YAYANG FAREL DAN PERAWAT MITRO, INZET JACK MILLER (dok ppmbsi)
FAKTA TENTANG JACK MILLER, JUARA KELAS UTAMA SENIOR DI LOMBA NASIONAL PASURUAN
Bapaknya Pernah Hilang, Waktu Piyik Dikira Betina dan Buat Geberan, + VIDIO dan Silsilah
Lomba Merpati Balap Tingkat Nasional PPMBSI dalam rangka HUT ke-75 TNI AU di Lanud Raci Pasuruan, sudah berlangsung pekan lalu (9-11 April), namun para balapmania masih juga terus membicarakan hasilnya, terutama kiprah para juaranya.
Salah satu yang banyak dijadikan topik obrolan, sudah barang tentu yang kampiun, Jack Miller. Jack Miller, pembalap milik Team Farel akhirna meraih juara 1 di kelas Utama Senior, menyisihkan 769 pembalap handal yang datang dari berbagai daerah.
Yayang Farel, sang pemilik yang tinggal di Jakarta, pun menyambutnya dengan penuh rasa syukur dan suka cita. “Kami bersyukur sekali akhirnya Jack Miller menjadi yang terbaik. Dengan tetap memberikan rasa hormat dan apresiasi pada semua pembalap lainnya, ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi kami keluarga besar Team Farel, karena Jack Miller burung yang lahir dari kandang kami sendiri. Bila dirunut ke belakang juga ada sejarah yang begitu mengesankan dari pembalap yang satu ini,” terangnya.
Menurut media resmi ppmbsi.com, sesungguhnya, kemenangan Jack Miller di kelas Utama Senior tidaklah terlalu mengejutkan, setidaknya bila hal itu berkaca pada optimisme para punggawa Team Farel. Demikian pula biLa berkaca pada jejak rekam sebelumnya.
Bahwa ada kesan seperti kejutan, lebih karena sesama peserta memang relatif buta dengan kekuatan lawan. Harap maklum, setahun lebih tidak digelar adu balap setingkat nasional.
Lalu, apa yang dimaksud oleh Pak Yayang, pemilik team Farel, bila Jack Miller punya sejarah panjang yang begitu mengesankan?
KANDANG BABUAN (dok ppmbsi)
SAAT MASIH PIYIK DIKIRA BETINA, SEMPAT BUAT GEBERAN
InI benar-benar terjadi. Waktu kecil, tongkrongan Jack Miller sungguh kurang meyakinkan. Para kru di Jogja malah mengira sebagai betina.
“Dulu memang dikira betina, tubuh kecil, bagian leher juga. Pokoknya dilihat jauh dari kata menarik. Sempat saya pakai buat geberan, bahkan nyaris kita kasihkan ke orang,” terang Bandrio, punggawa Team Farel yang lain.
Barulah ketika Pak Yayang datang dari Jakarta, lalu pengin tahu kemudian memagang, barulah dikatakan bila itu adalah jantan tulen.
“Dari pegangan tangannya, beliau langsung tahu dan bilang itu jantan dan bagus. Burung satu kandang disebutnya tidak akan ada yang bisa mengalahkan,” imbuh Bandrio.
Setelah ketahuan jantan dan sempat buat gebran, Jack lantas dicabut bulu-bulunya. Ulet atau kuat, tidak mudah lepas, beda dengan kebanyakan burung yang lain. Setelah bulu baru tumbuh, dikasih 3 betina, kemudian memilih sendiri salah satunya buat jodoh. Saat dilatih, mulai terlihat bibit-bebet-bobotnya.
Menurut Fredy, punggawa Team Farel lainnya, Jack memang punya bulu-bulu yang kuat, tidak mudah dicabut, juga punyua masa ambrol bulu yang lebih lama ketimbang kebanyakan merpati.
Setelah mulai dilatih, mulai terlihat bakat bagusnya, tergambar masa depannya yang cerah. “Pas terbang langkahnya lebar-lebar, kepakan sayapnya kokoh, membuat terbang jadi lebih cepat, juga sejak kecil tidak gampang lelah,” tambah Fredy.
BAPAKNYA TERBANG BAGUS, TAPI PERNAH HILANG
Reno Muda yang dilatih di Yogyakarta, tumbuh jadi pembalap yang kencang terbangnya. Hanya saja, tempel ke joki di patek memang kurang mulus. Pelepasannya di titik star juga butuh cara khusus.
Cerita Reno Muda terbangnya bagus, selalu ninggal lawan, terdengar sampai Jakarta. Penasaran pengin lihat terbangnya, lantas minta ke kru di Jogja agar diikutkan Lomba Nasional di Lanud Sulaiman, Bandung.
“Sebenarnya kondisi burung kurang siap, bulu masih njawat, tapi bapak begitu penasaran pengin lihat terbangnya. Jadi langsung diikutkan Lomba Nasional lebih karena Pak Yayang pengin lihat seperti apa terbangnya, apa benar bagus seperti yang kami ceritakan,” terang Bandrio.
Titik yang biasanya digunakan untuk patek finish, kala itu dibalik menjadi tempat pelepasan, sementara patik finish di lokasi yang sebelum-sebelumnya buat pelepasan.
Saat tiba giliran dilepas, Reno Moda terbang tinggi, lantas memutar ke balik pohon membuat pandangan dari patek terhalang. Burung kemudian diketahui terbang ke arah mes.
Yang jelas, hari itu burung tidak kembali, sehingga dinyatakan hilang. Sebulan kemudian, barulah burung ditemukan. “Tapi kondisi rusak. Kami sudah mencoba dengan berbagai treatmen, tetap saja kalau dilatih tidak bisa bagus lagi. Akhirnya, bapak memutuskan supaya si Reno Muda diternak saja di Jogja,” ujar Bandrio kembali mengisahkan.
Nah, dari Reno Muda (ring Farel) yang kemudian dikres dengan anak Jetset (Ring Farel) inilah, akan lahir Jack Miller yang sekarang kita kenal itu. Jack yang sedang hangat jadi pembicaraan setelah meraih juara 1 kelas Utama Senior di Giringan Nasional Pasuruan.
SUPER N, cocok untuk mengobati semua jenis burung, termasuk MERPATI.
TURUN DEBUT DI AMBARAWA, LANGSUNG RUNNER UP
Menurut Pak Andri atau di kalangan Balapmania lebih dikenal sebagai Pak Carik yang dipercaya menjadi joki, Jack Miller sudah memulai debutnya pada akhir tahun, Desember 2020, sekitar 5 bulan yang lalu di Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Waktu itu, Jack Miller tidak sempat mengikuti ajang Junior, langsung turun di kelas Senior, langsung unjuk kebolehan hingga akhirnya meraih runner up di kelas Utama Senior yang digelar pada hari Minggu.
Mereka yang hadir di Ambarawa dan melihat kiprah Jack Miller, sebenarnya juga sudah mulai memperhitungkan pembalap yang satu ini bakal punya prospek bagus ke depannya.
Ketika burung-burung seangkatan Jack Miller yang turun di Ambarawa tidak bisa mengikuti ajang Nasional di Pasuruan karena bulu sudah pada ambrol, bulu-bulu Jack Miller masih utuh dan kuat.
Hal ini memang pernahdijelaskan Fredy, bila bulu-bulu Jack Miller memang ulet, kuat, tidak mudah ambrol, bahkan ketika dicabut langsung pun sulit. “Keunggulan lain, burung terbang dengan langkah lebar sehingga lebih cepat, kuat sekali seakan tidak punya rasa lelah, juga tidak punya rasa takut sehingga apa pun tipe lawan selalu siap untuk maju pantang mundur.”
“Sejak meraih runner up di Ambarawa, kami terus melatih dan mempersiapkan Jack Miller dengan sangat baik. Selama sekitar 5 bulan, otot-otot terus tumbuh semakin kuat, demikian pula dengan mental, semakin matang. Asal bisa tampil konsisten, kami optimis mampu bersaing di level nasional,” imbuh Pak Carik.
Di Pasuruan, Jack Miller memang sangat kuat dalam bertarung, seakan tak mengenal lelah dan tidak punya rasa takut. “Kalau ketemu lawan nakal juga tidak takut, tidak mundur atau menghindar, akan terus berusaha mengimbangi, barulah kira-kira 100-50 meter menjelang finish, akan berusaha lepas dan melesat lebih dulu ke patek. Di Pasuruan pun sempat ketemu burung yang mencoba mukul terus, nyatanya Jack mampu menghadapinya,” kali ini dijelaskan Kebo, sang perawat.
Menurut Kebo, Jack memang bukan tipe burung yang suka terbang meninggalkan lawan, tapi sejak awal berusaha terus gandeng, ngedek, barulah menjelang finish berusaha sprint dan tembak lebih dulu ke patek. Di titik pelepasan pun tidak perlu teknik dan strategi khusus, mau ketemu lawan yang suka “curi” star, atau yang dilepas belakangan, Jack akan langsung menyesuaikan diri agar tetap bisa gandeng.
Begitulah, babak demi babak diikuti oleh Jack Miler dengan beragam tipe lawan. Total peserta kelas Utama Senior adalah 770 ekor. Dari babak pertama sampai final, Jack Miller perlu terbang sebanyak 13 kali, dengan dua kali di antaranya sempat diprotes, serta sekali draw.
“Dua kali diprotes dari lawan, dewan juri tetap pada keputusannya mendukung keputusan Let atau Juri dengan tetap meneguhkan kemanangan Jack. Sekali draw, karena belum masuk babak semifinal atau 4 besar, tidak ada terbang ulang, keduanya termasuk Jack masuk ke babak berikutnya,” imbuh Kebo.
BACA: Dua Kali Diprotes dan Sekali Draw, Jack Miller Akhirnya Juara Kelas Utama Senior
ASAL-USUL DAN SISILAH JACK MILLER
Jack Miller adalah anak dari Reno Muda dengan ibu anak Jet Set. Sesuai nama, Reno Muda adalah anak dari Reno (ring Farel) yang dikres dengan ibu Terbit.
Terbit adalah pembalap yang pernah meraih juara nasional, waktu itu milik H. Aziz dari Sunrise SMU Pasuruhan. Terbit lahir dari kandang Rangkas, Klaten.
Mengurut ke atas lagi, bapak dari Reno, adalah Monster Kecil (Ring Kintakun) yang dikres betina trah Orong-Orong dan trah Ancaman.
“Ancaman adalah burung juara lama, saya beli dari Wardi. Ancaman saya kres dengan betina darahan dari Senfri, saya tidak begitu paham trah awalnya, tapi bulu burung ada tlampiknya. Keluarlah betina kelabu selap yang saya jodohkan dengan Orong-Orong, hingga keluar ibu Reno yang warnanya megan tlampik.”
Pak Yayang kemudian membeli anak Monster, juga dari Wardi. “Saya dapat burung ini lewat Pepep Bandung, joki saya dulu. Sempat dilatih kemudian stop karena celeng, kemudian saya ternak. Burung ini saya namakan Monster Kecil. Monster Kecil dikres dengan betina anak dari Orong-Orong dan cucu dari Ancaman, hingga keluar Reno dan beberapa adiknya,” jelas Pak Yayang.
Adik Jack Miller kandung (satu ayah dan ibu) ada beberapa. “Jantan ada 5 ekor, yang 4 ekor dilatih di Jogja, satu ekor dilatih di Semarang. Betina ada 4 ekor, semua dibawa ke Jakarta,” jelas Kebo.
Menurut Kebo, ada rencana ibu Jack Miller akan dikres langsung dengan Reno.
Berikut ini bagan silsilah Jack Miller (sumber ppmbsi.com):
SILSILAH JACK MILLER (dok ppmbsi)
SIAPA DAN DARI MANA TEAM FAREL?
Team Farel dimiliki oleh Bapak Yayang Farel. Beliau sudah menyukai burung merpati balap sejak masih kuliah di Yogyakarta, sekira tahun 80an akhir. “Sejak kuliah di Yogyakarta saya sudah suka burung balap. Itu Bandrio, sejak masih kecil, masih kelas 4 SD sudah ikut saya jadi perawat dan pelepasnya,” jelas Yayang.
Tahun 1991, Pak Yayang lulus kuliah, kemudian kerja di Jakarta. Main burung tetap, beberapa burung tetap di Jogja. Tahun 98-99 burung mulai dilatih dan diternak ke Semarang. “Saya kan asli Semarang, dan orang tua juga masih tinggal di Semarang.”
Beberapa pembalap milik Pak Yayang yang sudah meraih juara di zaman itu, di antaranya Sinyo, Dakocan, Topeng. Sekitar tahun 2000an, beberapa burung dibawa ke Jakarta. Beberapa burung player tetap dilatih di Semarang, sebagian diternak dan latihan di Jakarta.
Sekitar 2010 Bandrio datang ke Jakarta bersama Muhsin. “Sejak itu saya mulai menyerahkan sebagian burung untuk dilatih di Jogja.”
Salah satu pembalap hasil kandang Team Farel di Jakarta adalah Reno, yang kemudian menurunkan Reno Muda lantas keluar Jack Miller (lihat lagi bagan di atas).
Menurut Bandrio, Reno Muda itu burung yang terbangnya kenceng, selalu ninggalin lawan. “Hanya saja, burung ini agak sulit nempel mulus ke Joki.”
Mendengar cerita bila Reno Muda yang terbangnya kenceng, Pak Yayang pengin melihatnya, sehingga meminta supaya diturunkan di Lomba Nasional Bandung di Lanud Sulaiman. “Sebenarnya bulu masih njawat. Tapi Pak Yayang pengin supaya tetap diikutkan, lebih karena penasaran pengin lihat terbangnya.”
Waktu itu, titik pelepasan dibalik dari biasanya. Saat dilepas, arah terbang Reno Muda melenceng, dari arah patek tertutup pepohonan besar. Burung tampak terbang ke arah mes. Hilang, dan baru ketemu lagi sebulan kemudian.
Setelah hilang dan ketemu lagi, Reno Muda sepertinya rusak. Dicoba beragam treatmen dan berulang kali latihan, sulit sekali pulih lagi. “Lalu diputuskan untuk diternak di Jogja,” imbuh Bandrio.
Saat Pak Yayang mulai menyukai merpati balap di Yogyakarta, tentu saja belum memakai nama Team Farel. Nama Farel sendiri diambil dari nama anak Pak Yayang.
KANDANG INDUKAN TEAM FAREL JKT, dok ppmbsi.com
MATERI KANDANG TEAM FAREL
Seperti yang dirilis media ppmbsi.com, sejumlah materi handal dimiliki oleh Team Farel, terutama di kandang ternak Jakarta. Beberapa di antaranya yang anakannya dikenal bagus antara lain:
- Dewa Kembar (DK Tritis) x adik Jack Miller
- Mata Dewa (kelabu) x Anak Reno Kelabu
- Virgin (keponakan Reno) x anak Keris ring Fair (hitam tlampik)
- Monster Junior (MJ adik Reno) x Anak Mata Dewa
- Reno x trah Leonard (kelabu)
- Milenimum x anak Orong-Orong (tritis)
- Orong-Orong x adik Jack Miller
Bagi yang ingin tahu lebih banyak tentang Team Farel berikut materi kandangnya, silakan bisa menghubungi Bapak Yayang di 0817.910.6060.
VIDIO KANDANG TEAM FAREL, MATERI, & SILSILAH JACK MILLER:
(Konten berita ini sudah tayang di ppmbsi.com dengan judul: Jack Miller Sang Juara di Kelas Utama Senior Lomba Nasional Pasuruan, Siapa dan dari Mana?)
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: jack miller team farel