FOTO 2 PETARUNG SEJATI ITU TAK PERNAH TAKUT BERTADING.

TIGOR GNR, MOJOKERTO

Perantauan Asal Bandung Pencetak Lovebird Jawara

Lovebird Ladies, Soraya, Angeli, dan Chi Chi yang sempat merajai gantangan di Mojokerto dan sekitarnya adalah hasil polesan Tigor GNR. Hanya Chi Chi yang masih tersisa, sedang tiga gaco lainnya sudah terjual di atas 10 jutaan.

Lelaki perantauan yang tinggal di Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Mojokerto, ini sesungguhnya adalah seorang perantauan. Ia berasal dari Bandung, Jawa Barat, bersama istri berada di Mojokerto untuk usaha makanan batagor. Karena itu ia sering pula dipanggil dengan nama Tigor Batagor, padahal nama aslinya adalah Bungsu.

 

 

TIGOR TAK PERNAH LELAH UNTUK BERTARUNG DI KELAS LOVEBIRD.

 

Lelaki ini boleh dibilang adalah petarung sejati dalam dunia ngekekmania. Hampir setiap hari ia keluar menuju gantangan untuk menggantangkan lovebird-lovebird hasil polesannya. Tak ada kata gentar di benaknya. Kalah sudah biasa, dan besok ia akan balik lagi untuk menguji lovebirdnya.

Di gantangan ngekekmania utara sungai Brantas, Mojokerto, Tigor boleh dibilang cukup disegani, tidak hanya lawan-lawannya. Tapi juga para juri lomba burung. Ia bisa protes sangat keras jika burungnya tidak terpantau padahal sedang ngekek. Keberanian Tigor membuat juri-juri lomba takut melakukan kecurangan. Jika tidak didengar masukannya, ia bisa tidak kembali ke gantangan yang menurutnya jurinya tidak fairplay.

 

 

Ditemui di kediamannya, seminggu di awal puasa, lelaki itu sedang bersiap untuk mudik ke Bandung. Burung-burung kepunyaannya beberapa di antaranya sudah dititipkan ke kawan-kawannya. Sementara yang lain dijual dengan harga di bawah standard, untuk sangu mudik katanya sambil tertawa.

Kemampuan Tigor dalam memoles lovebird diakui banyak lovebird lovers. Ia misalnya pernah mengorbitkan Soraya yang setelah sering juara dipinang orang dengan nilai di atas Rp 10 juta. Lovebird Angeli hasil polesannya juga pernah dikagumi pecinta lovebird sehingga sampai berani membelinya dengan harga Rp 15 juta.

 

TIGOR BATAGOR DAN KOLEKSI PIALA DARI GACO POLESANNYA.

 

Yang menarik adalah kisah tentang lovebird Ladies yang sempat ada penawaran Rp 40 juta. Namun Tigor meminta Rp 50 juta. Kesepakatan antara Tigor dan pembeli tidak terjadi, sampai suatu saat pembeli datang menemui istri Tigor dan menyerahkan uang Rp 40 juta. Tigor tidak ada di rumah.

Sampai di rumah mendapati istrinya mendapatkan uang Rp 40 juta padahal belum deal dengan pembeli, Tigor mengembalikan uang itu. “Istri saya marah besar pada saya, selama hampir sebulan saya tidak disapa,” kenang Tigor sambil tertawa. Penolakan pembelian itu juga membuat istrinya tidak mau lagi bekerja menunggu usaha dagangannya. Praktis Tigor yang kemudian bekerja menunggu usaha warung batagornya. Ia tidak lagi bisa ke gantangan lomba burung. Kalau ingat kisah itu, Tigor terkadang senyum-senyum sendiri. Bagaimana pun, katanya, perempuan akan suka juga melihat uang yang boleh dibilang cukup banyak itu.   

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Lovebird Ladies akhirnya terjual, meski harganya tidak sesuai dengan penawaran yang pertama. Ladies dibeli oleh orang dari Bekasi, Jawa Barat, dan ceritanya di sana lovebird itu juga masih menunjukkan kehebatannya.

“Kunci memoles lovebird itu terletak pada makanannya,” ucap lelaki yang punya racikan makanan sendiri itu. Soal perawatan, katanya, hampir rata-rata sama antara para lovebird lovers.

Selain lovebird, Tigor pernah pula memoles kenari Armada. Piala yang diperoleh Armada juga boleh dibilang sudah tidak terhitung jumlahnya. Di tengah minat kenari mania yang tidak seramai lovebird, burung itu akhirnya dipinang orang dengan nilai Rp 5 juta.

 

PENGHARGAAN DARI  LOVEBIRD POLESAN TIGOR.

 

Tigor tidak menampik jika lomba kenari saat ini sepi peminat dan orang cenderung ikut lovebird. Ia mengaku sebenarnya menyukai semua burung kicauan, namun ketika lovebird booming seperti saat ini, mau tidak mau ia harus mengikutinya.

Habis lebaran, Tigor mengaku akan balik ke Mojokerto. Di Bandung ia juga berencana akan mencari bahan-bahan lovebird untuk di bawah ke Mojokerto. “Tunggu saja, saya akan balik lagi ke Mojokerto dan siap bertarung lagi di dengan ngekekmania yang lainnya di kota ini!” pungkasnya.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: tigor gnr mojokerto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp