PANITIA DAN JURI ROAD TO JAWARA KICAU SOLO RAYA
ROAD TO JAWARA KICAU SOLO RAYA
Peserta Membludak, MB Liontin Curi Perhatian
Road To Jawara Kicau Solo Raya yang digelar pada hari Minggu, 15 September 2024 di Gantangan Warna Warni (Assalaam Hypermarket) Kartasura berlangsung sukses. Tampil impresif, murai batu pastol Liontin milik Mr. Joko Bilqis langsung jadi pusat perhatian.
Dibatasi hanya 16-G dan 20-G, Road To Jawara Kicau Solo Raya merupakan terobosan baru yang digagas dan diujicoba oleh Mr. Agus Warna Warni. Dengan bandrol tiket terjangkau dan jumlah peserta dibatasi, event kali ini diharapkan bisa membuat juri lebih teliti dan peserta pun bisa ikut menikmati.
SUASANA LOMBA MURAI BATU 16-G
Seperti yang sudah diperkirakan, peserta justru membludak dan penasaran dengan kemasan lomba yang lain daripada yang lain ini. Untuk mengantisipasi peserta yang tak kebagian tiket, panitia membuka kelas Murai Batu Warna Warni B dan Murai Batu Assalaam B.
Salah satu pemain yang penasaran untuk main di event ini adalah Joko Bilqis, pemain dan spesialis murai batu asal Solo. Ditemani oleh Boman, Joko Bilqis mencoba peruntungannya di event kali ini dengan main di kelas Murai Batu Remaja Assalaam.
JOKO BILQIS. MB REMAJA LIONTIN TAMPIL MAKSIMAL
Bongkar materi isian dan terus memberi tekanan di lawan-lawan sebelahnya, murai batu yang berada di Gantangan 29 ini terlihat mencolok dan diganjar bendera koncer A. Meski baru berumur 8 bulan, Liontin sudah menunjukkan bakatnya sebagai calon burung jawara.
“Liontin usianya baru sekitar 8 bulanan. Sesi awal tadi bagus banget mainnya, lagunya mbongkar, durasi kerjanya juga dapet. Sesi berikutnya kurang greget, gak mau makan jangkrik. Mau nyolok ulat hongkong nggak berani soalnya cuaca panas banget,” ungkap Boman.
BANG TEDJO DAN RIYADI. MB RAGIL MASIH STABIL
Ragil, amunisi milik Bang Tedjo berhasil meraih juara 1, 2, dan 4 di kelas Murai Batu Remaja. Murai batu yang akhir-akhir ini sedang naik daun di Solo Raya ini tampil impresif di kelas Murai Batu Remaja Warna Warni dan berhasil menduduki podium kedua.
Tampil mencolok di kelas Murai Batu Remaja Tory B dengan membawakan materi lagu cungkok, kenari, srindit, tengkek, prenjak tir, dan love bird, Ragil akhirnya berhasil menduduki podium pertama. Dengan hasil ini, Bang Tedjo mengaku puas dengan kestabilan dan konsistensi amunisi miliknya.
Riyadi, sang perawat mengungkapkan meski masih usia 8 bulanan, Ragil tidak boleh dipandang sebelah mata karena setiap kali main event selalu naik podium. Sebelum event ini, Ragil meraih kemenangan di Anniversary Punggawa Reborn dan Budi Doremi Cup. Rentetan hasil positif ini membuat Riyadi percaya diri untuk menurunkan amunisi yang dikawalnya di berbagai event di Solo Raya.
DRT SUMENEP. MB BADAK SAKTI AKHIRNYA PECAH TELOR
Setelah menunggu sekian lama, Yusak dan Ananta akhirnya dapat tersenyum bahagia setelah murai batu Badak Sakti milik H. Udik DRT Sumenep akhirnya pecah telur dengan menduduki podium puncak di kelas Murai Batu Warna Warni A.
“Setelah sekian purnama, Badak Sakti akhirnya bisa koncer A. Ini burung lama, sejak dibeli belum pernah juara. Setelah latihan dan kondangan terus, ini kemenangan perdana Badak Sakti setelah kelar mabung,” ungkap Ananta.
BOM BOM. SUKSES KAWAL MURAI BEJITA
Di kelas Murai Batu Warna Warni B, penampilan impresif Bejita berhasil mengantarkan amunisi andalan Rendy Ndarboy Team yang dikawal oleh Bom Bom ini menduduki posisi ketiga. Tampil aktif dengan lagu kapas tembak, serindit, prenjak jantan dan betina yang dibawakan silih berganti, Bejita mampu mencuri perhatian juri.
Bom Bom mengaku Bejita memang masih kondisi bulu dan baru dua kali digantang. “Bejita ini bulu baru, mulai kupegang baru dua kali ini digantang. Puji Tuhan, selalu hoki dan bawa pulang tropi,” ungkap Bom Bom Gemez.
LUKEN. ORBITKAN AMUNISI BARU BERNAMA CENDANA
Orbitkan amunisi baru bernama Cendana, Mr. Luken berhasil membawa pulang tropi di kelas Murai Batu Tory. Menempati Gantangan 45, pendatang baru ini tampil atraktif dengan aksi bongkar materi isian dari awal sampai akhir penilaian sehingga mampu meluluhkan hati juri.
Mengingat amunisi baru, Luken memang sengaja menurunkan amunisinya di sesi-sesi akhir karena hafal kalau gaco-gaco yang main di kelas utama biasanya kelas berat semua. “Daripada burungku kena mental kalau dipaksa main di kelas utama, mending main sesi-sesi akhir aja. Maklum, masih bahan. Kalau sudah jadi burungnya, pasti main kelas utama,” tandasnya.
YUSUF. CH PARANG RAJA KEMBALI BERAKSI
Di kelas cucak hijau, Parang Raja milik Yusuf berhasil menduduki peringkat 1, 3, dan 4. Gaco yang pekan lalu main di Piala Raja ini terlihat belum panas ketika main di sesi awal dan harus puas di posisi keempat. Setelah disetting ulang, Parang Raja langsung tampil maksimal di kelas Cucak Hijau Assalaam dan keluar sebagai pemenang.
Membawakan materi lagu kapas tembak, pelatuk sampit, dan tengkek silih berganti, Parang Raja sukses mencuri perhatian juri dengan durasi kerjanya yang tuntas. Di kelas Cucak Hijau Tory B, amunisi andalan Team Iyik ini finish di posisi ketiga.
Di akhir gelaran, Agus Warna Warni mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan partisipasi peserta di lomba kali ini dan meminta maaf kalau ada kekurangan selama berlangsungnya lomba. Ia mengingatkan apabila Gantangan Warna Warni menggelar latber rutin setiap Kamis sore.
BAYU. SUKSES KAWAL MB SENOPATI
RAKA PUTRA TEAM. MB M. SPYDER STABIL DI JALUR PRESTASI
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: road to jawara kicau solo raya