H SATORI (tengah) BERSAMA TIM ROQSY BF INDRAMAYU

ROQSY BF INDRAMAYU

Ngorbit di 2017, Optimis Lebih Baik di 2018

Mengawali kiprahnya baru setahun lalu, H. Satori bersama timnya, Roqsy BF Indramayu, sudah langsung manggung di musim lomba 2017. Betapa tidak, jago-jago Roqsy yang masih didominasi produk-produk peternak lain, mampu eksis di hampir setiap gelaran, terutama di seputar Jawa Barat.

Berkat konsistensinya di jalur juara, H. Satori juga berhasil menduduki posisi runner-up sebagai peserta terbaik di kelas hanging Liga Pantura 2017. Ya, di Liga Pantura 2017, yang meliputi wilayah III (Cirebon-Indramayu-Majalengka), H. Satori sukses menempatkan jago-jagonya di papan atas.

Setiap kali turun, Satori melombakan 3-5 ekor burung andalan. Tidak jarang andalan-andalannya masuk 10 besar, sehingga ia selalu memperoleh poin di setiap putarannya. Hasil ini pun berbuah juara kedua klasemen Liga Pantura di kelas hanging. Hasil ini terbilang istimewa untuk pemain debutan. Di tahun pertamanya berkiprah di dunia perkutut, H. Satori langsung melejit ke papan atas. Awal yang baik.

 

 

H SATORI. MENDAPAT PENGHARGAAN JUARA 2 KLASEMEN KELAS HANGING LIGA PANTURA 2017

 

Prestasi ini tentu jadi motivasi tersendiri bagi H. Satori untuk bisa lebih baik lagi di musim lomba 2018. Dikawal para asisten, seperti Heri Bunanto dan Wawan Polres, H, Satori optimis, musim lomba tahun keduanya akan lebih baik lagi hasilnya. Selain bisa tetap eksis di jalur juara, prestasinya juga meningkat. “Kalau kemarin juara kedua, tahun ini harus juara pertama dong,” tandas H. Satori dengan penuh optimis.

Bahkan, tahun kedua ini ia mengisyaratkan akan lebih banyak mengorbitkan burung-burung lapang hasil produk sendiri dengan ring Roqsy. Belakangan ini, selain sukses mengorbitkan anakan dari peternak lain, di kelas hanging juga sudah mulai muncul anakan sendiri. Di antaranya adalah Samba (anakan Ganesha) dan Punggung (Haas x Haas).

 

 

Apalagi, dari total 23 kandang (14 kandang A & 9 kandang B), sebagian besar sudah produksi. Beberapa materi yang diandalkan adalah HAAS, Bamara, Ganesha, More dan Robby. 60% di antaranya sudah menghasilkan piyikan.

Saat ini, sedikitnya sudah tersedia sekira 40-an ekor piyikan generasi terbaru Roqsy BF. “Insya Allah tahun 2018 kita banyak pakai anakan sendiri. Mudah-mudahan bisa memuaskan dan sesuai harapan. Sementara burung-burung lomba tahun kemarin kita pakai buat bibit.”

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: roqsy bf h. satori

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp