BOY MENGGANTANG ANIS KEMBANG DJ

BOY RAMDHAN BANDUNG

Tanpa Cas Betina, DJ Siap Angkat Pamor Anis Kembang Bersama Kompak

 

 

 

Keberadaan media sosial menjadikan penggemar burung seperti anis kembang bisa saling terhubung. Membentuk grup, saling memberi semangat dan sharing lainnya. Gantangan kembali terisi. Dari situlah Boy Ramdhan tertarik anis kembang dan mendapatkan DJ.

Beberapa tahun terakhir sejak di grup facebook komunitas anis kembang (KOMPAK) eksis, para menggemar anis kembang ini mulai bermunculan, meskipun belum seheboh belasan tahun lalu, yang menjadikan anis kembang paling favorit dan selangit harganya. 

 “Saya dapat anis kembag DJ setelah melihat beberapa kali milik teman saya yang moncer saat latihan. Tidak lama kemudian akhirnya saya take over. Di pemilik lama bernama ‘Berang-Berang“. Setelah deal harga pada 2015 akhir, langsung saya ganti nama jadi DJ.”

 

BOY (2 DARI KIRI) BERSAMA KAWAN-KAWAN KOMPAK

 

Setelah berada di tangannya, DJ tidak langsung moncer, malah cenderung nakal ketika dilombakan. Bunyi sambil loncat enggak mau pules ngerol, dan enggak lama kemudia DJ mabung.

“Dua bulan bertapa, akhirnya DJ iseng saya bawa ke lapangan dan langsung moncer di awal tahun 2016. Meskipun hanya di seputar latberan, namun cukup untuk membuat harapan kembali terhadap prestasi DJ,” tambahnya.

Beberapa kali DJ sempat moncer di latberan, namun selalu tidak beruntung ketika di even besar selama 2016. Bahkan, diakui Boy, ia sempat putus asa kalau DJ tidak layak untuk lomba di even nasional.

 

 

“Akhirnya DJ kembali mabung di tangan saya. Saya pun terus berusaha dan tidak putus asa untuk membawa DJ ke gantangan lomba. Dalam sebulan, DJ selalu menyabet juara di ajang latberan hingga akhirnya di even nasional Piala Pasundan, 16 April 2017 di Cimahi, yang baru lalu, DJ menyabet juara ke 2 dan ke 4,” bebernya.

Selama bulan puasa kemarin, DJ mabung kembali dan selesai mabung tepat pada lebaran kemarin. “Gatel karena sudah lama enggak gantang, DJ dicoba di even silaturahmi Halal Bihalal Ronggolawe Cigereleng, Minggu (2/7/2017), tepat seminggu setelah lebaran. Hasilnya, DJ langsung menyabet juara 2 dan  1. Alhamdulillah...,” ujarnya.

Setelah memperlihatkan penampilan yang stabil dan kondisinya mendekati puncak performa, rencananya DJ kembali akan turun di even nasional Ronggolawe Award, di Cibubur, Minggu (9/7/2017) besok.

Bahkan, di Cibubur nanti, DJ akan membuktikan dirinya memang layak menyandang predikat burung istimewa dengan kualitas diatas rata-rata. Karena, saat ini DJ sedang dalam pengawasan seorang penghobi lama yang ingin turun gunung dan sedang mencari jagoan dikelas anis kembang.

 

RAHASIA PERAWATAN

Gaya ngerol DJ yang berdiri seperti angka satu memang terbilang istimewa untuk pakem anis kembang sekarang. Dibarengi dengan volume yang tembus, DJ menjadi anis kembang yang disegani di kalangan penggemar anis kembang Bandung.

 

 

Mengenai perawatan harian, Boy menjelaskan, anis kembang DJ tidak ribet dan setingan relatif mudah. “Biasanya saya beri buah-buahan setiap hari, seperti pepaya, apel, pisang,  diselang-seling setiap hari. Kemudian, jangkrik diberikan 1 ekor setelah mandi pagi. Lalu dikerodong full hingga sore hari. Karen jadwal kerja saya yang cukup menyita waktu, kerodong baru kembali dibuka sekitar jam 7-8 malam. Kemudian dimandikan dan diberi bonus 1 ekor jangkrik, serta kroto diberi satu sendok teh pada Rabu dan Jum’at,” katanya.

Sebelum digantang, tambah Boy, biasanya pagi sebelum berangkat ke lapangan diberi cacing kalung 1 ekor. “Saat di lapang DJ sangat anti dicas dengan betina, karena sifat fighter-nya DJ selalu dicas jantan sebelum digantang. Burung jadi stabil. Beberapa kali dibawa latihan selalu kerja dan juara 1. Kemarin pada latber dapat juara dua kemudian juara satu padahal baru satu minggu usai mabung,” tuturnya.

Dari pengalaman Boy memelihara anis kembang selama ini, ia menyimpulkan, bahwa memang sudah banyak peternak yang memunculkan anis kembang kualitas istimewa, namun baginya anis kembang mapan biasanya harus sering dibawa main ketempat latihan.

 

ANIS KEMBANG DJ. NGEROL DENGAN GAYA TEGAK SEPERTI HURUF "I"

 

Tidak hanya itu, usia mapan di atas 3 tahun memang sangat mempengaruhi performa di gantangan, karena biasanya mental tempurnya lebih stabil. Sering kali beberapa rekan penghobi anis kembang tidak sabaran melepas jagoannya karena tidak kunjung berprestasi, padahal memang diperlukan jam terbang dan latihan agar burung mau ngerol saat dilombakan.

“Mungkin hal inilah yang membuat pamor anis kembang kian menurun. Namun dengan maraknya even-even dan EO yang membuka kelas anis kembang, diharapkan bisa kembali mengangkat pamor dan tentunya nilai jual anis kembang, seiring dengan semakin banyaknya forum diskusi dan sharing tips perawatan anis kembang di grup facebook,” harapnya.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: boy ramdhan bandung anis kembang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp