FAMILY AYAHE, TEAM BERISI SATU KELUARGA: SUAMI, ISTRI, ANAK, MENANTU + BOS PAUL

PIALA KI AGENG PANDANARAN, #3

Family Ayahe, 24 Tahun Sekeluarga Kompak Main Burung

Kamis, 28 November 2024 - PROFIL

“Cek cek cek…” seorang ibu paruh baya membunyikan suara dari mulitnya, untuk memberi aba-aba ke burung yang sedang bertarung di gantangan, supaya mau berkicau. Hubungan emosionalnya tampak begitu dalam dengan si burung yang berada di sangkar kuning bertuliskan Family Ayahe.

“Itu masih muda, baru sekitar 1,5 tahun,” ujarnya fasih menjelaskan, ketika burungnews mendekat. Yuni, begitu ia memperkenalkan diri, tampak sangat menguasai. Ia berangkat full team, bersama suaminya yang familiar dipanggil Ayahe, juga 2 putra dan putrinya, serta bosnya Mr. Paul dan kru.

Burung itu, akhirnya mendapat 3 ajuan, hingga akhirnya meraih posisi ke-4. Seorang pemuda lalu menurunkan dari gantangan. “Saya anaknya, Aldino,” jelasnya ketika ditanya hubungannya dengan ibu Yuni.

BU YUNI DAN PUTRANYA ALDINO. CH OLENG MASIH MUDA, PERINGKAT 4

Mengapa ibunya tampak sangat menguasi dan punya hubungan emosional yang kuat dengan si burung, Aldino menjelaskan, sejak dirinya masih kecil, sang ibu sudah ikut membantu merawat burung, terutama ketika bapak tidak di rumah untuk kerja.

Seusai lomba, Yuni menjelaskan bila keluarga mereka sudah main burung sejak tahun 2000an, alias sudah 24 tahun. “Waktu itu Aldino masih kecil, balita, terus yang anak perempuan belum lahir. Awalnya saya ya hanya ikut-ikutan Ayahe atau suami saya. Kebetulan rumah kami kan dekat pasar Karimata.”

Karena nyaris selalu ikut lomba, lalu membantu merawat juga, lama-lama jadi ikut suka burung. Merawatnya pun juga dengan penuh kasih sayang, tidak asal, misalnya sekadar kasih pakan dan minum saja. Sekarang, Yuni bahkan juga paham karakter burung, juga paham burung yang bagus. Di lapangan, ketika melihat burung yang bertarung, juga bisa memprediksi burung yang berpeluang juara.

Kedua putra-putrinya, kini juga ikut menyukai burung. Satu keluarga nyaris selalu kompak ikut ke lapangan mengikuti berbagai lomba setiap hari Minggu, baik di seputar Semarayang raya, kadang juga ke luar kota. “Lombanya lebih banyak hari Minggu atau hari libur, sebab di hari biasa Ayahe kan kerja.”

Wajar, bila para kicaumania di Semarang, juga para EO, sangat mengenal dengan baik Family Ayahe. “Kalau Anda sudah berada di seputar pasar Karimata, tanya rumah ayahe, Insya Allah juga pada tahu,” kali ini dijelaskan Aldino.

Yuni juga menjelaskan, saat ini ada Mr. Paul yang menjadi bos untuk burung-burung yang mereka turunkan. Di Piala Ki Ageng Pandanaran, mereka menurunkan dua cucak hijau, Dollar dan Oleng yang merebut juara 1  dan 4.

ALDINO DAN AYAHE (PALING KANAN). CH DOLLAR JUARA 1

Selain itu, juga ada kacer Buffon yang sekali merebut juara 1. “Sebenarnya tadi yang satu kelas juga mau juara 1 lagi, tapi burung jauh ke tebok. Wah gayeng, lawannya langsung bersorak sebab membuatnya jadi berpeluang juara. Meski kecewa, kami ikut tertawa juga. Begitulah lomba burung, tantangannnya ya itu. Selain nebok, kalau kacer ya mbagong, kalau cucak hijau didis atau nyisir. Namanya hobi, apa pun yang terjadi, kita harus tetap bisa bahagia.”

Sementara itu, Budiman Owek Baseng, inisiator event Piala Ki Ageng Pandanaran bersama AJIS (Aliansi Juri Independen Semarang), mengaku sudah lama mengenal Family Ayahe sebagai team yang unik. “Team itu lazimnya kumpulan banyak orang dari beragam latar belakang. Sejak saya masuk Semarang dan lomba burung, sekitar 2009, sudah melihat team ini sangat unik, anggotanya satu keluarga, mulai suami, istri, anak, menantu, dan hingga kini masih ajeg lagi kompak.” [maltimbus]

DATA JUARA PIALA KI AGENG PANDANARAN, KLIK DI SINI

FAMILY AYAHE. KACER BUFFON BELUM TERBENDUNG DI SEMARANG

BROSUR MAHAKARYA BOROBUDUR, 1 DES

BROSUR NEW SMN TERANG BULAN PEKALONGNA, 1 DES

BROSUR ANNIVERSARY AKARATU KLATEN, 8 DES

BROSUR PMM - SRIWEDARI BERKICAU SOLO

KATA KUNCI: piala ki ageng pandanaran budiman owek baseng owek baseng sf aliansi juri independen semarang ajis family ayahe