GANTANGAN SMM, RAPI DAN MEGAH

SEDULURAN MURAI BATU MANIA (SMM)

Lomba Berbasis Member Bukan Berarti Juaranya Dibagi-bagi Seperti Arisan (Bagian 1)

Kamis, 25 November 2021 - PROFIL

Seduluran Murai Batu Mania (SMM), saat ini sudah berjalan hampir 1,5 tahun. Umur yang pendek atau masih muda, bila SMM ini dianggap sebagai sebuah EO. Toh harus diakui, saat ini SMM sudah menjadi trendsetter bahkan barometer bagi murai batu mania tanah air.

Kicaumania yang merasa punya murai batu pilih tanding, rasanya belum lengkap kalau belum turun di SMM. Belumlah jadi juara sejati kalau belum menang di SMM. Cerita manis tentang gelaran SMM yang beda dari lainnya, terus menyebar dan bergaung luas.

SMM ide awalnya memang lomba bagi para anggota atau member, tapi dalam perkembangannya, mulai membuka masuknya peserta di luar anggota dengan jalur undangan atau rekomendasi.

SEBAGIAN PUNGGAWA SMM, BERSILATURAHMI KE TANGERANG

Terbaru, SMM akan menggelar event Ketua SMM pada 12 Desember 2021 besuk, dengan harga tiket yang fantastis, 22 juta, berhadiah mobil. Bukan harga tiketnya yang bikin banyak dari kita melongo, tetapi tiket segede gajah itu langsung habis terbeli hanya dalam waktu 30an menit setelah brosur dipublish. Ya, 24 gantangan yang tersedia langsung sold out. (lihat brosur Piala Ketua SMM di akhir artikel)

Banyak dari kicaumania masih bingung melihat fakta ini, bagaimana orang tetap berebut agar bisa mengikuti gelaran yang tiketnya 22 juta? Apa yang dicari, kalau hanya mau hadiah mobil, bukankah di EO lain juga sudah sering digelar dengan bandrol tiket yang jauh lebih murah?

Di luar cerita manis tentang SMM, muncul juga serangkaian gosip yang kerap berhembus. Misalnya, ada yang menyebutkan bila juara di SMM itu dibagi-bagi, bergiliran seperti orang arisan. Logika yang coba dikembangkan, karena pesertanya harus menjadi member atau anggota.

Benarkah begitu? Mari sedikit kita urutkan dari awal mulai terbentuknya SMM.

Di sela-sela lomba Balekambang Kumandang 5 (14/11), burungnews mencoba mengorek informasi dari Alex Gresik, salah satu petingg SMM saat ini. Di SMM, Alex didaulat menjadi Dewan Rekom.

 “Kami para penggemar murai batu di Jawa Timur sering ngobrol di sela-sela ikut lomba, ternyata keluhan hampir sama, sering dipermainkan oleh para EO,” Alex memulai penjelasannya.

Alex dan banyak murai batu mania lain di Jawa Timur merasa sudah setengah mati cari burung yang bagus yang harganya juga tidak murah. “Tidak bermaksud untuk sombong, kami kicaumania di Jawa Timur kan bisa dibilang pemberani, dalam arti berani beli burung yang bagus dan umumnya kalau bagus juga tidak murah. Banyak kicaumania yang lebih kaya raya dari kami, tapi hatinya mungkin tidak sampai untuk beli burung yang mahal-mahal,” imbuhnya.

Dengan amunisi yang secara perfoma dan kualitas sudah bagus, ketika dibawa ke lomba ternyata sering kalah karena faktor di luar penampilan burung. “Kami sudah merasa sering dibuat sakit hati yang berulang. Maka dirancanglah suatu lomba yang benar-benar hanya menarungkan burung saja, biar burung tarung lawan burung, pemiliknya santai saja nunggu dan nonton di luar sambil ngopi, bersenda gurau. Kita bikin semacam kesepakatan seperti itu, tidak boleh ada yang mencoba titip-titip dan semacamanya. Biarkan juri menilai secara apa adanya saja, sesuai fakta. Kira-kira begitu konsepnya awalnya, bila dijelaskan secara mudah.”

Untuk merealisasikan, mulailah dicari para juri-juri terbaik yang dianggap punya visi yang sama. Begitulah, untuk lomba-lomba awal, sifatnya memang lebih privat, hanya untuk sesama anggota saja.

Ternyata hasilnya dianggap bagus, para anggota merasa puas dengan penilaian juri. Ketertiban juga bisa dijaga dengan sangat baik. Tidak ada saling tunggu, tidak ada teriakan. “Seperti namanya, SMM memang dikonsep untuk paseduluran, persaudaraan, bukan mencari atau memburu prestasi semata,” imbuh Alex.

Setelah dalam beberapa gelaran awal dianggap baik secara penyelenggaraan, terutama dari sisi penjurian, mulailah jadi pembicaraan para kicaumania di daerah lain. Bagaimana menata gantangan, termasuk layanan dari tuan rumah yang begitu memanjakan peserta, juga jadi perbincangan luas.

Mulai ada keinginan supaya mereka yang masih berada di luar member bisa berpartisipasi. Dari situ mulai dikenalkan jalur undangan atau rekomendasi.

“Tetap tidak asal orang pengin ikut diterima. Kita cek dulu juga trek record-nya. Karena ketertiban tetap harus kita pertahankan, jadi istilahnya kita hanya mau undang atau rekom teman-teman yang memang dikenal mau tertib, tidak suka komplain berlebihan, dan semacamnya. Kita harus menjaga marwah bila SMM itu adalah lomba yang tertib, santun, semua kita percayakan kepada juri sehingga apa pun hasilnya harus bisa diterima dengan lapang dada.”

Para peserta dari jalur undangan pun merasa puas. Burung mereka tetap bisa menang, kendati melawan burung-burung milik para member. “Kan bisa dilihat itu di data juara dalam sekitar setahun terakhir. Peserta dari luar anggota juga banyak yang juara, kalau memang secara penampilan dan kualitas bagus.”

Ditegaskan Alex, secara penjurian, tidak ada pengistimewaan buat siapa pun, misal burung anggota atau bahkan pendiri lebih diutamakan untuk dimenangkan dulu, sama sekali tidak ada yang seperti itu.

“Sejak awal sampai sekarang dan seterusnya, para pendiri, member, memang tetap menjaga komitmen untuk mengedepankan fairplay, benar-benar burung lawan burung. Sekali lagi, sejak awal SMM muncul kan sebagai kritik untuk para EO lainnya, masa kemudian ikut-ikutan seperti itu, ya jangan sampai terjadi.”

Sejak sebelum lomba Anniversary, mulailaih cara perumusan ajuan juri untuk menentukan bendera nomisadi dilakukan secara lebih transparan, menggunakan papan tulis besar sehingga terlihat jelas oleh semua peserta. Jadi, benar-benar hanya menghitung ajuan juri, tidak ada lagi tawar-menawar, tidak ada yang bisa menyusupkan burung yang tidak diajukan oleh para juri.

TROPI SMM, EKSKLUSIF DAN KHAS, MENGINSPIRASI LOMBA LAIN

Saat ini semakin terlihat sekali, kemenangan di SMM, benar-benar menjadi kebanggaan tersendiri. Tropinya juga dianggap mewah, belakangan juga menjadi trendsetter juga. Banyak lomba yang tropinya mirip-mirip dengan SMM punya.

Menurut Alex, kebanggaan itu menjadi kunci bagi para murai batu mania, sehingga semakin banyak yang ingin bisa turun di SMM. “Permintaan undangan memang semakin banyak, termasuk dari blok barat, dari sekitar ibu kota. Tentu ini jadi kebanggaan tersendiri bagi teman-teman SMM, di sisi lain juga menjadi tantangan supaya kami tetap bisa menjaga SMM dengan segala ciri khasnya, fairplay, tertib, transparan, memberikan pelayanan terbaik untuk peserta, dan mengedepankan persaudaraan.”

Kebanggaan itulah yang membuat banyak kicaumania tampak enteng saja mengikuti gelaran dengan tiket mulai 3 jutaan hingga yang tertinggi 22 juta. “Ada yang tiket lebih murah 2 jutaan, kalau ini memang khusus buat member.”

Banyaknya murai batu mania yang pengin menjajal lomba di SMM, sekaligus membantah beragam isu miring, seperti bila lomba di sini ada semacam bagi-bagi juara. “Kalau benar terjadi seperti itu, ada semcam bagi-bagi juara tanpa mempedulikan kinerja dan kualitas burung, SMM tidak akan bertahan dan berkembang, yang minta rekom tidak akan bertambah. Apalagi yang datang dari jauh, buat apa kalau hanya berakhir dengan sakit hati. Kan kira-kira begitu.”

Sekarang, ketika masih banyak EO yang setiap kali menggelar lomba masih sibuk mencari calon peserta, SMM bisa dikata tidak pernah mengalaminya. Setiap gelaran selalu dipenuhi oleh peserta, baik dari jalur member maupun undangan atau rekom. Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan tiket yang tersedia.

“Kami mencoba membatasi diri membuat lomba beberapa bulan sekali. Di antaranya ada semacam Kopdar yang sifatnya hanya untuk lokalan saja. Kalau lomba terlalu sering atau rapat jedanya, nanti cepat bosan atau jenuh juga. Apalagi bagi teman-teman luar kota yang cukup jauh.”

Para punggawa SMM bakal merapat ke Piala Raja Yogyakarta, 28 November besuk. Ini adalah agenda silaturahmi, sebagaimana sebelumnya juga merapat ke Piala Barometer Indonesai di Tangerang.

Bagi Anda para pembaca burungnews.com, kabar gembira senantiasa disampaikan terus menerus. Saat ini, kesempatan semakin terbuka luas bisa meraih MOBIL, MOTOR, dan ratusan hadiah menarik lainnya, langsung tanpa diundi.

Beli terus TWISTER (burung berkicau, lovebird, merpati) dan/atau NICE (kucing, anjing). Perhatikan baik-baik saat membuka kemasan, siapa tahu Anda yang beruntung mendapatkan kuponnya. Kupon yang diterima setelah 31 Desember 2021 tetap berlaku.[singgih, maltimbus]

BROSUR DAN AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

PETA LOKASI LOMBA DAN TEMPAT PARKIR PIALA RAJA:

KATA KUNCI: seduluran murai batu mania smm