SRIWEDARI BERKICAU – SOLO PEDULI

Resmi Jadi Milik Masyarakat Solo, Lomba Burung Jadi Kegiatan Pembuka di Taman Sriwedari

Sengketa membuat beragam kegiatan di kawasan Taman Sriwedari sempat vakum selama beberapa tahun. Per bulan Oktober 2022, sudah turun keputusan resmi yang menyatakan bahwa Taman Sriwedari adalah milik masyarakat Solo. Kegiatan kreatif bisa kembali digelar, diawali dengan lomba burung.

UPT Kawasan Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai pengelola Taman Sriwedari, mempersilakan masyarakat untuk kembali meramaikan Taman Sriwedari yang lokasinya memang sangat strategis, berada di tengah kota, jalan protokol Slamet Riyadi.

“Sebagai kegiatan pembuka, kami akan menggelar lomba burung berkicau dengan topik Sriwedari Berkicau dalam rangka Solo Peduli. Kegiatan ini digelar besuk Minggu 18 Desember di Plaza Sriwedari, atau sisi barat Gedung Grha Wisata Mandala,” terang Nina Herlina, Kasubag TU UPT Kawasan Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dalam konfrensi Pers pada Jumat, 16 Desember 2022.

 

 

Alan Javas selaku panitia pelaksana lomba burung, juga berkenan menjelaskan terkait lomba yang di kawasan Solo Raya sangat banyak penggemarnya. “Lomba mulai jam 10 sampai sore. Insya Allah sebelum magrib sudah rampung. Peserta tidak hanya dari Solo Raya saja, tetapi juga banyak yang dari luar daerah. Karena itu saya katakan, tidak salah bila sebagai kegiatan pembuka dipilih lomba burung. Ini kegiatan yang sangat efektif menjadi sarana promosi pariwisata, dalam hal ini supaya masyarakat khususnya Solo bisa kembali berkegiatan dan meramaikan Taman Sriwedari.”

Lomba burung juga terbukti sangat efektif sebagai salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat khususnya UMKM. “Sementara sudah terdaftar 25 UMKM yang akan mengisi stand untuk mendukung lomba burung, terutama stand kuliner,” imbuh Nina.

 

 

Para pedagang yang sudah mengisi stand bisa mulai melakukan kegiatan sejak hari Sabtu hingga hari Minggu malam. “Setelah lomba burung selesai, akan dilanjutkan dengan panggung hiburan. Silakan saja rekan-rekan UMKM untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam menjual atau memasarkan produk-produknya.”

Bagi para kicaumania yang belum memesan tiket, bisa segera saja, selagi belum ditutup atau masih tersedia stok. Hari Minggu pagi selain pengambilan tiket, juga dilayani pembelian langsung selama persediaan masih ada.

Para kicaumania bisa menuju area lomba lewat akses depan Jalan Slamet Riyadi, masuk lewat Gerbang Taman Sriwedari, atau Grha Wisata Mandala, atau Museum Radya Pustaka. Selain luas dan rindang, banyak spot di dalam geduang atau selasar Grha Wisata Niaga, atau bahkan di kawasan pedestrian jalan Slamet Riyadi, yang bisa dipakai sebagai “pedok” istirhat burung.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Sebagai informasi, Taman Sriwedari dibangun pada tahun 1899 sebagai tempat rekreasi dan hiburan untuk keluarga keraton, sehingga disebut sebagai Kebun Rojo. Lahan seluas 9,9 hektar itu dibeli oleh Paku Buwono IX seharga 65.000 Gulden, kemudian diberikan kepada ananda Paku Buwono X sebagai hadiah.

Sejak tahun 1901, tidak hanya terbatas untuk keluarga keraton, rakyat biasa juga bisa mengakses untuk rekreasi di dalamnya. Seperti kita ketahui, dalam beberapa tahun terakhir ada sengketa kepemilikan, membuat beragam kegiatan masyarakat, termasuk renovasi yang sedang berlangsung di kawasan ini pun dihentikan.

Atas upaya dan bantuan dari Bapak FX Hadi Rudyatmo, mantan Wali Kota Surakarta bersama team, Taman Sriwedari sudah resmi menjadi milik masyarakat Solo. Hal ini termaktub dalam putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor 2085 K/pdt/2022 yang berlaku mulai bulan Oktober 2022 ini.

 

 

Dari pantauan burungnews pada Jumat pagi 16 Desember 2022, sejumlah pembenahan yang melibatkan alat berat sedang dilakukan oleh puluhan petugas untuk menata tempat parkir dan merapikan sekitar lokasi yang akan dipasang gantangan.

Meskipun secara keseluruhan pembenahan dan revitalisasi belum selesai karena baru dimulai kembali, namun untuk kepentingan mendukung lomba burung Sriwedari Berkicau pada 18 Desember besuk, sudah cukup memadai.

Akses menuju Taman Sriwedari bisa lewat depan, jalur utama jalan Slamet Riyadi, tentu setelah car free day selesai. Bisa juga lewat belakang, jalan yang biasa dipakai menuju lapangan panahan. Penjurian dilakukan secara terbuka dari team juri independen. Rencananya, kegiatan lomba burung berkicau ini akan dibuka langsung oleh Bapak Wali Kota Surakarta.

 

BROSUR SRIWEDARI BERKICAU – SOLO PEDULI:

 

JADWAL LOMBA SRIWEDARI BERKICAU:

KATA KUNCI: sriwedari berkicau - solo peduli taman sriwedari resmi jadi milik masyarakat solo lomba burung berkicau jadi kegiatan pembuka di taman sriwedari nina herlina upt kawasan wisata

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp