EFORIA PRIO MELIHAT AKSI LAWU

PIALA BETAWI RANGKOK, #5

Reaksi Prio Sutrisno Ketika MB Lawu Tampil Sangat Baik, Tapi Belum Hoki + VIDIO

“Kukira sudah berubah, ternyata …,” tulis Prio Sutrisno dalam postingan vidio reel di akun face book, Minggu 4 Desember 2022. Dalam vidio tampak Mr. Prio didampingi om Abenk MC, sedang mengikuti gelaran Piala Betawi Rangkong (4/12).

Postingan ini mendapatkan lebih dari 750 suka dan 30an komentar. Sehari kemudian, 5 Desember, Prio kembali memposting nukilan vidio murai batu Lawu yang turun di kelas Sreeya, tiket 1,1 juta, gantangan 22.

Vidio itu diberi keterangan, Penampilan MB Lawu. “Gantangan 22, hayo siapa yang lihat kemarin, kasih komen dong.”

 

 

Lebih dari 1.000 orang menyukai postingan ini, sementara yang memberi komentar hingga tulisan ini dibuat, sudah mendapai 99 orang. “Saya malah sudah nyalami,” ujar akun Nef BF Klaten dalam komennya. Ini adalah akun milik Edo, kicaumania asli Prambanan Yogyakarta, yang kini tinggal di Tangerang.

Sementara itu, Latif Saputra yang datang dari Bantul, menyebut volumenya buanter (keras, red.). Ada pun akun Hery Bci menyebut, “22 keren cukup menghibur, sayang akhiran agak kendor sedikit..., maaf kalau salah..., nonton di luar pager.”

 

 

Akun Fafa Jar Fajar kemudian berucap, “Lawu burung mewah, tapi belum ada faktor hoki om.”

Sedangkan akun Angga Jelembong, memberikan komen dengan nada heran. “Begini aja gak masuk, gaimana burung yang masuk juara ya? Tetap semangat om bro Prio Excellent.”

Itulah beberapa akun yang mengomentari postingan Mr. Prio. Sebagai informasi, Lawu akhirnya berada di peringkat ke-4.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Menurut Abenk yang mendampingi om Prio, sebelum para juri menancapkan koncer, H. Andi Owen selaku penyelenggara lomba sempat menyampaikan pendapatnya pada om Prio. “Itu Lawu nomor 22, saingannya nomor 34. Ya saya kira juara 1 dan 2 antara dua burung itu,” ujar Abenk berusaha menirukan ucapan H. Andi.

Prediksi H. Andi ada yang benar, tapi juga ada yang meleset. Benar untuk burung gantangan nomor 34 yang akhirnya memang jadi juara 1, tapi meleset untuk gantangan 22 yang akhirnya terlempar di posisi ke-4.

Gantangan 34 adalah Pelor Mas Jr., jago milik Muklisin dari Makasar. Pelor Mas Jr. adalah anak dari Pelor Mas, jagoan milik H. Nendra Jakarta yang pernah menjadi legenda pada jamannya. Kini, Pelor Mas sudah masuk kandang breeding.

 

 

Wahyu Eko Saputra, penggagas Barometer Indonesia yang hadir sejak awal hingga sore, juga menonton sesi ini. Selain gantangan 22, Wahyu menyebut nomor 23 juga bagus. Setelah ditelusuri, nomor 23 yang dimaksud Wahyu adalah ABG, burung milik Wanda Putra Aceh yang dibeli dari Herry IP.

Meski sempat dibuat bingung Mr. Prio mengaku sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan soal siapa yang juara. “Saya ke sini sebenarnya lebih buat silaturahmi, pengin ketemu dengan Pak H. Andi Owen, Pak H. Bagya dan rekan-rekan keluarga besar PBI yang ibarat sudah jadi kakak kandung kami.”

Menurut Prio, yang ia harapkan adalah supaya juri bisa menilai apa adanya saja, sesuai fakta lapangan, jangan ada beban karena ada burung milik si A, si B dan lainnya. “Sebagai peserta, tentu itu yang diinginkan bersama. Ingin menang atau kalah secara terhormat.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Postingan yang diunggah pun, menurut Prio tidak dimaksudkan sebagai bentuk protes atas hasil lomba yang menempatkan Lawu di urutan ke-4. “Kalau soal masukan, saya sudah bicara secara langsung kepada H. Andi selaku penyelenggara. Ya, kita sebagai sesama EO kan perlu saling memberikan masukan, tujuannya tentu untuk berkembang bersama-sama.”

Menurut Prio, sekarang jamannya keterbukaan, eranya kolaborasi antar EO bukan kompetisi. “Kita di RGN juga tidak mengklaim lebih baik dari yang lain, kita juga sedang dalam tahap untuk terus memperbaiki diri, baik dari sisi sistem maupun integritas para petugas di lapangan.”

Prio juga mengaku bila burung nomor 34, sebagaimana disebut H. Andi sebagai pesaing paling berat dari Lawu, juga lawan-lawan yang lainnya pun, memang burung-burung yang bagus-bagus.

 

Kualitas, JELAS. Gagah, keren, PASTI. Tapi... semua itu belum cukup. Hanya RMI yang memberikan nilai tambah AURA positip bagi burung dan pemiliknya. 

INFO SANGKAR RMI, 0896.2802.0195

 

“Kita Sebagai peserta hanya bisa menyaksikan saja, juara itu kan domainnya juri. Kalau ada hal yang kitya kurang sepakat, ya tentu disampaikan dengan cara yang baik, dengan tetap menghargai dan menghormati penyelenggara lomba.”

Lepas dari penampilan Lawu yang vidio asli tanpa edit bisa ditonton di bawah berita ini, Prio mengaku bahagia bisa hadir dalam gelaran PBI DKI, bisa ketemu dengan banyak rekan-rekan kicaumania baik yang lama maupun para milenial.

“Ketemu dengan banyak sahabat, bisa menjadi obat kangen dan sangat melegakan, lupa kalau tadi dewi fortuna belum mendekat ke kami. Selamat buat om Andi Owen dan PBI DKI akhirnya terlaksana juga eventnya, rasanya memang sudah lama sekali PBI tidak menggelar event di Jakarta.” [maltimbus]

 

DATA JUARA PIALA BETAWI RANGKOK, KLIK DI SINI

 

VIDIO AKSI MB LAWU DI PIALA BETAWI RANGKOK (UTUH, NO EDIT):

 

BROSUR YMM PERANG BINTANG:

 

BROSUR PRESIDEN CUP VI:

 

BROSUR NONA KICAU CUP 2:

 

BROSUR PIALA PRADANA 2:

 

BROSUR TUGU MUDA CUP:

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

KATA KUNCI: piala betawi rangkok prio sutrisno mb lawu tugu muda cup

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp