GALUH 33 BC. JUARA UMUM BIRD CLUB
SIMPANG LIMA AWARD SEMARANG
MB Jaguar Menangi Kelas Utama, Semarang 33 BC dan KFM SF Keluar Sebagai Juara Umum
Murai batu Jaguar milik Mr. Gunawan keluar sebagai pemenang kelas utama lomba burung berkicau Simpang Lima Award. Mendulang poin terbanyak di akhir lomba, Semarang 33 BC dan KFM SF keluar sebagai juara umum.
Lomba burung berkicau Simpang Lima Award yang dilaksanakan pada Minggu, 24 November 2019 di Lembah Kali Pancur, Semarang berlangsung ramai dan kondusif. Tak hanya diikuti oleh pemain lokal, even yang diprakarsai oleh Totok Perkasa ini juga diikuti pemain luar kota seperti Jepara, Pati, Kudus, Kendal, Pekalongan, Salatiga, Purwodadi, Sragen, Solo, Klaten, dan Jogja.
SUASANA LOMBA SIMPANG LIMA AWARD
Laga seru dan berkelas yang tersaji di kelas utama Murai Batu Simpang Lima akhirnya dimenangkan oleh Jaguar, amunisi andalan Mr. Gunawan Solo. Berada di Gantangan 30, murai batu ekor putih ini tampil dominan dan menonjol dengan aksi bongkar materi isian dari awal sampai akhir lomba.
Dikenal sebagai salah satu murai batu papan atas di blok tengah, kemenangan ini melanjutkan trend positif yang diraih oleh Jaguar setelah beberapa waktu lalu menang di Boyolali Cup 5. Meski berhasil menduduki podium pertama, Agung mengaku sedikit kecewa karena gagal membawa pulang sepeda motor karena jumlah peserta tidak memenuhi kuota.
AGUNG. MB JAGUAR MENANGI KELAS UTAMA
“Setahuku yang namanya hadiah plus itu tidak ada syaratnya, ternyata kenyataan di lapangan beda. Nggak jadi bawa pulang sepeda motor,” ungkapnya. Ketika dikonfirmasi ke panitia, di dalam brosur tertera jelas apabila bonus sepeda motor keluar apabila full gantangan.
Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.
Penampilan tak kalah apik ditunjukkan oleh murai batu Intermezzo milik Wawan ABF dengan meraih posisi pertama di kelas Murai Batu Jendral. Meski cuaca panas terik, tak mengurangi performa murai batu ekor putih ini.
WAWAN ABF. MB INTERMEZZO JUARA KELAS JENDRAL
Langsung tancap gas sejak awal gantang, Intermezzo tak henti-hentinya melontarkan materi rol dan tembakan yang variatif sehingga berhasil membuat perhatian juri tertuju padanya. Di kelas Simpang Lima, Intermezzo tampil kurang maksimal dan harus puas di urutan kelima.
Menurunkan cucak hijau Pamor, Mas Sadam WMP berhasil menduduki posisi ketiga di sesi Rajawali. Berikan perlawanan sengit pada Yakuza yang akhirnya keluar sebagai kampiun, Pamor tampil maksi dengan materi-materi kasar dan volume mumpuni.
SADAM WMP. CH PAMOR MAMPU BERSAING
Meski belum menjadi yang terbaik, Sadam mengaku senang dengan performa yang ditunjukkan oleh Pamor di gelaran kali ini. “Aku tadi kan datangnya telat, jadi nggak ikut yang sesi pertama. Aku nekad main di kelas 36-G, ternyata mau jalan dan masih kebagian piala. Alhamdulillahlah,” bebernya.
Di kelas cendet, penampilan menawan ditunjukkan oleh MM milik Andika Bandar SF Purwodadi yang berhasil menduduki podium pertama di kelas Pahlawan. Bersenjatakan rol speed rapat, amunisi yang sudah malang melintang di berbagai EO ini sukses menghipnotis juri dengan materi lagu variatif yang dibawakan secara fasih.
ANDIKA BANDAR SF. MESKI BULU TUA, CENDET MM NAIK PODIUM
Kemenangan ini tentu saja disambut gembira oleh Andika mengingat MM sedang dalam kondisi bulu tua dan lawan yang dihadapi merupakan burung terbaik di Semarang dan sekitarnya. Apabila kondisi bulu belum ambrol, Andika berencana menurunkan MM ke BnR Award.
Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event terpilih, termasuk BnR Award 15 Desember. Dapatkan sampelnya, coba dan buktikan kualitasnya, berikan respon melalui hotline 08112663908.