Dayanto yang mengaku Dewa Cobra pertama dikejar orang saat turun di Walikota Cup Yogyakarta.

ARI KRUPUK. RAJA TEMBAK NYARSI HATRIK JUARA 1

Tak kalah mengkilap, penampilan murai batu Raja Tembak milik Ari Krupuk dari Krupuk Family. Aksinya begitu menyakinkan hingga nyaris borong tiga gelar juara 1 alias hatrik. Sepertinya Raja Tembak sesuai dengan namanya, salah satu kelebihannya senjata tembakan yang kerap diluncurkan panjang-panjang.

Tembakan ini pun sering membuat kejutan bagi lawan sekaligus mematikan. Raja Tembak naik podium di kelas Murai Batu Enter dan Murai Batu Bintang. Sayang, satu kelas Murai Batu Favorit penampilannya sedikit kendor sehingga harus puas berada di peringkat 2 (dua). Juara 1 diraih Pancanaka, salah satu jago andalan milik Arung.

Kacer Raja Gendam milik Sulthan Group kembali menebar ancaman serius bagi kacar papan atas. Raja Gendam tampil keras, kerja nerus dari hingga akhir, memberikan perlawanan sengit. Bawa lagunya kasar-kasar, speed rapat nyaris tanpa spasi. Volumenya hingga terdengar dari luar pagar.

Perlawanan sengit yang diperlihatkan Raja Gendam, membuat banyak orang memprediksi bakalan menjadi sandungan tajam bagi kacer papan atas. Aksi ini diperlihatkan di kelas Kacer Sejati, Raja Gendam tembus dua besar. Juara 1 (satu) diraih Cinta Buta milik Clio Rahmat dari Riau yang sudah memiliki jam terbang cukup tinggi.

SULTAN GROUP. RAJA TEMBAK TEBAR ANCAMAN SERIUS KACER PAPAN ATAS

Raja Gendam terbilang jago baru dari Sulthan Group, didapat dari dalam kota Jogja sendiri. Sejak di markas Sulthan Goup, beberapa kali dicoba lapangan selalu membawa pulang juara.

Selama ini semua jagoan dari Sulthan Group didapat dari Jawa Timur, kebetulan di sana ada orang kepercayaannya yang dibei tugas untuk memantau burung prospek di lapangan. “Raja Gendam saya dapat dari dalam kota Yogyakarta sendiri.”

Joko, owner Sulthan Group, pertama melihat di gantangan. “Waktu itu auranya terlihat agak berdeda, dan saya suka gaya tarungnya rol tembak kasar-kasar. Langsung dirembug, tak lama deal harga,” jelas Joko.

BERDIKARI KRU. BARONGSAI TAMPIL KEJER-KEJER

Cucak hijau Barongsai tampil ciamik, nyaris borong juara. Kali ini tampil tanpa pengawalan langsung dari Feri – Berdikari Klaten, si empunya. Barongsai kerja ngotot, bongkar lagunya kasar-kasar, hingga terrlihat kejer-kejer sayapnya.

Penampilan mewah itu terlihat di kelas Cucak Hijau Enterprice 155K, hingga berhak mendapatkan juara 1. Peringkat 2 ditempati Wisanggeni milik H. Fajar, yang juga sudah sering langganan juara.

Barongsai masih bisa memberikan perlawan senggit di kelas Cucak Hijau Bintang dan Cucak Hijau Sejati, masing-masing berhasil menempati peringkat 2 (dua). “Bos Feri lagi ada acara, jadi ndak bisa mengawal langsung,” terang Yuli Kuncung, salah satu Kru.

Secara umum lomba berjalan sukses dan meriah, Rizal, Rizki Putra, dan Ardi mewakili panita mengucapkan banyak terimakasih atas semua dukungan kawan-kawan kicau mania, mohon maaf bila masih ada kekurangan.

Sejumlah event akan kembali dibanjiri kicaumania, seperti Barometer Blok Tengah di Gantangan Pelangi Manisrenggo Klaten (31/3), hingga salah satu gong event adalah Piala Sleman Vaganza pada 28 April 2024. Sebagian besar tiket di Sleman Vaganza, dilaporkan sudah mulai pada habis. [busro]

PANITIA. TERIMAKASIH ATAS SEMUA DUKUNGAN KAWAN-KAWAN

RIZKI PUTRA & ARDI DARI PANITA PUAS DALAM BUKA GELARAN DI JOGJA

DATA JUARA GALATAMA MURAI MANIA FEAT MONJALI:

BROSUR BAROMETER BLOK TENGAH 31 MARET:

BROSUR DAN JADWAL LOMBA PIALA SLEMAN VAGANZA:

KATA KUNCI: galatama kicau mania feat monjali mb saiko mb evander mb raja tembak kacer raja gendam