MENJELANG MABUNG MB DOBRAK TETAP PERKASA

UDDHATA CUP II MBC AMBULU JEMBER

MB Dobrak Masih Perkasa, CH Mesin Jahit Buktikan Belum Mati

Meski kondisi memasuki masa mabung, MB Dobrak andalan Rudi Winoto masih perkasa dan erat menggenggam predikat murai batu terbaik khususnya di wilayah Jember. Itu dibuktikan dalam gelaran Uddhata Cup II di arena MBC Ambulu Jember pada Minggu, 13 Januari 2018.

Dalam gelaran yang dimotori Mr. Wahyu ini, banyak kicaumania dari berbagai luar kota Jember kumpul menjadi satu di Markas Uddhata Ambulu. Didominasi oleh pemain kicauan, Kelas murai batu dan cucak hijau tersaji sebagai kelas neraka yang penuh syarat gengsi.

 

 

MESIN JAHIT BELUM MATI

 

Gaco-gaco yang sudah langganan naik podium di berbagai even akbar Blok Timur, tumplek blek untuk pembuktian sebagai yang terbaik di even tahunan ini. “Ini even ke dua Markas Uddhata. Di tahun ini, terlihat pesertanya meningkat dibanding tahun lalu. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi,” pungkas Mr. Wahyu yang memang akan menjadikan even Uddhata Cup sebagai even tahunan.

Pertarungan di kelas murai batu, nampak sangat sengit. Gaco-gaco dengan harga puluhan hingga ratusan juta, bertarung saling unjuk kualitas olah vokalnya tanpa memandang bandrol harga. Dobrak berhasil keluar sebagai yang terbaik setelah menyabet 3 podium, diantaranya juara 1 di kelas Uddhata, juara 2 kelas MBC dan juara 2 kelas Komando.

 

ASNARI MEMBERI BUKTI CH MASIN JAHIT TIDAK MATI

 

Dobrak yang sudah diakui memiliki volume dahsyat, tampil begitu perkasa membawakan lagu roll tembak. Tipikal lagunya yang didominasi dengan tembakan-tembakan, membuat lawannya terpaku.  Materi andalannya sepertu tembakan cililin, kenari, tegkek buto dan kekean love bird, masih dengan mudah Ia pamerkan di hadapan juri dengan durasi panjang.

Saat ditemui burungnews, Rudi menuturkan kalau bulu-bulu kecil Dobrak sudah mulai berjatuhan setiap harinya dalam seminggu terakhir. Ekornya yang panjangpun sudah terlihat bulu tua dan nyerit. Kendati begitu, aksi Dobrak di atas arena tak sedikitpun terlihat kendor.

“Bulan ini memang sudah waktunya Dobrak masuk masa mabung. Tapi sehubungan dalam bulan ini banyak even bergengsi, jadi saya tahan dulu agar tidak mabung. Semoga saja Dobrak masih bisa main,” jelas Rudi Winoto yang menyiapkan Dobrak ke laga Merah Putih Secaba Cup II Jember(20/1).

 

SUASANA KELAS CUCAK HIJAU

 

Berbeda dengan Dobrak, Mesin Jahit cucak hijau kesayangan Asnari dari Buah Jaya SF, justru dipaksa turun oleh sang empunya meski dalam kondisi nyulam bulu besar. Alasannya untuk pembuktian, karena Mesin Jahit yang masuk daftar cucak hijau terbaik di Jember ini diisukan mati.

Meski dalam kondisi bulu sayap kanan dan kiri hanya tersisa dua helai, Mesin Jahit berhasil menyuguhkan aksi terbaiknya. Melantukan lagu roll isian burung kecil yang diakhiri dengan tembakan panjang, volume dan gaya trokbulnya semakin menunjang penampilannya untuk selalu dipantau sang pengadil lapangan.

 

Untuk burung sehat dan selalu tampil dalam perfoma terbaik, gunakan selalu paduan LEMAN'S dan QUATTRICK. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan.

 

Turun hanya dua kelas, Mesin Jahit sabet podium puncak di kelas utama Uddhata dan juara 3 di kelas MBC. Dimana di kelas MBC, Grojokan Sewu milik Erick Sanders 77 Lumajang yang dikawal Faddoli, tampil begitu mengesankan sehingga menjadi kampiun.

“Memang cukup lama Mesin Jahit tidak saya gantang. Selain sibuk dengan pekerjaan, Mesin Jahit kondisinya nyulam bulu besar. Mendengar kabar kalau diisuka mati, akhirnya saya paksakan turun disini. Alhamdulillah masih bisa tampil maksimal,” ujar Asnari yang selalu menolak tawaran dengan harga fatastis untuk melepas Mesin Jahit.

 

KACER RONALD SAPU BERSIH PODIUM A DI DUA KELAS

 

Aksi sapu bersih podium puncak di dua sesi terjadi di kelas kacer. Ronald milik Wawan GE dari Puger, memberikan aksi terbaik saat berlaga di atas arena. Show dengan buka ekor lebar-lebar disertai liukan lehernya yang jenjang, Ronald menghipnotis juri dengan materi lagu roll yang nyaris tanpa putus sepanjang penilaian. Aksinya itu stabil di dua kelas.

Rombongan dari Lumajang yang memakai seragam hijau bertuliskan “Dumeng Team”, juga sukses memboyong banyak gelar di kelas love bird. Membawa segenap gacoannya yang didominasi love bird paud, justru Dumeng Team ini mendominasi di kelas love bird dewasa.

 

ALEXA JADI YANG TERBAIK DAN ANTAR DUMENG TEAM LUMAJANG JUARA SF

 

Gaco dewasa yang bernama Alexa milik Pak Dhe Muja, berhasil mengimbangi para jawara-jawara love bird di Jember seperti Viper dan Tole. Memiliki 2 karakter yaitu fighter dan semi konslet, Alexa yang berjenis kelamin betina ini selalu sukses memamerkan kekean berdurasi panjang setiap sesinya. Bahkan sebutan over kerap juri lontakan saat menilai Alexa.

Dengan penampilannya yang memukau, Alexa mengantarkan Dumeng Team meraih 2 gelar sekaligus. Diantaranya membawa pulang tropi terbaik di kelas love bird dewasa, dan juga menjadi juara umum SF. “Gak percuma datang jauh-jauh dari Tempeh Lumajang, ternyata Alexa masih bisa bersaing dengan gaco-gaco hebat di Jember,” kata Pak Dhe Muja yang juga memiliki produk pakan untuk love bird ini.

Untuk gelar juara umum kategori BC, disabet oleh Duta Jogja Istimewa yang diusung oleh Faddoli dari Sanders 77 Lumajang. Kebarhasilannya meraih juara umum tidak lepas dari banyaknya dukungan dari para kicaumania yang menjadi jawara dalam gelaran ini.

 

 

Seperti rekannya yang juga dari Lumajang yaitu Dio. Datang ke Jember membawa2  kenari kesayangannya yaitu Bon Jovi dan Sewu Kota, Dio berhasil mengantarkan 2 kenarinya ini meraih podium. Dan di akhir gelaran, Bon Jovi didapuk panitia sebagai peraih kenari terbaik.

Di gelaran kali ini juga menjadi pembuktian kebangkitan komunitas Pleci. Memang di Jember wilayah selatan, masih banyak pecinta pleci sehingga kelas burung mungil ini masih ramai. Sakera andalan PCMI Jember, keluar sebagai peraih burung terbaik setelah tiga kali naik podium diantaranya juara 1, 2, dan 2.

Di akhir gelaran dibarengi dengan pembagian doorprize, Mr. Wahyu menyampaikan banyak terimakasih untuk kicaumania yang hadir dalam gelaran garapannya. “Mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam penyajian lomba. Kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk evaluasi kedepan, agar bisa menyajikan lomba yang lebih baik untuk kicaumania,” tutup Mr. Wahyu mewakili panitia MBC.[Vilman K-conk]

 

DUTA JOGJA ISTIMEWA KELUAR SABAGAI JUARA BC

 

SAKERA TERBAIK DI KELAS PLECI

 

LB PAUD CENIL SABET GELAR TERBAIK

 

PAK ILHAM ORBITKAN KENARI BOB MARLEY OREO

 

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp