KELAS LOVE BIRD FULL PESERTA

SEKOLAH BURUNG SUBDENPOM BC JEMBER

Selain Disebut Barometer Para Kicaumania, Arena Ini Punya Sebutan Baru

Jumat, 26 Juli 2019 - BERITA LOMBA

Sebagian besar kicaumania blok timur khususnya daerah Tapal Kuda,jika ditanya arena yang dijadikan barometer, mereka akan menjawab Subdenpom BC Jember. Kini arena yang berlokasi di CPM Jember ini, memiliki julukan baru, yaitu sekolah burung. Kenapa ?

Disebut sebagai arena barometernya para kicaumania, karena Subdenpom BC yang diarsiteki oleh Heri Prayogo, memiliki agenda rutin tiap bulannya yang dikenal dengan even M1. Even M1 ini, sering dijadikan sebagai ajang untuk uji kualitas para jagoan papan atas yang berasal dari daerah Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, bahkan ada yang dari Probolinggo hingga Malang.

Karena banyaknya gaco-gaco yang sering berlaga di even nasional rutin turun di gelaran M1, jadi sebutan itu muncul dengan sendirinya. Banyak dari mereka mengatakan dengan bangganya, “jika menang di M1, layaknya menang di even nasional ”. Tak berlebihan, karena lawan yang dihadapi, adalah burung-burung setara di even nasional.

Seperti yang dikatakan Dedy Tebu Balap SF. Pemain yang langganan turun di gelaran Piala Raja ini, menjadikan Subdenpom BC sebagai tolak ukur kualitas gacoannya. “Subdenpom BC itu, saya jadikan tempat untuk mengukur kualitas gaco. Karena lawan yang dihadapi di arena Subdenpom saat M1, adalah burung-burung yang memiliki kualitas di atas rata-rata. Lulus di Subdenpom, bisa dipastikan siap bersaing di even nasional manapun dengan EO apapun,” pungkasnya.

MR HERI MALANG SERING BAWA MB GRANAT KE SUBDENPOM BC

Hal serupa juga di katakan Mr Heri dari Malang, yang kerap membawa murai batu Granat milik H Wiebie NzR. Nama Granat tentunya sudah tidak asing lagi di telinga para murai batumania. Murai batu ekor hitam ini, langganan juara di even-even blok timur, tengah dan barat. “Saya rela jauh-jauh dari Malang ke Jember, karena saya mendapatkan kepuasan main di arena ini. Hadiah oke karena pesertanya selalu full, dan penjuriannya saya kira sangat fair play.”

Selain Granat, cucak hijau Grojokan Sewu andalan Eric Sanders,  jika tidak memiliki agenda main keluar kota, juga sering nimbrung di arena ini. Meski hanya turun satu atau dua sesi, tapi dengan kehadiran Grojokan Sewu, para peserta justru bangga gacoannya bisa turun dalam 1 arena dengan burung papan atas.

KELAS CUCAK HIJAU SELALU FULL PESERTA

Itulah awal mula arena Subdenpom BC Jember disebut sebagai arena barometernya kicaumania blok timur. Dan bisa dipastikan untuk gelaran M1, menjadi ajang perang bintang. Seperti M1 besuk pada 4 Agustus 2019, dimana saat ini pemesanan sudah mengalir deras di semua kelas.

Selain mendapat sebutan barometer, Subdenpom BC kini memiliki sebutan baru, yaitu sekolah burung. Sebutan itu berlaku jika Subdenpom BC menggelar kontes rutin yang terjadwal setiap hari Rabu dan Minggu selain Minggu M1. Sebutan sekolah burung juga datang dari para kicaumania.

Seperti yang dikatakan Ming Jessy dari Genggong BC Balung. Kicaumania yang dikenal humoris ini, tak pernah ketinggalan berlaga di latberan hari Rabu. Gaco yang Ia bawa yaitu love bird dan cucak hijau. “Setiap Rabu ada jadwal nganterin anak Les. Jadi sambil nunggu anak pulang Les, sekalian saya melatih burung-burung di arena ini,” katanya saat ditemui di kontes Rabu pada 24 Juli 2019.

Dikontes ini, gaco love birdnya yang bernama Arthur, berhasil moncer juara 1 di kelas Paud B. Kekean berdurasi P2 kerap digelontorkan Arthur. Dimana kata Ming, Arthur sebelumnya tidak sampai durasi sebutan P2, dan sulit stabil di atas gantangan.

Karena dirasa cukup panjang, akhirnya Arthur dicoba diturunkan di kelas L1 yang pesertanya didominasi love bird dewasa. Ternyata performanya justru semakin menjadi-jadi. Durasinya molor seketika, dan jeda bunyinya sangat rapat. Bendera A kembali tertancap di bawah gantangan yang ditempati Arthur.

“Tidak salah jika banyak yang menyebut arena ini sebagai sekolahnya burung. Karena dengan sering gantang disini, performa gacoan saya meningkat drastis. Dulu masih pendek-pendek, karena sering saya tempel dengan love bird panjang-panjang di sini, ternyata ikut molor juga durasinya,” ujar Ming.

MING BERHASIL ORBITKAN ARTHUR

Sedangkan Cin Han dari G2K pemilik love bird Miracle, juga tak pernah ketinggalan untuk menurunkan gacoannya itu turun di arena ini. Meskipun hanya latberan biasa, Cin Han kerap menjadikan arena ini sebagai ajang untuk mengotak atik setingan Miracle.

Terbukti, pada latberan kali ini, Miracle tampil ciamik dan merebut podium puncak di sesi dewasa B dengan setingan baru. “Namanya pemain gak ada puasnya mas. Meskipun Miracle sudah sering juara, tapi masih ada yang perlu diotak-atik untuk mencapai titik maksimalnya. Makanya latberan di sini, saya jadikan kesempatan untuk cari setingan,” kata Cin Han yang selalu memberikan obat Lemans kepada gacoannya untuk mengembalikan kondisi tenaga pasca lomba.

OTAK ATIK SETINGAN MIRACLE DILAKUKAN CIN HAN

Dedy Bedors yang baru mentake over cucak hijau papan atas bernama Supranatural, akhirnya menemukan titik cerah dengan pola setingannya. Kendati belum mencicipi podium puncak, tapi prestasi juara 2 di sesi A dan juara 2 di sesi B, menumbuhkan rasa optimisnya untuk menurunkan Supranatural di gelaran M1 besuk.

“Akhirnya sudah mau jalan lagi meski belum top perform. Dulu burung ini sudah mengoleksi Mahkota Raja di tangan pertamanya. Saya belinya dalam kondisi sulit tampil dua bulan lalu,” kata Dedy penuh kepuasan. Setelah mengambil hadiah, Dedy Bedor langsung pesan tiket untuk M1 yang kini sudah menipis.

Itulah beberapa tanggapan dengan sebutan sekolah burung pada arena Subdenpom BC. Untuk mengetahui hasil sekolahnya, para gaco akan diturunkan di even M1 yang jatuh pada Minggu, 4 Agustus 2019. Untuk pemesanan tiket M1 bisa menghubungi di nomer 0838-4769-5068 atas nama Yudhi Ikiku Khaku.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: subdenpom bc sekolah burung m1