DEMI MELIHAT KUSUMO, ANAK KECIL DIGENDONG BAPAKNYA

PIALA CANTING PEKALONGAN

Mereka yang Terkagum-kagum Melihat Kusumo

 

 

 

MENGANDUNG SPONSOR

Piala Canting menjadi debut awal bagi love bird Kusumo tampil di Pantura Barat. Rencana kehadiran sang fenomenal ini cepat menyebar, khususnya melalui jejaring sosial.

Sejak pagi banyak yang datang ke komplek Asrama Brimob Pekalongan tanpa membawa burung. Artinya, banyak di antara mereka datang bukan karena mau ikut lomba, tapi hanya untuk melihat penampilan Kusumo.

Wajarlah setiap kali kelas love bird, semua sisi pagar segera dipenuhi para penonton. Terutama di sisi di mana Kusumo digantang. Banyak di antaranya mengeluarkan hand phone karena ingin mengambil gambar atau merekam dengan fasilitas video yang dimilikinya.

 

SETIAP KALI KELAS LOVE BIRD DAN KUSUMO TAMPIL, PENONTON BERJEJAL

 

Decak kagum pun keluar begitu melihat Kusumo digantang langsung narik ngekek panjang. Berhenti sebentar, kemudian ngulet, ngekek lagi. Melihat durasinya yang begitu panjang, tanpa peduli kanan kiri.

Tak kurang  tokoh dari Kebumen seperti Antok SKC pun dibuat geleng-geleng kepala. “Wah itu sih bukan burung, seperti bisa diremote,” ujar pemilik love bird Putri Salju yang juga kerap menang, bahkan sering pula nyeri bahkan hatrik.

 

WAJAH-WAJAH YANG TERTEGUN MELIHAT PENAMPILAN KUSUMO

 

Banyak yang kemudian ikut-ikutan memanggil Kusumo saat sedang jeda... seperti yang dilakukan para kru. “Gong...... Bagong......,” suara itu kemudian membahana karena bukan lagi diucapkan oleh para kru, tapi juga oleh banyak fans lainnya.

Begitu diturunkan dari gantangan dan  dibawa ke pedok, banyak fans yang terus mengikutinya, kemudian mengerubunginya. Mulai dari anak-anak hingga yang sudah tua-tua. Sebagian besar ingin foto bersebelahan dengan Kusumo. Sebagian lainnya, meminta foto bareng dengan H. Sigit WMP.

 

SELALU DIKERUBUTI PARA FANS

 

Menurut H. Sigit WMP, kedatangan para fans dalam lomba di Pekalongan terhitung paling besar jumlahnya, paling heboh. “Lebih heboh di sini ketimbang dulu saat tampil di Surabaya. Bahkan tadi ada yang datang orang dari Pemalang, dia bilang di sini ada fans Kusumo, dia ketuanya. Dia pula yang ikut menggerakkan para fans untuk datang ke sini menonton dan memberikan dukungan.”

Di Pekalonagan, Kusumo  tampil 7 kali, dari 9 kelas love bird yang dibuka panitia. Dua kelas yang digelar  terakhir saat hari mulai petang, Kusumo sudah tidak ikut lagi. Dari 7 kali penampilannya, 5 di antaranya merebut juara 1, sekali juara 2, dan sekali juara 4 (lihat data juara).

 

H SIGIT WMP BERSAMA KRU

 

Hal ini menunjukkan bila Kusumo memang benar-benar masih sangat stabil penampilannya. Semua pun mengakui, dari sisi stabilitas dan durasi, belum ada love bird mana pun yang mampu mengalahkan Kusumo.

Secara materi, yang lebih panjang ngekeknya sekaligus lebih tembus volumenya, ada beberapa. Tapi yang mau stabil setiap kali digantang selalu mau tampil, dan sebagian besar di antaranya merebut juara 1, itu yang bisa disebut belum ada.

 

 

Dan soal bagaimana merawat, menyetel, dan memahami karakter love bird secara umum, H. Sigit juga tidak pernah nutup-nutupi. H. Sigit adalah orang yang senang berbagi bagaimana kita mencoba merawat dan mencari stelan love bird.

“Banyak pemilik love bird yang mengaku burungnya sudah mau tampil dan sering juara setelah mencoba mengikuti stelan seperti yang saya sarankan, termasuk pemakaian asupan Moncer-1 secara teratur sesuai kebutuhan burung.”

Karena banyak sekali yang merasa kesulitan mendapatkan Moncer, maka untuk berikutnya H. Sigit WMP dan kru bakal menyediakan Moncer berikut produk pendukung seperti obat Lakurus. Anda yang membutuhkan dan kebetulan pada kios-kios di sekitar Anda belum ada, bisa merapat ke pedok di mana H. Sigit WMP dan kru berada. 

 

TERKAIT:

VIDEO PERAWATAN HARIAN DAN STELAN LOMBA KUSUMO

 

 

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp