PIALA RAJA TUGU BOTO

MB Spartan Unjuk Kualitas, MB Remaja Brantaz dan Cendet Hargodumilah Raih Double Winner

Murai batu remaja Brantaz (Dika Bagus), dan cendet Hargodumilah (Garasi Cendet SF) sukses meraih double winner di Piala Raja Tugu Boto. Gelaran kali ini juga menjadi ajang pembuktian kualitas bagi murai batu Spartan, amunisi milik Riko Soso Soba FC.

Piala Raja Tugu Boto yang digelar pada Minggu, 9 Maret 2025 di Gantangan Tugu Boto Klodran berjalan sukses. Tak hanya diikuti pemain-pemain lokal, event yang digawangi oleh Budi “Buje” Jlender ini juga diikuti oleh pemain Solo, Sragen, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Magetan, dan lainnya.

 

[adop_konten]

 

  RIKO SOSO CREW SOBA FC. MB SPARTAN JUARA 1, DAN 2

 

Penampilan impresif yang ditunjukkan oleh murai batu Spartan di kelas Murai Batu G.24 110K berhasil mengantarkan amunisi andalan Riko Soso ini keluar sebagai pemenang setelah bersaing sengit dengan Belis Jumbung, amunisi milik Asha SMR.

Membawakan tonjolan kenari, cililin dan kapas tembak, murai batu ekor putih ini mampu meluluhkan hati juri dengan durasi kerja nutup gaya ndangak-ndangak hampir tanpa geseh satu titik di tangkringan atas. Di kelas Murai Batu 45K, Spartan harus puas di podium kedua setelah kalah dari Manalagi milik Mas Kik.

 

  RIYADI BANG TEDJO SOLO. RAGIL JAWARA MB 75

 

Penampilan tak kalah gemilang ditunjukkan oleh murai batu Ragil milik Bang Tedjo Solo yang berhasil menduduki podium pertama di kelas Murai Batu 75K. Membawakan tonjolan kenari dan love bird, amunisi yang dikawal oleh Riyadi ini sukses menghipnotis juri dengan powernya yang dahsyat dan durasi kerja awal sampai akhir.

Menurut Riyadi, Ragil amunisi teranyar milik Bang Tedjo yang dipersiapkan untuk menjadi pelapis New ATM. Walaupun belum tampil maksimal, penampilannya cukup membuat Bang Tedjo yang turut hadir merasa puas saat Ragil main dua sesi di Tugu Boto.

 

  DIKA GESNAD BISLO. BRANTAZ NYERI DI KELAS MURAI REMAJA

 

Menurunkan murai batu Brantaz, Dika Bagus berhasil mendominasi gelar juara di kelas murai batu remaja dengan hasil dua kali kemenangan yang diraihnya di kelas Murai Batu G.16 160K dan Murai Batu Remaja G.24 110K. Meski masih muda, amunisi dari markas Gesnad Bislo ini telah menunjukkan bakatnya sebagai salah satu murai batu prospek di masa yang akan datang.

Selain power di atas rata-rata, Brantaz juga langsung mencuri perhatian ketika memuntahkan koleksi materi yang cukup komplit dan diulang-ulang. Selain tembakan kenari panjang, Brantaz sesekali mengeluarkan materi lagu lain seperti kapas tembak, jenggot, kolibri, dan lain-lain.

 

 LST SAWIT. CH KUJIRA NYARIS NYERI

 

Penampilan stabil dan konsisten yang ditunjukkan oleh Kujira berhasil mengantarkan amunisi milik Lek Sentot LST Sawit memborong sejumlah gelar juara. Membawakan bongkaran materi kapas tembak, cucak jenggot, kunti, kenari yang dilesatkan panjang-panjang, amunisi yang dikawal oleh Rio ini sukses menjadi yang terbaik di kelas utama Cucak Hijau G.24 110K.

Kembali tampil oke di kelas Cucak Hijau 75K, Kujira berhasil menduduki peringkat kedua setelah bersaing ketat dengan gaco-gaco hebat lainnya seperti Jordan, Berkah, Parang Kesit, dan lainnya. Sebelumnya Kujira berhasil mengukir prestasi di Kram Otak meski harus bersaing dengan burung-burung langganan juara. “Sebelum di Tugu Boto, Kujira meraih hasil yang sama juara 1, dan 2 di Kram Otak. Kalau tidak ada halangan, pekan depan mau lanjut ke Srawung Peksi Wulan Poso Lambergini Team,” ucap Rio kepada Burungnews.

 

 YUSUF NA MANAHADAP. CH PARANG KESIT JUARA 1 & 2

 

Parang Kesit, amunisi milik Yusuf NA Manahadap yang dikawal oleh Reno kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu gaco yang stabil di jalur prestasi setelah meraih podium pertama di kelas Cucak Hijau 75K dan podium kedua di kelas Cucak Hijau G.24 110K.

Membawakan materi lagu panjang dan kasar-kasar yang diulang-ulang seperti pelatuk sampit, tengkek, kapas tembak dan lainnya, Parang Kesit mampu mencuri perhatian juri dan penonton dengan volume keras yang dilesatkan diatas rata-rata.

“Persiapan untuk ke Srawung Peksi Wulan Poso Lambergini Team pekan depan, semoga bisa hadir,”ucap Reno kepada Burungnews.

 

  GARASI CENDET SF. HARGO DUMILAH NYERI

 

Salah satu kelas yang menarik perhatian di Piala Raja Tugu Boto adalah kelas cendet yang dihadiri cendet-cendet papan atas dari berbagai kota seperti Hargo Dumilah, Ra Tuek, Sapu Rata, Konco Dewo, dan lainnya. Beberapa laga di kelas reguler dan komunitas benar-benar menyajikan pertarungan seru dan menegangkan.

Hargo Dumilah, amunisi milik Ir H Jiboel Garasi Cendet SF sukses meraih double winner pada gelaran kali ini. Membawakan materi panjang dan variatif dari awal sampai akhir penilaian, Hargo Dumilah menjadi kampiun di kelas utama Cendet G.16 160K dan di kelas Cendet G.24 110K.

“Hargo Dumilah mas, kualitas nyata di lapangan. Cendet mania Solo Raya istimewa,” ucap Jiboel yang hadir dari Sarangan Magetan bersama anaknya Yosep.

Di akhir perlombaan, Buje mengucapkan terima kasih atas kehadiran kicaumania di gelaran kali ini. Ia juga meminta maaf apabila ada kekurangan selama berlangsungnya lomba. Sampai jumpa di gelaran selanjutnya yang lebih menarik.(Hery)

 

PARA JUARA LAINNYA

 

 

 

TOPSONG dengan bangga memperkenalkan TOPSONG PREMIUM kemasan baru dengan botol, dengan tambahan pengaman. Infomasi, hubungi 0813.2941.0510.

 

KATA KUNCI: gantangan tugu boto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp