AHMAD ROIS KURNIAWAN (WAWAN), BATARA BF GRESIK

AHMAD ROIS (GRESIK) BERBAGI TIPS BELI BURUNG ONLINE

 

 

 

Beli burung kini tidak harus dilakukan secara konvensional. Anda datang ke pasar, mencari, memantau, kemudian menawar kepada si bakul. Atau datang ke latber, melihat dan memantau, bila ada yang menarik, menemui sang pemilik, lalu tawar menawar harga.

Media sosial juga sudah banyak dimanfaatkan untuk jual beli. Bukan semata memajang gambar atau mempromosikan, tapi juga sekaligus untuk bertransaksi.

Media sosial, secara teknis memang sangat memudahkan, baik untuk sang penjual, sang para pembeli. Kini ingin burung jenis tertentu misalnya, tinggal ketik kata kunci di search engine. Muncullah banyak pilihan dari kata kunci tersebut, bisa puluhan sampai ratusan.

Hal yang perlu dipahami, transaksi melalui media sosial mengandalkan kepercayaan. Sebab, antara pembeli dan penjual umum tidak atau belum saling kenal, belum pernah ketemu satu sama lain.

Tak heran kita sering mendengar orang yang tertipu oleh jual beli burung di online. Beragam juga bentuk tertipunya. Misalnya, ada yang uang sudah ditranser, tapi burung tidak tidak pernah datang. Ada yang burung diterima, tapi spek-nya tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

Ada juga cerita yang bikin semakin gregetan. Misalnya, A tinggal Lampung, membeli burung pada B yang ada di Solo. Setelah membayar sesuai kesepakatan, burung dikirim. A menerima burung, tapi speknya tidak sesuai.

Setelah ditelp, B mempersilakan datang saja langsung ke Solo, burung dibawa, nanti ditukar dengan cara memilih sendiri, dan bila perlu memantau di latihan atau lomba. Begitulah, setelah A sampai Solo, ternyata nomor telepon B sudah mati tak bisa dihubungi. Bayangkan, tertipunya berlipat-lipat kan, tentu bikin sakit hati.

Nah, untuk menghindari kejadian-kejadian tidak mengenakkan seperti di atas, di bawah ini ada tips bagaimana cara aman membeli burung secara online. Tips ini dikirim oleh Ahmad Rois Kurniawan (Wawan), breeder kenari asal Gresik.

 

Berikut tulisannya, semoga bermanfaat:

 

Media sosial kini banyak digunakan sebagai ajang promosi terutama di bidang jual beli. Maraknya penipuan bermodus jual beli online seakan menjadi aktiviitas yang tak pernah hilang di kalangan kicau mania.

Rata-rata burung yang ditawarkan biasanya burung-burung mahal, dengan harga yang sedikit miring sehingga menarik minat pembeli untuk bertransaksi. Kebanyakan kicau mania terlalu menaruh percaya kepada orang yang tidak mereka kenal di jejaring sosial.

Kalau kita melihat di grup facebook banyak sekali, bahkan tak sulit menemukan grup-grup jual beli. Di sisi lain admin juga tidak bisa mengontrol satu persatu anggotanya karena grup yang kebanyakan bersifat terbuka.

 

TINGGAL KETIK KATA  KUNCI, RIBUAN PENAWARAN BISA MUNCUL. PRAKTIS, TAPI HARUS CERMAT

 

Minimnya pelaporan pada pihak berwenang kadang membuat si pelaku tidak mau meninggalkan kebiasaan buruk menipu orang, bahkan si pelaku bisa menambah akun-akun palsu hanya untuk menawarkan burung mereka.

Tidak hanya disitu, minimnya pengetahuan beberapa kalangan kicau mania tentang teknologi membuat aksi penipuan sering terjadi.

 

Ini adalah beberapa modus yang sering dilakukan penjual nakal :

 

  1. Akun yang dipakai dalam media sosial mereka biodata tidak jelas.
  2. Ketika ditanyai alamat berbelit belit
  3. Ketika jangkauan pembeli dengan penjual dekat, si penjual tidak ingin PCB atau COD
  4. Tidak ada respon ketika sudah mentrasfer uang

 

Dari ciri-ciri di atas mungkin kita sudah bisa berasumsi kalau si penjual ini adalah penjual nakal atau abal-abal. Tetapi ada juga modus yang tetap mengirim tetapi barang yang dikirim tidak sama dengan apa yang ada digambar pada saat bertransaksi.

Di sini saya mencoba memberikan tips untuk kicau mania agar lebih berhati-hati dan semoga tidak lagi ada korban penipuan online :

 

  1. Sebelum melakukan transaksi, galilah informasi sejelas-jelasnya tentang media sosialnya, dan jangan lupa untuk meminta foto KTP dan simpan pada ponsel anda. Ketika ada keganjalan, jangan teruskan transaksi demi keamanan anda.
  2. Ketika Anda bertransaksi, usahakan “Screenshoot” atau simpan percakapan pada ponsel anda, ini digunakan ketika Anda tertipu dan bisa dijadikan sebagai alat bukti untuk melapor polisi.
  3. Share ke grup kicau mania di mana anda mengenal pertama kali penjual, apakah akun tersebut ditangguhkan atau tidak
  4. Ketika anda bertransaksi di grup dengan jumlah uang yang cukup banyak, usahakan bermain rekber (rekening bersama) grup, itu akan meminimalisir penipuan.
  5. Ketika anda sudah terlanjur tertipu, jangan segan-segan unuk lapor polisi, penjual nakal bisa dikenakan dengan UU ITE nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik

 

Itulah sedikit tips dari saya, semoga tips ini bermanfaat bagi kicau mania.semoga kicau mania lebih selektif lagi dalam bertransaksi agar tidak terjadi lagi penipuan online.

 

BERITA TERKAIT

PIYIK KENARI TETAP LARIS DAN HARGA TINGGI, SAAT PASAR LESU

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp