PANITIA. DALAM WAKTU DEKAT HARI RABU DAN MINGGU GELAR LOMBA

SIMULASI GANTANGAN SROWOLAN

Buka Dua Kelas Kacer Gratis Berhadiah, Jago Milik Mbah Cipto Jadi Rebutan

Kamis, 08 Oktober 2020 - BERITA LOMBA

Satu lagi gantangan baru muncul di Jogja. Tepatnya di Desa Srowolan, Purwobinangun, Pekem, Sleman. Persis bergandengan dengan Pasar Perjuangan Srowolan. Simulasi lomba sudah terlaksana pada Selasa sore, 5 Oktober 2020.

Simulasi ini hanya melombakan satu jenis burung kacer, dibuka dua kelas. Lokasinya berada di perkampungan nan sejuk udaranya, serta banyak tempat berwisata. Secara jarak, sebenarnya lebih dekat dengan kecamatan Turi.

PESERTA KACER

Bila Anda berangkat dari Kota Yogyakarta, dari arah Tugu terus ke utara, perempatan Monumen Jogja Kembali juga terus ke utara, sampai ketemu dengan perempatan Balongan, atau di sebelahnya ada gedung BLK, belok kiri atau ke arah barat.

Bisa pula lewat jalan Magelang, sampai lampu merah Beran Sleman belok kanan ararh Jejamuran, terus ke utara. Biar praktis, gunakan aplikasi map di handphone Anda, tinggal tulis Srowolan atau Banyusumilir Outbond.

Banyusumilir Outboud juga berdampingan dengan pasar Perjuangan Srowolan. Tempat ini cukup populer di kalangan para traveler, sangat cocok bagi kicaumania yang ingin mengajak anggota keluarga sembari refreshing.

Meski untuk simulasi ini digratiskan, tapi panitia tetap menyediakan hadiah bagi juara 1-3 berupa tropi dan piagam. Untuk juara 1 mendapat tambahan kaos Srowolan BC. Hampir separoh dari 60 gantangan terisi, jumlah yang sudah terbilang lumayan. Selain sifatnya masih berupa simulasi, informasi atau publikasi dari panitia juga masih minim.

”Kita memang masih baru, untuk publikasinya masih minim. Kita akan segera membentuk team bagian IT yang nantinya bisa memberikan informasi, tentu perlu juga partner media,” jelas Aryo, yang dipercaya menjadi ketua Panitia.

Mereka yang datang tak hanya milik kacermania dari luar desa Srowolan saja, tapi ada juga peserta dari lokal juga ikut menggantang. Salah satunya mbah Cipto, ia hanya mengunakan sangkar harian biasa.

Tentu, tak ada yang menyangka burung yang berada di gantangan 22 ternyata tampil bagus. Begbitu diturunkan dari gantangan, langsung dikerumuni kacermania yang hadir.

Koko Nano Cell langsung mengutarakan keinginannya pada mbah Cipto untuk membelinya. Setelah dirayu-rayu, rupanya mbah Cipto tetap bergeming tak mau melepaskannya. ”Burung klangenan di rumah, baru dibelikan sama anak saya 4 bulan lalu di kios burung yang tak jauh dari rumahnya seharga 450 ribu,” jelas mbah Cipto kepada burungnews.

MBAH CIPTO. KOKO BERUSAHA MERAYU AGAR KACERNYA DIJUAL

Gagal dirayu oleh Koko Nano Cell, Erga dari Sleman mencoba mendekati lagi. Walau mendapat jawaban yang sama, Erga masih tetap berusaha, menanyakan alamatnya dan ingin main ke rumahnya.

Mbah Cipto pun mempersilakan bila ingin main ke rumah. Setelah lomba selesai, Erga pun mengikuti mbah Cipto. Semoga saja perjuangan Erga untuk mendapatkan keinginannya tercapai.

AWAL BERDIRINYA GANTANGAN SROWOLAN

Gantangan burung Srowolan yang terletak di samping Pasar Perjuangan Srowolan berdiri kokoh semi permanen. Tiang dari baja dengan atap galvalum, lantai dicor permanen.

Di musim yang sudah mulai hujan ini, pemain yang datang tak perlu kawatir. Walau hujan, burung tetap bisa main dan tak perlu kawatir terkena tetesan air hujan, karena atap galvalum yang masih baru.

GANTANGAN SROWOLAN KOKOH

Peserta juga bisa dengan nyaman melihat jagonya dari bangunan pasar yang luas dan cukup bersih. Area parkir juga luas, bisa menampung lebih dari 100 kendaraan roda empat.

Aryo yang dipercaya menjadi ketua panitia menceritakan perihal berdirinya gantangan Srowolan. Berawal dari pertemuan dengan mas Suryo Eko H, putra asli dari Srowolan yang kini telah sukses dan tinggal di Jakarta.

Pada saat pulang kampung, sempat bertemu meski waktunya singkat. Intinya, mas Suryo ingin berbuat sesuatu yang bisa menjadi penghasilan tambahan bagi pemuda di kampungnya.

”Mas Suryo memberikan uang 46 juta, tanpa mengingkan nantinya uang kembali. Beliau juga sanggup mencarikan donatur. Tak lama kemudian memang mendapat 55 juta dari donatur yang kemudian diserahkan kepada kami. Akhirnya, kami dapat modal sekitar 105 juta,” jelas Aryo, pria asal Malang beristrikan asli orang Srowolan.

Aryo yang kebetulan penghobi burung sejak di kampung halamannya, kemudian punya ide bikin gantangan burung. Setelah mengumpulkan pemuda di kampungnya, ide Aryo disepakati.

Gantangan ini diharapkan nantinya bisa berkembang, termasuk pasar yang punya sejarah tetapi sudah lama ditinggalkan para pedagangnya.

”Sejak Desa Wisata Banyusumilir dibangun, sebenarnya pemilknya sudah berusaha menghidupkan kembali pasar dengan cara mendatangkan berbagai kesenian seperti jatilan. Tapi belum juga juga mendongkrak. Mudah-mudahan dengan adanya gantangan burung, nantinya pasar juga kembali ramai bisa mengerakan perekonomian setempat,” turur Aryo.

ARYO DI DEPAN PASAR PERJUANGAN SROWOLAN. LUAS DAN NYAMAN UNTUK MERAWAT BURUNG

Dana 105 juta semua diperuntukkan untuk membangun gantangan dan membiayai segala uborampe kebutuhan gantangan. ”Semua uangnya yang kita dapat 105 juta sudah kita pakai untuk biaya segala ubo rampe gantangan,” imbuh Aryo.

Rencananya gantangan Srowolan akan membuka kontes rutin setiap hari Rabu dan Minggu sore dengan juri independen. “Kapan dimulainya, tunggu informasi berikutnya. Secepatnya kami bagikan publikasinya bila sudah fix.” [busro, maltimbus]

KATA KUNCI: gantangan srowolan mbah cipto