KUKUH (KANAN)

SPX MASTERING BRANJANGAN PARVA

Khusus Branjangan Parva, Hanya 150 Ribu Per Bulan

Dalam beberapa tahun terakhir, pamor branjangan baik Java ataupun Parva terus meroket. Lomba-lomba yang membuka kelas branjangan selalu meriah. Hal ini tak lepas dari keberhasilan breeding sebagai pemasok calon pelomba, hingga dukungan komunitas.

Banyak yang membeli calon jago dan memelihara branjangan sejak dari bakalan, bahkan sejak usia trotol. Para branjes itu kemudian berusaha memaster sendiri dengan lagu-lagu yang diinginkan. Banyak yang kemudian menyadari bila itu ternyata tidak mudah.

 

 

 

Banyak yang hasilnya tidak memuaskan. Selain itu, sebagian branjes mania juga tidak punya cukup waktu untuk merawat burung sedari bakalan, sampai benar-benar cukup umur dan siap untuk dicoba ke lapangan.

Kukuh Adi Kurniawan, seorang branjes yang tinggal di Purbalingga, ternnyata mempunyai pengalaman yang cukup panjang dan telah mempelajari dengan detil bagaimana memaster branjangan supaya hasilnya bagus. Sejumlah burung yang telah dimaster dengan metode yang ia kembangkan pun hasilnya memuaskan.

 

ANAK DIDIK PRESTASI DI SPX MASTERING BRANJANGAN PARVA

 

Ia pun melihat ini sebagai peluang, mengingat sekolah khusus untuk memaster branjangan parva belum ada, atau paling tidak belum banyak, sebagaimana pada jenis burung murai batu yang kini bertumbuh seperti jamur di musim hujan.

“Branjangan itu punya keunikan, saya benar-benar mempelajari bagaimana agar lagu-lagu yang kita inginkan bisa terekam di memori branjangan, kemuudian di lomba juga mau membongkar lagu secara bervariasi, tidak monoton hanya mengulang lagu alasan, jenis burung tertentu,” ujarnya

 

 

Pemasteran itu pada dasarnya memang agar calon jago punya materi isian yang cukup. “Bagaimana kita tahu hal itu, tentu karena burung tersebut setelah kita master juga mau bongkar isian. Kita jadi bisa menilai apakah hasilnya bagus atau kurang” imbuh Kukuh.

Tekadnya semakin bulat, berkat dorongan teman-teman branjes. Bekalnya, pengalaman yang dimilki serta yang dia pelajari sudah memberikan hasil yang bagus.

 

ALVIN, PERAWAT DI SPX

 

Pada bulan November 2020, ia pun mendirikan SPX Mastering Branjangan Parva. Ia memilih tempat tinggalnya yang dianggap kondusif untuk merawat memaster branjangan Parva, yaitu di Jalan Raya Karangklesem No. 34 RT 1 RW 1 Kutasari, Kabupaten Purbalinggga.

“Tiap burung mempunyai karakter yang berbeda, jadi yang kita lakukan adalah memaksimalkan potensi yang dimilki oleh si burung tersebut,” jelasnya.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Dengan jaringannya yang luas dan selama ini dikenal cakap dalam merawat dan mengorbitkkan branjangan parva, tidak terlalu sulit bagi Kukuh menarik para branjes untuk menitipkan calon-calon gacoannya.

Kunci keberhasilannya itu memang harus sabar, telaten, konsisten, dan selalu mencurahkan kasih sayang pada burung yang dirawat. “Dengan cara itu, kita jadi paham karakter masing-masing branjangan, kita jadi tahu maunya burung itu bagaimana, dan kita berusaha melakukan treatment dengan pendekatan sesuai karakter masing-masing burung.”

 

METODE PENJEMURAN

 

Kukuh mematok tarif yang terjangkau, hanya 150 ribu rupiah tiap bulan untuk bisa jadi siswa di SPX Mastering Branjangan Parva miiliknya. Dari rekam jejak, tingkat keberhasilannya memang cukup tinggi, tentu ini harga yang sangat pantas.

Kukuh menyiapkan ruangan khusus untuk memaster branjangan parva agar hasilnya memuaskan. Ruangannya tertutup, namun di dalamnya sirkulasi udaranya bagus sehingga tetap nyaman dan segar. Burung-burung branjangan selalu rutin diembunkan setiap pagi.

 

PENJEMURAN TEMPEL SANGKAR

 

Setelah burung merekam lagu-lagu yang kita inginkan, bagaimana agar branjangan mau membongkar lagu isiannya? Ternyata kuncinya adalah pada metode penjemuran.

Metode penjemurannya adalah burung diletakkan di bawah , dijajar tempel sangkar antara satu dengan lainnya. Kenapa diletakan dibawah? Tujuannya adalah biar burung tidak giras, burung terbiasa dengan aktivitas manusia yang lalu lalang.

“Branjangan kami letakkan di bawah, dijajar, tempel sangkar supaya burung tidak giras, terbiasa dengan kita manusia. Kalau di bawah sudah mau bunyi dengan tenang, tentu pas digantang di atas pasti bunyi lebih maksimal” imbuhnya. [maman, maltimbus]

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

KATA KUNCI: spx mastering branjangan parva kukuh adi kurniawan tips branjangan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp