MARUKAWA MENJADI PEMENANG DI KELAS MURAI BARU EBOD JAYA.

SKM PUSPA AGRO FEAT EBOD JAYA - SIDOARJO, #1

MB Marukawa, CH Satrio, dan Cendet Kirangan Juara di Kelas Ebod Jaya

Tiga kelas Ebos Jaya yang dibuka dengan tiket 100 ribu berhadiah 2 juta pada gelaran di SKM Puspa Agro Sidoarjo di hari Minggu, 13 November 2022, berhasil disabet oleh Marukawa, Satrio, dan Kirangan di kelas murai batu, cucak hijau, dan Cendet.

Di kelas murai batu Ebod Jaya yang dimainkan pada sesi 9, terjadi persaingan sengit antara Marukawa milikH Made dari AMBI dengan Jarot gaco anyar Ba Faki dari PMBS dan Sredex amunisi Abah Munib dari Serdadu ZR. Marukawa yang menempati nomor gantangan 27, bersebelahan dengan Jarot dan Sredex yang berada di nomor gantangan 16 dan 17.

 

 

JAROT GACO BA FAKI MENEMPATI RUNNER-UP SESI MURAI BATU EBOD JAYA.

 

Adu pukulan dan juga sujud terjadi dari menit awal hingga berakhirnya kelas murai batu Ebod Jaya yang akhirnya juri memberikan keputusan juara pertama jatuh kepada Marukawa disusul Jarot dan Sredex yang menyusul di posisi berikutnya dua dan tiga.

Menurut H Made sang pemilik Marukawa, penampilan hari ini masih belum sesuai dengan harapannya meski membawa pulang dua piala sebagai pemenang pertama kelas Ebod Jaya dan menempati posisi dua di kelas murai batu B yang bersaing dengan Arcil dan Bajak Laut.

 

 

Burung yang baru berusia satu urakan tersebut, sudah menunjukkan beberapa prestasi yang membanggakan. Bahkan sejak penampilan pertamanya hingga sekarang tidak pernah zonk saat turun lomba. “Dia mainnya dua Minggu sekali mas dan Alhamdulillah tidak pernah zonk, selalu masuk jalur juara bahkan masuk nomimasi tiga besar terus,” bebernya.

Gaya main Marukawa sangat komplit, punya pukulan banyak sekali lagu saat turun lomba. “Kalau di lapangan lagunya dikeluarkan semua mas, mulai dari kenari, kapas tembak, cigun, gereja tarung, cucak cungkok hingga jangkrikan,” tutur H Made.

 

AMBI SUKSES MEMBAWA PULANG DUA PIALA LEWAT GACONYA MARUKAWA.

 

Soal rawatan juga tidaklah susah, Marukawa cukup dijemur setiap harinya anyara 15 hingga 13 menit. “Untuk mandi saya terapkan dua hari sekali itupu saya mandikan pada sore hari. Alhamdulillah dia mau kerja bagus selama turun lomba,” tambahnya.

Sementara Jarot gaco anyar Ba Faki dari PMBS yang hari ini main dua sesi, mampu tampil apik di kelas Ebod Jaya. Burung yang sempat trouble selama 1 tahun ini, mampu memberikan suguhan apik dengan tembakan kasaran serta lagu dari kenari, cucak jenggot, kapas tembak, dan cililin.

 

Apapun  masalah "noise"  pada burung anda, dari  STUCK  sampai sekedar  ingin pamer , berikan  MONCER-1 , tunggu beberapa hari,  JOSS langsung .

 

Menurut Ba Faki, Jarot berhasil dimainkan sejak dibawanya setelah mabungnya selesai. Dalam waktu satu bulan pasca mabung, Jarot selalu masuk jalur juara dan dapat nomor kecil. “Sayang sekali pada penampilan keduanya Jarot belum beruntung dan tidak mendapatkan nominasi hari ini. Tapi saya yakin melihat penampilannya tadi, akan bisa bersaing pada lomba berikutnya,” terang Ba Faki yang ditemani oleh Abah Laleh yang juga mampu membawa pulang piala juara 2 lewat amunisinya Rojo Koyo.

Selain Rojo Koyo milik Abah Laleh yang ikutan koncer, Arcil burung andalan Anti Karat juga dari PMBS mampu menyumbangkan poin dengan merebut juara pertama sesi murai batu B dan menempati posisi tiga besar pada sesi C yang bersaing dengan Pecut dan Leak yang meraih juara satu dan duanya.

 

SREDEX JUARA 3 KELAS MURAI BATU EBOD JAYA.

 

Sredex gaco Abah Munib dari Serdadu ZR yang dikawal oleh Ali yang menjadi pemenang ke tiga di kelas Ebod Jaya, juga mampu meraih satu piala lagi sebagai runner-up di kelas murai batu E yang bersaing dengan Pecut milik Ipong dari 3 Putra SF sebagai jawaranya.

Menurut Ali, hari ini tim Serdadu terbagi dibeberapa perlombaan. Dia sendiri menjadi wakil pada gelaran SKM feat Ebod Jaya di gantangan Puspa Agro Sidoarjo, sedangkan Abah Munib bermain pada Kopdar SMM di gantangan The Sultan Malang. “Alhamdulillah kami memperoleh hasil semua, baik di SKM Puspa Agro ataupun di Kopdar SMM,” jelas Ali kepada burungnews.

 

KOMODO SF SAPU BERSIH KELAS CENDET.

 

Sementara pemenang di kelas cendet Ebod Jaya berhasil diamankan oleh Kirangan milik Abah Soleh dari Komodo SF/Ring Biru yang menjadi bintang di kelas cendet. Pada sesi cendet Ebod Jaya, Kirangan yang menempati nomor gantangan 39 mampu memperlihatkan perform stabilnya dengan merebut juara pertama yang bersaing dengan Isco milik Abah Tatuk dari 139 Team.

Setelah memenangi gelar juara pertama pada sesi cendet A yang bersaing dengan Isco dan Pajero, Kirangan kembali menjadi raja dengan menyabet juara pertama sesi cendet B dan bersaing dengan Pajero milik Bams dan Bangkit gaco Kojek. Penampilan terakhir di kelas Ebod Jaya menjadi pamungkas yang apik dan kembali menjadi yang terbaik.

 

 

“Hari ini kami membawa 2 cucak hijau, 1 cendet, dan 1 murai batu. Kirangan yang turun di kelas cendet mampu menyapu bersih juara pertama dengan membawa tiga piala sebagai pemenang alias hatrik, sedangkan Giga mampu menyumbangkan poin di kelas cucal hijau dengan menempati posisi lima dan dua,” terang Arfan, perwakilan Komodo SF kepada burungnews.

Kirangan merupakan burung yang syarat akan prestasi, ini bukan menjadi hatrik pertamanya dalam suatu lomba. Burung sudah dari trotol dipegang oleh Abah Soleh ini mempunyai ciri khas main roll tembak. “Lagu walang, tengkek, dan kenari menjadi senjata andalan untuk menarik minat juri meliriknya,” beber Arfan.

 

SATRIO MILIK DEDY GUN DARI COKRO BC SABET JUARA CUCAK HIJAU EBOD JAYA.

 

Jawara di kelas cucak hijau Ebod Jaya adalah Satrio milik Deddu Gun dari Cokro BC yang kali ini tampil dua sesi. Sebelumnya Satrio turun di kelas utama cucak hijau A dalam kondisi lomba hujan dan kerjanya tidak maksimal. “Baru saat turun di kelas Ebod Jaya, Satrio sudah kena sinar matahari dan mau kerja apik untuk merebut juara pertama,” terang Deddy Gun kepada burungnews.

Satrio merupakan burung muda usia sekitar dua urakan dan juga memiliki gaya main konslet tapi ada jamtroknya. Seperti yang diperlihatkan pada sesi Ebod Jaya, gaya jamtrok yang dibarengi dengan tembakan kasaran menjadi senjata utamanya. “Dia kalau bawa lagu, satu nafas bisa 3 variasi lagu yang dikeluarkan dan kalau bawa lagu tuntas serta diseret-seret. Tipikalnya roll tembak dengan power di atas rata-rata,” tambah Deddy Gun.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Burung yang syarat akan prestasi ini berasal dari kota Blitar ini bersaing sengit dengan Sentiyaki gaco Abah Hudan dari 911 SF yang dikawal oleh Eko serta Nakula milik Tiyo dari Wage. Selain membawa pulang piala juara dua di kelas Ebod Jaya, Sentiyaki juga meraih juara 3 di kelas cucak hijau D. “Sayangnya kami kalah TOS di kelas Ebod Jaya dan meraih juara 2 kalah sama Satrio,” ujar Eko.

Setelah meraih juara di kelas Ebod Jaya, Satrio langsung berpindah gantangan dan turun pada lomba Bung Tomo Cup 6 di GOR Delta Sidoarjo. “Mudah-mudahan disana juga meraih hoki seperti di SKM Puspa Agro,” tutup Deddy Gun yang ditemani oleh Onix yang menjadi jembatan mencari gaco seperti Satrio dan Drajat.

 

DATA JUARA SKM PUSPA AGRO FEAT EBOD JAYA – SIDOARJO, KLIK DI SINI

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

Burung bisa saja kalah, tapi tetap bisa dapat motor Yamaha N-Max. Mau? KLIK DI SINI

TAMPIL KEREN DENGAN SANGKAR RMI. KALAH MENANG TETAP SENYUM. INFO 0896.2802.0195

 

KIRANGAN DAN ISCO PEMENANG DI KELAS CENDET EBOD JAYA.

 

PARA JAWARA DI KELAS MURAI BATU EBOD JAYA.

 

ALI DARI SERDADU ZR MEMBAWA PULANG DUA PIALA LEWAT GACONYA SREDEX.

 

SENTIYAKI KALAH TOS DENGAN SATRIO DI KELAS CUCAK HIJAU EBOD JAYA.

 

 

KIRANGAN BERHASIL MEMBORONG 3 PIALA JUARA PERTAMA DI KELAS CENDET.

 

 

 

 

KATA KUNCI: skm feat ebod jaya skm ebod jaya puspa agro sidoarjo marukawa kirangan satrio sredex serdadu zr pmbs jarot

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp