SAMBUTAN HANGAT PRIO DAN TAWA BAHAGIA PESERTA ASIAN AWARD (dok. MATA TOMZ)

ASIAN AWARD + DATA JUARA

Banyak yang Belum Tahu, Ini yang Bikin Kicaumania Ketagihan Datang ke Viking Arena

Rabu, 31 Mei 2023 - BERITA LOMBA

Dari gelaran ke gelaran, Viking Arena selalu ramai, peserta selalu penuh. Ada yang baru pertama datang karena penasaran, banyak pula yang sudah berulang datang. Di mana sesungguhnya daya tarik dan daya magnetnya?

Kemegahan gantangan, mungkin benar menjadi salah satu daya tarik kicau mania ingin hadir ke sini. Mereka yang belum pernah datang dan penasaran, baru tahu dari cerita temannya, dari nonton di you tube, boleh jadi datang lebih karena ingin merasakan langsung aura lomba di Viking Arena yang konon begitu megah dan mewah.

Bagaimana dengan mereka yang datang untuk kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya. Merasa cocok dengan penjuriannya, bisa jadi juga jadi faktor daya tarik berikutnya. Bukan sekadar menerapkan ajuan terbuka, blok dorong, tanpa koordinasi dengan korlap, tapi juga sudah menggunakan teknologi IT.

TIAP JURI MEMEGANG TAB, MEMANFAATKAN IT (dok. MATA TOMZ)

Apa yang “ditulis” oleh juri, bisa teramati melalui sejumlah layar monitor besar yang terpasang di beberapa titik. Juri tak hanya membawa kertas dan bolpen, tapi juga dibekali gaget sebagai piranti utama.

Semua di atas, memang menjadi keunggulan Viking Arena yang belum semua arena lomba di tempat lain memiliki. Bukan berarti tidak punya titik lemah, baik SDM, sistem dan majemen lomba, dan faktor lainnya.

Dari penelusuran burungnews, sesungguhnya ada beberapa hal yang dikeluhkan peserta, dan ini bisa dianggap sebagai titik lemah yang sudah melekat. Misalnya, akses menuju lokasi yang di beberapa ruas jalan langganan macet.

Begitu sampai lokasi, tidak ada area parkir berupa tanah lapang, tapi mengular di sisi jalan perumahan hingga perkampungan di sebelahnya. Semakin datang belakangan, tentu akan berada di posisi yang semakin jauh. Demikian juga tempat untuk transit, istirahat, dan nyeting burung. Banyak yang terlihat menyimpan dan mengistirahatkan burung tetap di kabin mobil.

Beberapa kelemahan di atas, membuat sejumlah kicaumania yang datang di awal-awal berdirinya Viking Arena, memprediksi kelak akan banyak kicaumania yang kapok datang ke sini. Prediksi yang ternyata salah.

Setelah berlangsung sekian lama, sudah puluhan event mulai skala kecil, menengah, hingga akbar digelar, ternyata selalu ramai, selalu penuh, hingga nolak-nolak calon peserta. Tak butuh waktu lama sejak brosur dipublish, kicaumania langsung ramai-ramai berebut memesan dan mengamankan tiketnya.

SEMUA SESI FULL PESERTA (dok. MATA TOMZ)

Lalu apa yang membuat orang tetap mau datang lagi, dengan segala kelemahan melekat yang ada dan pernah dirasakan. “Ada hal sederhana yang konsisten dilakukan, dan itu benar-benar sangat memberikan kesan yang mendalam. Para kicaumania itu merasa sangat tersanjung dan dihargai, diwongke (di-manusia-kan, red.), kemudian juga merasa nyaman, setiap kali hadir ke sini. Mereka merasa bangga ketika sudah bisa menunjukkan ke rekan-rekannya pernah datang ke sini,” unagkap Dicko, salah satu kicaumania dari Jogja yang sudah beberapa kali datang ke Viking Arena.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Mr. King, kicaumania dari Tangerang. “Awalnya memang karena penasaran, kemudian takjup dengan kemegahan gantangan. Secara umum kita juga merasa pas atau cocok dengan penjuriannya, meskipun kadang juga ditemui beberapa kekeliruan kecil. Masih wajar dan manusiawi kalau soal ini. “

Pak King melanjutkan, menurutnya juga ada sisi lemah dari sisi lingkungan, seperti akses jalan di Bandung banyak yang macet, tidak tersedianya area parkir yang memadai, juga tempat istirahat dan nyeting burung. Sesekali terlihat ada gantangan kosong, padahal sudah full booked, karena peserta terlambat. Biasanya dari luar kota, salah memprediksi waktu perjalanan. Toh, pada event berikut, kita tetap pengin datang lagi, seakan lupa dengan semua keluhan itu.”

Sisi yang benar-benar di”eksploitasi” oleh pihak Viking Arena, rasananya memang telah berhasil menjadi semacam “kamuflase” untuk mengalihkan atau menutupi segala sisi lemah di atas. Sesuatu yang disebut Dicko tampak sederhana, tapi pengaruhnya sangat besar. Di Viking benar-benar dieksploitasi, sementara EO lain banyak yang mengabaikannya.

Itu tak lain adalah bagaimana mereka menyambut para tamu dengan cara yang sangat megah dan elegan. Secara fisik, disiapkan karpet merah, dengan pembatas pita menjadi panduan masuk dan keluar. Semua team, dari jajaran pengurus, panitia, juri, tidak boleh terlambat. Semua harus sudah siap dengan pakaian uniform lengkap, dari ujung rambut hingga kaki, terlihat rapi, perfoma tampak gagah dan ganteng untuk laki-laki, cantik untuk yang perempuan, dan tentunya juga wangi. Tak boleh ada penampakan kusam, kusut, dan bau kecut di sini. Semua mesti terlihat glamour.

Para pengurus, dipimpin langsung oleh sang owner Prio Sutrisno, sudah berdiri untuk menyambut semua yang hadir. Sepatah dua pata kata salam, saling mendoakan, tentu juga memberikan motivasi dan semangat, selau diucapkan.

PRIO DENGAN PENUH TAKZIM MENYAMBUT DAN MENGUCAPKAN TERIMA KASIH (dok. MATA TOMZ)

Di banyak sudut, juga sudah stanby kamera yang menyorot semua sisi, apakah merekam menggunakan format vidio, atau menjepret dalam bingkai foto. Semua gerak gerik peserta bisa ter-candit secara keren dan mentereng, dan itu jadi salah satu “oleh-oleh” yang membanggakan pula.

“Itu sebenarnya bagian dari strategi besar yang juga diterapkan di event-event RGN lainnya. Bedanya, di sini secara lokasi memang sudah diseting sedemikian mewah dan megah. Kami benar-benar memang pengin mengemas sisi entertainnnya, dari mulai peserta masuk arena, bahkan juga pada cara dan teknis kami menilai burung. Ya, mungkin benar, eksploitasi sisi entertain itu memang didisain dan terbukti berhasil menutup sisi lemah lainnya,” ujar Aldo, salah satu punggawa RGN yang ikut terlibat dalan menyusun konsep Viking Arena.

Di luar cara penyambutan yang benar-benar membuat setiap orang merasa sangat tersanjung dan dihargai setinggi langit, segala fasilitas yang tersedia juga membuat para tamu yang hadir merasa nyaman. Pembatasan mereka yang bisa masuk ke area gantangan, supaya tidak krodet, berjubel, dan tentu mengurangi kenyamanan.

Tempat duduk yang nyaman juga disediakan, berupa kursi VIP hingga sofa, penyediaan beberapa toilet yang bersih, membuat banyak peserta merasa homy, betah laksana di rumah sendiri.

Banyak kicaumania yang kemudian mengajak keluarga, anak dan istri yang masih kecil, merasa nyaman, lupa dengan segala kelemahan yang ada (di luar area gantangan). Mereka semua merasa terkesan dengan sisi entertain dan fasilitas pendukung yang begitu memanjakan.

DUO MC ABENK RERE, SELAU MEMBUAT SUASANA SEGAR DAN HANGAT (dok. MATA TOMZ)

Atmosfir eksklusif jadi sangat terasa. Banyak dari kita merasa senang ketika merasa diberlakukan secara special. Itulah sisi yang benar-benar dijalankan secara serius di Viking Arena, sementara EO lain jadi terasa kurang maksimal dalam menggarap dan “mengaduk-aduk” emosi peserta, bagaimana agar bisa merasa tersanjung dan dihargai, diberlakukan secara special dan terhormat, hingga meninggalkan kesan yang mendalam, lalu pengin datang lagi, atau setidaknya membagikan cerita yang membuat teman lainnya ingin datang dan membuktikan.

Demikian pula yang terlihat pada event Asian Award, Minggu 28 Mei yang lalu. Wajah-wajah gembira, sumringah, tergambar baik dari para peserta, pengurus, panitia, dan team juri. Yuk simak siapa-siapa para juaranya. Beberapa galeri foto coba kami semat di bawah ini untuk melihat gambaran tersebut. [maltimbus]

DATA JUARA ASIAN AWARD – VIKING ARENA:

BROSUR DAN JADWAL LOMBA PIALA PAKUALAM TERBARU:

[untuk membuka BROSUR dan JADWAL, silakan klik sisi kiri atas (waktu post, logo burungnews) atau sisi kanan atas, (logo face book)]

BROSUR GRAND LAUNCHING TORY – PREMIUM BIRD FOOD:

BROSUR HITAM PUTIH CUP 5:

BROSUR DAN JADWAL SOLO VAGANZA #4:

KATA KUNCI: asian award viking arena