WARSO SKJ DI DEPAN KANDANG TERNAK

SANGKAR BERKAH BF SOKARAJA

Pabrik Branjangan Jawa Cetak Anakan Berkualitas + Video

Benar-benar mulai dari nol, tidak mengerti apa-apa. Membedakan Java dan Parva, jantan betina, bagaimana merawatnya, sama sekali tidak tahu. Ikut apa kata orang saja. “Sekolah” mahal, sejumlah calon induk mati, juga piyik Java.

Warso, awalnya ternak murai batu. “Tapi juga belum begitu dalam banget, ya masih pemula lah. Baru tahap belajar menyukai, bagaimana karakternya, yang bagus persisnya seperti apa, jujur saja belum begitu paham.”

 

 

PABRIK BRANJANGAN JAWA SANGKAR BERKAH BF

 

Sekitar Maret 2019, Warso mulai membeli jenis Java dari sejumlah breeder, sebagian sudah punya nama dari rekomendasi teman-teman yang relatif baru juga. “Saya belinya per ekor. Saya bilang butuh yang jantan, terus ke tempat lain beli yang betina. Apa betul jantan atau betina, saya benar-benar tidak paham. Pokoknya modal percaya saja. Dari yang disebut jantan dan betina itu, langsung saya masukkan kendang besar. Langsung dijodohkan, mungkin begitu namanya.”

Begitu dilakukan Warso sampai terkumpul beberapa pasang. Beberapa bulan, Warso mengaku menemukan sebutir telur di bagian bawah kandang. “Saya tidak tahu ini telur mesti diapakan, mungkin telur tidak isi atau bodong, tapi bagaiman tahu telur itu isi dan bodong, saya juga belum tahu.”

 

 

Sempat down juga. Saya curhat ke ke istri dengan nada sedih, aduhh… ini burung mati lagi, ini telur zonk lagi. Untung istri saya tidak marah, tetap tabah, dan malah mendukung. Dia bilang, tidak apa-apa, dicoba lagi saja. Nanti pada waktunya pasti bisa. Akhirnya jadi semangat lagi.”

Dari beberapa pasang indukan yang bertahan, tidak kunjung produksi. Waktu itu, dari hasil bertukar pikiran dengan beberapa rekan, juga hasil belajar dari googling, dalam sehari Warso memberikan 20 ekor jangkrik per kendang / pasang pada pagi hari, ditambah ulat hongkong satu cepuk yang agak besar.

 

 

“Akhirnya saya tahu, ini burung pada kegemukan atau nglemak, berlemak ya bagian dada sampai perut. Saya pun coba-coba mengurangi pakan, sehari cukup dikasih 10 ekor jangkrik saja, ditambah ulat hongkong satu cepuk kecil.”

Pada akhirnya, memang harus mencoba dan mencoba hingga menemukan yang cocok. Resep itu akhirnya ketemu dengan cara melolohkan cukup jangkrik kecil saja, dioles dengan vitamin vitacik yang murah dan obat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan “daya hidup” yang banyak tersedia di pasaran, Super N. Piyik saya loloh 2 jam sekali, mulai jam 6 pagi hingga terakhir jam 22 atau 10 malam.”

 

SALAH SATU ANAKAN RING HITAM 006

 

Cara ini ternyata berhasil sangat baik. Produksi langsung meningkat pesat. “Tapi ini juga muncul masalah baru. Telur banyak tergeletak di bawah. Rupanya burung tidak nyaman. Saya pun coba membuat sangkar beraneka ragam dan posisi di beberapa tempat.”

Salah satu indukan “trah kaliori” yaitu ring hitam 006 “Wah sudah banyak anakan dari ring hitam 006, menurut yang punya dulu katanya trah kaliori.” Selain sebagai indukan, ring hitam 006 juga buat lomba. “alhamdulilah selain sebagai indukan, ring hitam 006 juga sudah sering berprestasi.”

 

TWISTER BUBUR, cocok untuk meloloh piyik/baby burung pemakan bijian termasuk branjangan. Para breeder burung ocehan juga banyak yang cocok menggunakan TWISTER TROTOLAN. Selepas masa loloh/trotol, banyak yang mengaku cocok menggunakan Twister GoldSeaweed, atau Anti Stress.

 

Saat ini, piyikan dari Warso yang memakai bendera Sangkar Berkah BF, termasuk untuk kode ringnya, dibandrol dengan harga 12,5 juta sampai 15 juta rupiah. “Mohon maaf, mungkin harga ini sedikit mahal dari yang lain, kenapa seperti itu, karena saya menjaga kualitas,”

Tonton juga video wawancara Warso SKJ dengan burungnews.com di akhir artikel ini.

Mau kenal lebih dekat dengan Warso, bisa berdiskusi, bertukar pengalaman, atau mungkin pengin anjangsana ke tempat breedingnya, bisa menghubungi 081391012969, bisa melalui whatsapp. (maman)

BROSUR & AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: sangkar berkah bf sokaraja pabrik branjangan jawa

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp