SEMERU IN ACTION

PIALA PASUNDAN 4, #14

Dibawa Joki Pocok yang Tak Paham Burung, Cendet Semeru Cetak Double Winner

Dikawal oleh joki pocokan yang tak paham burung, penampilan impresif justru ditunjukkan oleh cendet Semeru milik Mr. Jombang di Piala Pasundan 4 dengan meraih podium puncak di kelas Sangkuriang dan Radja Milet. Bagaimana cerita selengkapnya?

Meski berhasil membawa pulang dua tropi dari Piala Pasundan 4, raut muka Arif yang mengawal cendet Semeru terlihat datar-datar saja. Tak ada ekspresi kegembiraan laiknya seorang jawara, Ia tampak kalem meski dua tropi yang dibawanya merupakan tropi yang diidam-idamkan oleh cendet mania tanah air.

 

 

ARIF. SUKSES KAWAL CENDET SEMERU DI PIALA PASUNDAN 4

 

“Aku hanya ngawal cendet Semeru punyanya Mr. Jombang Jogja. Pas sesi pertama di Lapangan A, nggak masuk soale nggak dapat air. Setelah ditelpon, Aku disuruh nyari air dan mandi, Semeru dapat juara pas sesi kedua dan ketiga, dua kali juara satu. Kalau ditanya soal kerjanya bagaimana tadi, Aku nggak paham soalnya nggak terlalu ngerti burung, Aku adike Mas Ipul. Kalau juara mestinya bagus,” ungkapnya datar.

Itulah sepenggal kisah cendet Semeru yang dikawal oleh Arif, seorang joki pocok yang tak terlalu paham burung di Piala Pasundan 4. Baru didapat dua minggu lalu di Ndayu Cup, cendet baru Mr. Jombang Jogja ini ternyata tampil impresif dan berhasil mencetak double winner.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Dalam vlog Panji Wiguna, Mr. Jombang mengungkapkan asal usul Semeru, cerita tentang Piala Pasundan 4, dan bagaimana pola rawatannya. “Semeru ini baru dapat dua minggu pas Ndayu Cup, tampil pertama di Cepoko, karena di Cepoko itu kok tampilnya bagus banget, nomor satu, mutlak, A-nya nggak ada yang pecah. Burung ini kok bandel, enak banget gitu mainnya, akhirnya kusuruh berangkat ke Pasundan 4. Itu nggak ada janjian, nggak ada apa-apa. Wis pokoknya tim saya tak suruh berangkat, nggak ada yang mau. Malah adiknya Ipul yang mau berangkat, orang nggak tahu burung, cuma ikut-ikutan aja,” bukanya.

Mr. Jombang mengaku tak tahu bagaimana kinerja Semeru di lapangan, namun dari cerita cendetmania yang dikenalnya, Semeru terlihat paling menonjol sehingga sulit dibendung oleh lawan. “Alhamdulillah, kalau kata teman-teman cendetmania di sana, Semeru tampilnya luar biasa. Itu modal nekad, nggak ada harapan menang, tapi saya yakin kalau burung ini mau nampil pasti bahaya. Untuk di cendet, Semeru ini ancaman, bahaya,”.

 

IFUL DAN MR. JOMBANG JOGJA

 

Jombang juga mengakui apabila joki yang membawa Semeru memang nggak terlalu paham burung dan hanya ikut-ikutan saja. “Ketika tim saya, anak-anak yang biasanya nggarap seperti Gendon itu tak suruh tak ada yang mau karena jauh, karena covid, segala macam alasan, nah terus si Arif itu mau, Si Paijo itu. Wis aku tak mangkat, tak belajarin seketika itu. Nanti di lapangan begini-begini, dia mungkin melanggar sedikit-sedikit, tapi burungnya memang kualitas, bandel. Dipegang anak nggak tahu burung pun sudah mau nampil, apalagi kalau dipegang orang bener, wes  sulit cari lawan itu,”.

Salah satu keunggulan amunisi barunya ini adalah materi lagu panjang-panjang yang dibawakan dengan gaya unik. “Kalau penampilannya, shownya bagus. Yang luar biasa itu gaya kepalanya, kalau nembak itu mantul mantul gini, kayak mau lepas kepalanya. Ngotot banget sehingga menimbulkan gaya seperti itu. Itu sulit ada di cendet lain, yang tanpa monting. Burung power seperti itu, lagu panjang-panjang, tanpa monting itu sulit, apalagi nggak ada jedanya. Kalau burung nggak bandel, nggak mungkin ya,”.

 

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

“Kalau materi, itu suara jangkriknya tembus kok, sama sogon ontong dan gereja. Itu bisa dihitung kok, keluar sogok ontongnya bisa dua belas sampai lima belas kali sekali gantang,  terus gerejanya wes luar biasa kalau materi itu panjang-panjang,”.

Spesialis cendet asal Jogja ini juga mengaku saat meminang Semeru, Ia diminta untuk membawanya ke level nasional. “Pertimbangan memilih Semeru yang dicari adalah stabilnya, burung postur jelek, badan kecil, power besar luar biasa, tetapi nggak monting. Kebanyakan burung kecil itu monting, kalau orang-orang itu nyarinya besar, ekor panjang, ngawet. Semeru ini burung posturnya jelek, badannya kecil, tapi tampilan istimewa. Terus saya ikutin terus, ternyata itu sama yang bawa itu nggak dijual kalau nggak ke orang luar kota. Dia nggak mau melihat burung itu tampil di daerahnya sendiri. Setelah ketemu Aku, dia percaya dan mau nglepas. Itu orangnya sempat pesan ke saya tolong burung ini dibawa ke nasional,”.

 

 

Dalam vlog itu, Saiful yang dipercaya memegang Semeru juga mengungkapkan betapa mudahnya pola makan dan rawatan Semeru. “Soal rawatan sih super gampang, nggak pernah rewel. Burung ini paling enak bangetlah dari sekian banyak cendet-cendet punya saya. Hariane itu jangkrik lima pagi, lima sore, jemur, krodong, mandi terserah, mau tiap hari, dua sekali, atau jarang mandi nggak ada masalah. Yang penting waktu mau main, di lapangan itu harus mandi, mandi terus, turun mandi lagi. Mandinya pakai cepuk kayak cucak ijo itu,” terangnya.

Keberhasilan Semeru mencetak double winner di Piala Pasundan 4 tentu membuat peta persaingan di kelas ini makin seru dan menarik. Apabila tak ada halangan, Mr. Jombang mungkin akan menurunkan amunisi barunya ke Bolali Cup #1 Klaten.

 

Tembus Tiga Besar, Cendet Samber Nyowo Moncer di Pemilik Baru

Tidak hanya Semeru yang berhasil membawa pulang tropi dari Piala Pasundan 4, cendet Samber Nyowo milik Hapza Butt Jepara juga berhasil menembus ketatnya persaingan di even kolosal di tanah Pasundan ini dengan menduduki dua kali podium ketiga.

Amunisi yang baru ditakeover dari tangan Huda Coy beberapa minggu lalu ini tampil apik dengan materi lagu gereja ngesap yang dikombinasi dengan tengkek buto dan lagu kasar-kasar. Langsung tancap gas di kelas Cendet RGN, Samber Nyowo berhasil menduduki podium ketiga setelah berikan perlawanan sengit pada Sandi Yudha (Is Nugroho) yang akhirnya keluar sebagai pemenang.

 

HAPZA BUTT. CENDET SAMBER NYOWO TEMBUS TIGA BESAR

 

Di kelas Cendet Sangkuriang, Samber Nyawa kembali tampil maksimal dengan membawakan materi lagu gereja ngesap-ngesap. “Samber Nyawa baru Aku buat main dua kali. Di Ndayu Cup Sragen juara dua dan Piala Pasundan 4 ini dua kali juara tiga. Tonjolannya gereja ngesap 4-5 kali, tengkek buto, dan suara krak krak, gak tahu suara apa,” ungkapnya.

Selain adu kualitas gacoan, Hapza Butt juga mengusung Duta Piala Bupati Jepara yang akan digelar pada Minggu, 29 November 2020. “Kita tunggu kedatangan cendetmania semua di Piala Bupati Jepara besok Minggu, 29 November 2020 di Pantai Kartini Jepara. Datang dan ramaikan,” pintanya. [asept]

 

DATA JUARA PIALA PASUNDAN 4, KLIK DI SINI

BROSUR BANDUNG LAUTAN API CUP 4, KLIK DI SINI

VLOG MR. JOMBANG DAN CENDET SEMERU

 

 

 

 

KATA KUNCI: piala pasundan 4 semeru samber nyowo mr. jombang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp