TROPI PIALA SULTAN DELI, REPLIKA ISTANA MAIMUN

ROAD TO PIALA SULTAN DELI

Cerita Mereka yang Gundah Karena Belum Kebagian Tiket

Daya tarik event Road to Piala Sultan Deli luar biasa kuatnya, banyak member yang belum kebagian tiket. Panitia hanya buka 10 kelas, tidak mau nambah. Mengapa orang Medan tidak mau melepas tiketnya kendati diiming-imingi cuan besar?

Dodi Setan benar-benar serius ingin ikut Road to Piala Sultan Deli (20/11). Dari Lampung, Ia pun sudah menyeberang ke Jakarta untuk memanaskan jagoan kacer milik H. Yoga Kencana Grup, CA Titatinum di Masterpiece Arena, kemudian Piala Bupati Lampung Selatan (13/11).

Sampai berita ini ditulis, Dodi dan kru H. Yoga lainnya masih merasa galau, tiket utama 3,3 belum kepegang. Dodi pun sudah mencoba menghubungi semua “jaringan” yang dianggap bisa membantu mencarikan.

 

DODI SETAN LAMPUNG. CA TITANIUM INGIN JAJAL KERASNYA PERTARUNGAN DI MEDAN

 

“Tolong dong carikan yang 3,3. Tinggal bilang mau minta diganti berapa aku bayar,” ujar Dodi kepada koleganya di Medan dengan nada memelas.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Dicko Gembul, kicaumania asal Jogja yang akan mengawal kacer Cinta Buta milik Dwi Sampit. Cinta Buta yang sehari-hari dirawat di Jogja, sudah dipanaskan terakhir di event Eka Sari feat Barometer Indonesia Tegal (13/11) dan memborong juara.

“Kami hanya terlambat sehari untuk  berebut tiket kacer 3,3. Kalau ada yang mau lepas kabari ya, kita beli lah tinggal minta tambah berapa,” tandas Dicko lagi.

Seorang kepercayaan Dwi Sampit lainnya, mengungkapkan kepada burungnews, berangkat ke Medan, bukan semata untuk melombakan Cinta Buta. “Di sana banyak kacer bagus, kebetulan ada salah satu sudah lama jadi incaran pak bos juga turun, jadi sekaligus mau mantau lagi.”

 

 

Sekjen SKMN Joe Siantar, mengkonfirmasi kepada burungnews bila tiket-tiket Road to Piala Sultan Deli memang benar-benar sudah habis. “Hanya dalam 4 hari ludes semua, tak tersisa, 24 tiket kali 10 kelas,” ungkapnya.

Joe lantas menceritakan perjalanan kelas Kacer di SKMN. “Waktu Launching kelas Kacer masih ada kosong 12, tapi pada Kopdar kedua dan ketiga, sudah penuh semua kelas Kacer.”

Joe juga membenarkan banyak sekali Member dan Rekom yang tidak atau belum kebagian tiket karena terlambat memesan. “Terlambatnya bukan hanya sehari, bahkan ada yang terlambat beberapa menit saja. Kalau sudah terisi mentok 24, kan sudah tidak bisa lagi. Mesti nunggu ada yang cancel. Berita “buruk”nya bagi yang sedang cari tiket, sampai sekarang belum ada yang mengkonfirmasi mau batalin tiketnya.”

 

ANTOK KALASAN, DICKO GEMBUL, & KRU DWI SAMPIT. MASIH BUTUH TIKET 3,3

 

Mereka yang terus berupaya mencari tiket cancel bukan hanya peserta jauh dari Jawa atau Sumatera ujung selatan. “Dari Sumatera yang lebih dekat ke Medan, bahkan sekitar Medan pun banyak. Antrian daftar tunggu sudah mengular panjang. Banyak yang kemudian dengan penuh harap meminta supaya kami bisa menambah lagi kelas. Tapi kami dari panitia, kesepakatan antara Pengurus dan Pembina, untuk event ini sudah diputuskan cukup 10 kelas saja.”

Berbeda dengan di sejumlah event akbar di Jawa, tradisi menjual kembali tiket, dengan alasan apa pun, belum lazim di Medan, bahkan dianggap aib. “Orang Medan jual kembali tiket, apa lagi kalau latar belakangnya ambil untung, apa kata orang. Itu tidak akan, atau setidaknya belum akan terjadi,” ujar salah satu sumber burungnews yang sudah cukup lama tinggal di Medan.

Ada pun Joe menjelaskan, sistem tiketing yang berlaku di SKMN sama dengan di SMM, tidak diijinkan jual beli tiket langsung dari calon peserta ke calon peserta lainnya. “Kalau satu dan lain hal ada yang mau cancel, bisa lewat panitia, kita akan membantu untuk mencarikan calon peserta pengganti, tentu dengan harga yang sama sesuai bandrol di brosur. Nama yang nantinya ditulis pada tiket, harus sama dengan yang tertera di daftar pemesan panitia.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Dalam sebuah vidio yang ditayangkan chanel You Tube Official SKMN, Halim salah satu media officer SKMN mewawancarai sejumlah kicaumania di Medan perihal Road to Sultan Deli. Semua menyatakan terkesan dan ingin ikut serta.

Ada yang sudah kebagian beberapa kelas, ada pula yang belum dapat tiket sama sekali, tapi tetap merasa wajib hadir kendati hanya jadi penonton saja. Bahkan ada yang menyebut dirinya mau lomba lagi karena ada SKMN. Kalau SKMN misalnya tidak ada lagi, juga tidak akan lomba lagi.

Muin, salah satu yang diwawancarai, menyebut sebagai anak Medan, dirinya tidak gentar kendati lawannya burung-burung paling top di tanah air. “Semakin hebat lawan, justru itu membuat kita semakin terpacu, semakin semangat untuk bertarung. Itu sebabnya, jago murai mau saya turunkan di kelas utama. Anak Medan, pantang mundur.”

 

 

Arjuna, kicaumania lainnya, mengaku belum dapat tiket, tetapi tetap akan hadir. “Kebetulan banyak juga teman-teman dari Jakarta yang hadir, baik ikut lomba bahkan ada yang hanya mau nonton. Jadi sekaligus buat ketemuan lah, silaturahmi. Rugi juga kalau ada event yang begitu istimewa, fenomenal, sampai tidak hadir. Ini sejarah besar, harus bisa jadi saksi langsung.”

Perihal kelas yang tetap diputuskan 10 kelas kendati banyak sekali member/rekom SKMN yang ingin ikut ambil bagian dan minta tambah kelas, burungnews mengkonfirmasi kepada Pembina, H. Muh. Hidayat Batubara (MHB).

“Sejak awal, kita memang merencanakan hanya 10 kelas sajal, masing-masing 24-G, tidak perlu banyak-banyak kan. Kalau di sejumlah event akbar lainnya, saya lihat memang yang jadi kebanggaan panitia bila jumlah pesertanya besar, sering kan dijadikan judul berita, peserta tembus sekian ribu, dan seterusnya.”

Sementara yang dicari dan dikejar MHB, bukan dari sisi kuantitas. “Mohon maaf, kebanggannya saya ketika bisa menyajikan lomba yang berkualitas. Itu bisa dilihat dari kerapian penyelenggaran, ketertiban peserta, secara keseluruhan lancar dan ada juga unsur entertainmen, dan terakhir adalah dengan melihat kepuasan para peserta. Ini bukan pekerjaan yang gampang, dan itulah yang ingin saya dapatkan melalui SKMN dengan eventnya Road to Piala Sultan Deli.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Mengapa kicaumania begitu antusias mengikuti gelaran Road to Sultan Deli? Beberapa alasan antara lain karena dari beberapa gelaran SKMN yang sudah berjalan, selalu meningalkan kesan yang bagus. Sejak yang pertama hingga yang terakhir, disebut “yang terbaik” di Sumatera dalam beberapa tahun terakhir.

Istilah terbaik, lebih mengaju pada kinerja team juri yang memuaskan baik bagi yang kalah maupun yang menang, juga ketertiban peserta, yang tenang dan tanpa teriak.

Daya tarik berikut adalah kemasan yang sangat luar biasa. Ini adalah lomba dengan hadiah paling fantastis dalam sejarah lomba burung di tanah air. Bukan semata event pertama yang menyediakan hadiah 4 unit mobil, tapi juga harga tiketnya yang “sulit dipercaya”.

 

 

Hadiah mobil Honda Brio, harga tiketnya hanya 6,6 dan 4,4 juta, untuk Toyota Agya, dibandrol 4,4 dan 3,3 juta rupiah. Normalnya, hadiah seperti itu harga tiketnya di sekitar 10 juta rupiah. Tropi replika Istana Maimun dengan warna keemasan juga luar biasa mewah, membuat banyak kicaumania ingin memilikinya.

Hal lain yang membuat orang ingin datang, tentu saja karena nama besar H. Muh. Hidayat Batubara. MHB harus diakui begitu disegani, memiliki daya magnet yang sangat kuat, membuat para kicaumania ingin datang ke lomba yang digelar olehnya. Bahkan yang burung tidak siap, atau tidak kebagian tiket, tetap ingin hadir untuk menonton dan bertemu dengan kawan-kawan dari berbagai daerah.

Seperti dikatakan Arjuna, event ini memang begitu istimewa dan fenomenal, akan menjadi sejarah besar tidak hanya di Medan, atau Sumatera, tetapi juga di Indonesia. Selagi ada kesempatan, tentunya ingin bisa menjadi saksi secara langsung. Kecuali ingin menyesal.[maltimbus]

 

 

 

 

BROSUR SKMN FEAT SMN ROAD TO PIALA SULTAN DELI:

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

KATA KUNCI: skmn skman feat smm road to piala sultan deli road to piala sultan deli mhb joe siantar sekjen skmn

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp