DEDDY TRANS, BERSAMA MB KIAN SANTANG & JOLOSUTRO LANJUT KE KHOFIFAH & BALEKAMBANG KUMANDANG

DEDDY TRANS KLATEN

Raih Runner Up di Piala Walikota Yogyakarta, MB Kian Santang Pede Menatap Khofifah Cup

Sabtu, 19 Oktober 2019 - PROFIL

Kian Santang, murai batu black tail yang cukup tangguh. Prestasinya sudah banyak, lintas blok dan lintas EO. Pasca mabung turun perdana di Piala Raja, Perang Bintang Bupati Cup Ngawi, dan terakhir meraih runner up di Piala Walikota Yogyakarta V, 13 Oktober 2019.

Banyak burung ekor hitam yang tidak berani turun di kelas umum melawan dominasi burung-burung ekor putih. Beda dengan Deddy Trans yang selalu pede dan merasa sepadan bertarung melawan semua jenis murai batu.

“Kendalanya, memang masih ada EO atau lebih tepatnya juri yang menganggap ekor hitam itu kastanya di bawah ekor putih, sehingga diangap tidak bisa mengalahkan ekor putih. Berita baiknya, pemahaman seperti itu sekarang mulai jauh berkurang, meskipun masih ada sebagian kecil yang mindsetnya sulit diubah,” jelas Deddy.

Salah satu penampilan terbaiknya setelah mabung adalah di Piala Walikota Yogyakarta, pekan lalu. Ngotot dari awal sampai akhir, volumenya tajam dan tembus, variasi lagunya juga komplet, dimainkan panjang-panjang, bersusun irama yang merdu. Kian Santang pun merebut juara 2 kelas Ring PBI Silver Malioboro, di bawah Batara AE milik Andri Bolang.

Kian Santang adalah burung ring hasil breeding sendiri. Deddy memiliki dua kandang, satu kandang pasangan ekor hitam, dan satu kandang lagi pasangan ekor putih. Ringnya dobel, Adistya BF dan PBI. Kandang ekor putih juga sudah menghasilkan dan salah satu anakannya pun dicoba di Piala Walikota. Hasilnya, Jolosutro bisa juara 4 di kelas ring (umum) Malioboro.

Sebelumnya di event Kenari Champion Klaten, Kian Santang juga dinobatkan sebagai murai batu terbaik. Kala itu, EO-nya adalah BnR Indonesia.