PANITIA, PEMATERI, DAN PESERTA DIKLAT PENJENJANGAN

DIKLAT PENJENJANGAN JURI PBI

Regenerasi dan Upaya Mengembalikan Kepercayaan

Sebagai organisasi pertama di tanah air yang mewadahi para penghobi burung, Pelestari Burung Indonesia (PBI) miliki banyak sumber daya manusia. Banyak di antaranya sudah tidak bisa aktif lagi, dan berganti dengan generasi yang lebih muda.

Di bidang fungsional atau yang menangani penilaian / penjurian lomba, regenerasi itu telah berjalan sistemik dan berjenjang. Secara periodic ada rekrutmen baru, yang harus melewati prosesi diklat sebelum resmi menjadi juri Muda.

Jenjang berikutnya, dari Muda ke Madya, kemudian dari Madya ke Utama. Salah satu proses tersebut adalah Diklat Penjenjangan Juri PBI angkatan XII (Muda) dan XI (Madya), digelar Sabtu – Minggu, 6-7 Septeber 2025 di hotel Crystal Lotus Yogyakarta.

Diklat penjenjangan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai cabang di tanah air, tediri dari Juri Muda sebanyak 10 orang, dan Juri Madya sebanyak 15 orang. Acara dibuka dan ditutup oleh Ketua Umum PBI Pusat H. Bagya Rakhmadi, SH., MM.

Materi diberikan oleh Sekum PBI Pusat Pujianto, Ketua Bidang I / Organisasi Bambang Honda, Teguh R, Ketua Bidang III/Hukum  Ir. H. Agus Gamping, dan Bambang Wisnu selaku Dewan Pengawas.

 

H. BAGYA BERSAMA PANITIA DAN PEMATERI

 

REFRESH ATTITUDE

Ir. H. Agus Gamping, Ketua Panitia yang juga menjabat sebagai Ketua Pengda Jateng-DIY dan Ketua Bidang 3/Hukum mengungkapkan, bila kegiatan ini bukan sekadar diklat Penjenangan. “Lebih dari sekadar teknis untuk menaikkan jenjang juri, yang Muda naik dari Madya, yang Madya naik jadi Utama, ini jauh lebih dari itu semua.”

AGP, panggilan akrab Ir. H. Agus Gamping, menegaskan bila Diklat kali ini adalah upaya refresh attitude, penyegaran atau seting ulang perilaku. “Agar ketika bertugas mengedepankan hati nurani. Apa pun kegiatannya, termasuk ketika menjadi juri, kalau landasan dan tuntunannya itu hati nurani, Insya Allah akan benar. Itulah yang kita harapkan diterapkan oleh para juri PBI.”

Bila para juri secara keseluruhan sudah melandaskan diri pada hati nurani, diyakini kepercayaan publik kicaumania pada PBI bukan hanya terjaga, tapi juga meningkat.

“Menjaga dan meningkatkan kepercayaan adalah hal yang begitu penting. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melakukan. Saya tidak perlu panjang lebar, saya yakin semua sudah paham maksudnya, dan mengerti apa yang harus dilakukan,” ujar Bambang Honda.

 

PARA PESERTA DIKLAT PENJENJANGAN JURI MUDA DAN MADYA PBI

 

PESERTA TERBAIK

Di akhir kegiatan, Ketua Umum PBI H. Bagya Rakhmadi mengumumkan, semua peserta dinyatakan lulus. Beberapa tepilih menjadi peserta terbaik. Ia berharap semua juri yang telah naik jenjang benar-benar bisa menjaga marwah dan martabat PBI.

Untuk juri Muda ke Madya, 2 orang meraih nilai tertinggi yang sama, adalah Dicky dari Cabang Kabupaten Sragen dan Fajar dari Cabang Kabupaten Sleman. Untuk juri Madya ke Utama, nilai tertinggi diraih Endranata dari Cabang Kabupaten Kediri.

Publik menunggu pembuktian apakah kinerja para juri sudah ter-refresh perilakunya, sebagaimana target akhir kegiatan ini yang sebelumnyua disampaikan oleh Ketua Bidang III/Hukum Ir. H. Agus Gamping. Salah satu event terdekat yang menjadi pusat perhatian dan bisa jadi ajang pembuktian, adalah Piala Raja yang akan berlangsung 21 Septembere 2025 besok.

Seperti diketahui, antusiasme kicaumania untuk mengikuti gelaran Piala Raja sangatlah besar. Panitia membuka 5 lapangan, masing-masing 27 sesi. Dari total 135 kelas tersebut, tinggal beberapa kelas saja yang masih menyisakan sedikit stok tiket.  [busro, maltimbus]

 

ENDRAYANA - KEDIRI, JURI TERBAIK DIKLAT PENJENJANGAN MADYA KE UTAMA

 

DICKY SRAGEN. JURI TERBAIK DIKLAT PENJENJANGAN MUDA KE MADYA

 

FAJAR SLEMAN. JURI TERBAIK DIKLAT PENJENJANGAN MUDA KE MADYA 

 

NUKILAN VIDIO DIKLAT PENJENJANGAN JURI MUDA DAN MADYA PBI:

 

KATA KUNCI: pbi diklat penjenjangan juri muda dan madya ir h agus gamping h bagya rakhmadi sh mm pengda jateng diy

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp