SUASANA KELAS MURAI BATU 550K, FULL 24-G
DATA JUARA ROAD TO DIRGANTARA DI SOLO HIGH CLASS
Meriah Meski Persiapannya Mepet, Pemanasan Piala Raja dan Kopdar Point
Solo High Class Stadium kembali menjadi jujugan kicaumania dari berbagai daerah. Mereka hadir untuk berpartisipasi dalam laga Road to Dirgantara, Minggu 14 September 2025. Sejumlah jago tampil menonjol dengan merebut lebih dari sekali juara.
Selain kelas Murai Batu, dibuka juga Cucak Hijau dan Cendet. Pada sebagian sesi, peserta memang tampak ada bolong-bolong, ini bisa dipahami mengingat gelaran ini pendek persiapannya, bahkan bisa dibilang seperti event “dadakan”.
“Event ini terlalu cepat, kan terasa baru saja kemarin di Solo High Class punya event yang cukup besar,” ujar seorang peserta asal Tawangmangu, Karanganyar.
Sebagaimana sebelumnya juga ditulis di media ini, Road to Dirgantara sebenarnya event “pindahan”, yang rencananya hendak digelar di Jakarta Arena Kicau (JAK). Karena alasan isu keamanan yang ketika itu dianggap masih mengkawatirkan, maka lokasi digeser ke kota Solo.
Bukan hanya lokasi yang pindah, tajuk dan kemasan pun disesuaikan atau diganti. Dari Anniversary Dirgantara menjadi Road To Anniversary, tadinya ada kelas hadiah mobil dari jenis kacer, ditiadakan, termasuk kelas Kacer juga tidak ada lagi. Kemasan baru “hanya” 110K sampai 1.100K saja.
Panitia pun harus melayani pembatalan dan refund, karena seputaran Jakarta tidak bisa ikut bergeser merapat ke kota Solo. “Semua lancar, tidak boleh ada yang dirugikan,” ujar Ketut Dirgantara, yang punya gawe.
SESI CUCAK HIJAU FULL 24-G
Praktis, event ini bisa dikatakan mulai lagi dari nol, dengan persiapan tak sampai 2 pekan. “Dengan latar belakang ini, kondisi peserta seperti in termasuk bagus, kami syukuri. Terimakasih sekali atas dukungan dan partisipasi kicaumania blok tengah,” imbuh Ketut.
Pada akhirnya, memang sebagian kelas tampak bolong-bolong. Bila mengingat persiapannya, sebenarnya ini termasuk meriah. Harus diakui, hal ini sangat tertolong karena beberapa hal. Pertama, Solo High Class bagaimana pun namanya lagi di atas, apa yang dikerjakan di sini masih mencuri perhatian kicau mania. Alasan lainnya, nama SMR juga masih menjual.
Wawan Setyadi yang memanaskan gaco-gaconya untuk berlaga di Piala Raja, memborong juara lewat Supernova dan Suropati Jr. Suropati brace alias double winner tiket 550K, ada pun Supernova mencuri sekali juara 1 tiket utama 1.100K.
Jago lain yang prestasinya cukup bagus, ada nama Andalas milik H. Vianno dari King Arthur Yogyakarta juara 1 dan 2. Nama lainnya, Bulldog milik Angel Sakura BC Boyolali yang digantang oleh Dobleh juara 1 dan 2.
Bupati Boyolali Agus Irawan juga tampak di lapangan. Sebelumnya, ia juga hadir di gelaran Grand Lancuhing Solo Higha Class bersama Walikota Solo. Agus terlihat santai seperti kicaumania dan masyarakat pada umumnya, mengenakan kaos oblong coklat dan topi putih, berbaur jadi satu dengan kicaumania dan penonton lainnya.
Agus terlihat memantau salah satu gaco yang ternyata miliknya, yang di sesi ke-7 tiket 770K meraih peringkat 2. Burungnya bernama Baswara, dengan pemilik tertulis AD 1 Team. Seringnya hadir di gantangan termegah di kota Solo ini, tak lepas dari kedekatannya dengan Mr. Supri Asha, owner Solo High Class. [maltimbus]
DOBLEH DKK. MB BULLDOG MILIK Mr. PRAS - ANGEL, SAKURA BC BYL JUARA 1 DAN 2
KRU KING ARTHUR. MB ANDALAS JUARA 1 DAN 2
KRU SHINDU - RKC SEMARANG. CH GRAND MAX JUARA 1 DAN 2
WAWAN SETYADI SKH. SUPERNOVA DAPAT MOTOR, SUROPATI Jr. DOUBLE WINNER
AGUS IRAWAN AD 1 TEAM BOYOLALI, BERBINCANG AKRAB DENGAN SUPRI ASHA (DOK. ANDRIANTO TGR)
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: road to anniversary dirgantara ketut dirgantara solo high class