ISKANDAR SE, TAK AKAN PERNAH LELAH MENGUPAYAKAN LOMBA FAIR PLAY

CERITA ISKANDAR PMM

Upaya Tak Kenal Lelah Mewujudkan Even Fair Play (1)

Fair play begitu mudah diucapkan, nyaris selalu dijanjikan di semua brosur lomba burung. Bagaimana menerapkannya, adalah hal yang berbeda. Iskandar SE, salah satu kicaumania yang merasa terlecut untuk mengupayakannya.

Pengalaman 10 tahun menjadi pelomba burung, Iskandar merasakan betul bahwa untuk jadi juara, modal kualitas dan perfoma burung bagus saja ternyata tidak cukup. “Makin ke sini makin paham untuk jadi juara ternyata ada faktor X. Saya tidak menunjuk muka EO tertentu, karena ini kok sudah menjangkit hampir semua EO, bahkan gantangan-gantangan kecil dan rutin level Latber-Latpres. Miris sekali rasanya.”

 

 

Iskandar mengaku sudah cukup lama kepikiran, apa tidak mungkin lomba dibuat dengan lebih baik, lebih bermartabat, lebih amanah. Kicaumania atau pelomba bisa ikut lomba dengan tenang, dengan gembira dan lapang menerima apa pun hasilnya, tidak berpikir negatif, curiga sesama peserta, selain tentu saja kepada team juri.

“Pikiran semacam itu cukup lama mengganggu di benak. Tapi saya kan bukan siapa-siapa, hanya pelomba kebanyakan dari wilayah marjinal, bukan tokoh berpengaruh, bukan juri, apalagi pemilik atau pengelola EO. Keinginan itu berkecamuk kuat, tapi belum tahu bagaimana caranya dan dari mana harus memulainya.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Hingga muncullah apa yang sekarang dikenal sebagai SMM yang cepat menyebar jadi ikon baru lomba burung khususnya murai batu. Iskandar pun merasa penasaran dan datang ke Surabaya untuk melihat langsung dari dekat.

“Ya, awalnya datang, melihat, dan memang kemudian merasa tertarik dengan konsep SMM. Dari namanya sudah seduluran, persaudaraan. Ini yang ingin mereka kedepankan, dan benar-benar membuat saya kepincut.”

 

ISKANDAR PMM BERSAMA ABAH TATUK, KETUA SMM

 

Iskandar pun mencari tahu, mengapa peserta dibatasi, bagaimana konsep dan sistem penjuriannya agar bisa (mendekati) fair play yang selama ini banyak diperbincangkan orang, hingga bagaimana sistem untuk mendukung ke arah itu. “Saya benar-benar jadi terbuka dan tersadar setelah melihat berkali-kali dan berulang-ulang di SMM. Hal semacam inilah yang perlu saya lakukan.”

Singkat cerita, setelah berulangkali hadir ke gelaran SMM, Iskandar memberanikan diri menyampaikan keinginan dan cita-cita yang sudah lama terpendam ke sejumlah pengurus SMM. “Saya sampaikan, sudah lama saya punya keinginan membuat lomba yang benar-benar diniatkan untuk fair play, tapi tidak tahu bagaimana dan dari mana harus memulai. Setelah melihat SMM, barulah terbuka matanya, saya bisa mengadopsi sistemnya secara hampir keseluruhannya. Alhamdulillah, mereka secara prinsip mendukung. Bahkan siap memberikan asistensi bila diperlukan.”

 

[adop_konten]

 

Iskandar bahkan punya cita-cita besar, lembaga yang kemudian ia beri nama Paguyuban Murai Mania (PMM) itu, bisa melakukan road show dari satu daerah ke daerah lain, bisa menjaring member dari seluruh daerah di tanah air.

Persiapan demi persiapan coba dilkaukan. Iskandar menghubungi sejumlah teman kicaumania yang dianggap punya misi dan cita-cita sama. “Harus diakui, ketika mulai pada dataran teknis, itu tidak mudah. Banyak kendala dan tantangan. Ketika menyiapkan soft launching, dari lokasi hingga waktu yang semula kita tetapkan, harus berubah. Demikian pula dalam meyakinkan kicaumania bila event yang kita tawarkan itu benar-benar diniatkan untuk fair play.”

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

PMM sudah memulai dengan sejumlah gelaran, selain di seputar Jabodetabek, juga sudah melebar ke Jawa Tengah, seperti di Tegal dan dalam waktu dekat di Brebes, Pekalongan, hingga Lampung. Iskandar mengaku, semua itu cukup menguras tenaga, waktu, pikiran, tentu juga biaya yang tidak sedikit.

“Itu bagian dari risiko, saya tidak bermaksud dan tidak ingin mengeluh bila itu menyangkut pengorbanan yang sudah dan akan terus dilakukan. Bolehlah kalau ini disebut sebagai perjuangan. Ada secercah kebanggaan dan harapan, mulai terlihat dari satu event ke event berikutnya, tampak kemajuan. Ya dari sisi penyelenggaraan, penjurian, juga partisipasi dan kepercayaan dari kicaumania.”

 

 

Semakin sering menggelar lomba, Iskandar pun makin paham dan menyadari, upaya menggelar event yang memenuhi harapan banyak kicaumania itu tidak akan pernah mudah. Ia harus siap untuk lebih banyak meluangkan waktu, pikiran, bahkan juga biaya.

“Insya Allah saya tidak akan pernah menyerah, apalagi putus asa. Saya selalu optimis pada saatnya, semua itu bisa diwujudkan. Syaratnya, harus selalu konsisten dan ikhlas. Harus kuat dengan beragam godaan yang mengganggu iman, seperti yang mulai kerap saya hadapi, permintaan atau tawaran mengkondisikan burung yang disertai iming-iming odeng yang tak sedikit. SMM pun bisa sebesar sekarang juga tidak datang begitu saja, tapi melewati jalan terjal dan perjuangan yang berat.” [bersambung]

 

AGENDA PMM TAHUN 2023

  1. 15 Januari 2023 Rest Area 260B HERITAGE BREBES
  2. 5 Februari 2023 Trans PEKALONGAN
  3. 5 Maret 2023 Gant. SUMUR PUTRI LAMPUNG
  4. 30 april 2023 Gant. Pasar Seni Gabusan Yogyakarta
  5. Mei Magelang
  6. Juni Pasteur Bandung

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

BROSUR PMM FEAT PKM BREBES:

 

KATA KUNCI: iskandar se pmm pmm feat kpm brebes

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp