TAPAL BATAS. CENDET MARSEKAL DOUBLE WINNER
SUKOWATI AWARD 2024, #2
Cendet Marsekal Cetak Double Winner, Batosay Curi Perhatian
Marsekal, amunisi milik H. Astono berhasil meraih dua kali podium pertama alias double winner di Sukowati Award 2024. Di kelas lain, cendet Batosay milik Mr. Syafiq Unlimited SF berhasil mencuri perhatian.
Salah satu laga yang menarik perhatian kicaumania di Sukowati Award adalah kelas cendet. Selalu ramainya peserta di setiap kelas menjadi bukti animo para cendeter untuk mengikuti event kali ini benar-benar luar biasa. Selain kelas cendet memang sedang naik kasta, hal ini tak lepas dari peran Aji Wibowo sebagai ketua panitia yang juga pemain dan spesialis cendet.
SUASANA KELAS CENDET
Laga seru dan menegangkan yang tersaji di kelas Cendet Gunung Kemukus akhirnya dimenangkan oleh Marsekal, amunisi andalan H. Astono. Bersaing sengit dengan Suliwa (Ir. Heru) dan Kera Sakti (Sutrisno), Marsekal tampil istimewa dengan membawakan materi lagu berubah-ubah dengan ciri khas pukulan gereja tarung panjang dan diseret-seret, power dahsyat, dan durasi kerja nutup.
Di kelas Cendet Salam Lestari, Marsekal sukses menggandakan kemenangan dan mencetak double winner. Bagas, sang mekanik mengungkapkan apabila Marsekal termasuk amunisi pendatang baru yang sarat akan prestasi. Sebelum Sukowati Award 2024, Marsekal sudah meraih juara kedua kelas utama Jambore Cendeter Indonesia Raya 2024 di Jepara. Prestasi Marsekal bisa dilihat di tabel.
“Keistimewaan Marsekal ada di power, ciri khas e tembakan gereja, lagunya banyak pukulan, sama durasi kerjanya nutup. Untuk rawatan harian dikasih jangkrik 5/5, mandi seminggu 2x, jemur cuma kalau mau mandi saja. Sisanya burung full krodong,” ungkapnya. Bagas juga mengungkapkan kalau Marsekal merupakan tipe burung yang gampang on sehingga butuh perawatan sendiri dan dipisah dari cendet lain untuk meminimalisir emosi burung.
TAPAL BATAS. CENDET MARSEKAL JUARA KELAS CENDET GUNUNG KEMUKUS
Hasil positif yang diraih Marsekal dalam beberapa pekan terakhir membuat Bagas mulai membidik sejumlah event bergengsi lainnya seperti Indonesia Cendet Fighting (19/05), Solo Vaganza (26/05), dan Piala Pakualam 10 (23/6).
TORY, pakan premium untuk Anda yang benar-benar menyayangi burungnya, menyediakan varian sesuai kebutuhan. Merapat ke kios burung terdekat atau hubungi agen dengan KLIK DI SINI.
Penampil lain yang mampu mencuri perhatian di kelas cendet adalah Batosay, gaco milik Mr. Syafiq Unlimited SF yang dikawal oleh Rudi Brekele. Tampil impresif di kelas Cendet Komunitas A, Batosay berhasil mencuri perhatian dengan membawakan materi lagu walang kecek, gereja, dan love birdan dengan speed rapat. Gayanya yang indah dan kekinian menjadi nilai plus bagi Batosay. Di kelas lain, Batosay berhasil menduduki peringkat kedua kelas Cendet Konservasi.
UNLIMITED SF. JUARA 1 DAN 2, CENDET BATOSAY CURI PERHATIAN
Rudi mengungkapkan apabila Batosay adalah amunisi pendatang baru milik Mr. Syafiq Unlimited SF yang digadang-gadang akan menjadi pelapis Sandiyudha. “Batosay ini pelapisnya Sandiyudha, posisi burung masih di Solo. Secara materi lagu, power, sama gaya sudah bagus, yang masih jadi PR durasi kerjanya, masih ada ngetem. Ini masih kucari-cari settingan terbaiknya,” ungkapnya.
Selain Batosay, Unlimited SF juga dikenal mempunyai burung-burung berkualitas seperti Sandiyudha. Minggu sebelumnya, tim asal Banyuwangi ini juga meraih juara 1, 1, 2, dan 3 di Bupati Cup 2 Jember melalui Sandiyudha. Menurut rencana, Unlimited SF akan kembali main di Indonesia Cendet Fighting (19/05) di Gantangan D’niten Bantul.
IR. HERU KEDIRI. CENDET SULIWA JUARA 2, 2, DAN 3
Gaco lain yang berhasil memborong juara di kelas cendet adalah Suliwa, amunisi milik Ir. Heru Kediri yang meraih juara 1, 2, dan 2. Tampil konsisten dengan membawakan materi lagu panjang sambung menyambung, Suliwa memang terlihat mencolok dengan tonjolan lagu cililin dan gaya tarung nagen, nancep satu titik.
Jazz, amunisi andalan Didit Ong Ngeyel SF yang dibawa Alit dan kawan-kawan mampu menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu cendet papan atas dengan meraih juara 2, 2, 3, 4, dan 5. Tampil stabil dan konsisten di lima kelas yang diikuti, Jazz selalu menyuguhi juri dengan materi lagu panjang yang dibawakan dengan power mumpuni.
NGEYEL SF. CENDET JAZZ JUARA 2, 2, 3, 4, DAN 5
Alit mengakui apabila kinerja Jazz tidak bisa sempurna dan maksimal karena ada gangguan dari daun kering yang jatuh karena tertiup angin. “Awalane wis apik, lagune metu dowo-dowo. Tapi pas tengah po banding-banding mesti nyalahi. Alhamdulilah, masih masuk terus tiap sesi,” ungkapnya.
Di akhir gelaran, Aji Wibowo mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi kawan-kawan cendeter dari berbagai daerah di Sukowati Award 2024. Ia pun mengakui apabila mulai naik kastanya kelas cendet akhir-akhir ini tak lepas dari peran komunitas dan banyaknya event yang membuka kelas spesial cendet. [asept]
DATA JUARA SUKOWATI AWARD 2024, KLIK DI SINI
AGENDA DAN BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI
BROSUR LAUNCHING RAJASWARA
BROSUR THE YOUNG MALEO 6
BROSUR PUTRA SEMBADA CUP
BROSUR PIALA PAKUALAM 10
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: sukowati award 2024 marsekal batosay jazz