PGJ BINTANG BARAT BF. BERPOSE BERSAMA PIALA
PGJ BINTANG BARAT BF CILEGON
Dari Pelomba, Berlanjut Jadi Pencetak Anakan Berkualitas
Nama H. Nikmat di blantika perkicauan nasional sudah tidak asing lagi. Banyak burung handal yang sukses diorbitkannya. Setelah 2 tahun absen dari lomba, sudah setahun terakhir H. Nikmat kembali lagi, bahkan juga membangun breeding.
Salah satu jagoan yang cukup legendaris dan membesarkan namanya adalah Kacer Paku Banten, sebelum terbang ke tangan H. Hendy Carton Bekasi. Sejak berada di tangannya, Paku Banten menoreh banyak prestasi.
H. Nikmat sebelumnya memang dikenal sebagai spesialis kacer. Namun sejak kembalinya dalam setahun terakhir, juga mengoleksi jago dari jenis lainnya seperti murai batu, jalak suren, dan cucak hijau.
H NIKMAT. KANDANG DIHIASI TANAMAN, HIJAU DAN SEJUK
Di kelas murai batu, Bintang Barat dan Obama menjadi andalannya. Ada juga cucak hijau Sunan dan jalak suren Sunan. Keduanya juga kerap meraih juara.
Awal mulah beralih ke jenis burung yang lain, karena kesulitan mendapatkan jagoan kacer yang dinilainya berkualitas. Sebenarnya murai batu yang menjadi prioritas utamanya dalam melakoni lomba. Jenis lainnya seperti cucak hijau dan jalak suren hanya pelengkap saja.
Hal itu juga yang antara lain melatar belakangi H. Nikmat membangun breeding murai batu. “Kelak, jenis burung yang sekarang kita lombakan semakin sulit dicari di alam bebas. Kalau kita tidak menangkar dari sekarang, kapan lagi,” begitu alasan yang disampaikannya.
Kandang ternak dibangung baru setahun terakhir, seiring dengan kembalinya H. Nikmat ke blantika lomba burung. Namun hasilnya ternyata luar biasa. Sudah 46 anakan yang dihasilkan dari kandang ternaknya.
Karena laris manis, kini di tangan H. Nikmat tinggal menyisakan 7 ekor saja, dua betina dan lima jantan. Sisa 7 ekor ini tidak akan dijual lagi, untuk dipelihara sendiri. Untuk mejaga kualitas anakan, pemilihan calon indukannya pun cukup selektif. Komitmenya di penangkaran hanya ingin mengeluarkan anakan yang berkualitas hingga sebagian betinanya ada yang diambil dari tangkapan hutan.
Indukan jantannya pun sebagian diambil dari peternak-perternak handal seperti Marta dan Yanto Rangkas, Yumi Lampung, Ring BnR, serta Ring KING.
INDUKAN. JAGO JAWARA
Bintang Barat BF saat ini memiliki 5 kandang , masing-masing diberi nama dari pewayangan. Ada nama Bima, Arjuna, Nakula, Yudistira, dan Sadewa. Pemberian nama tersebut tidak berpengaruh satu sama lain, harga anakan semua dipukul rata dengan banderol 2,5 juta rupiah per ekor.
Kandang yang dibangun masing-masing petak berukuran lebar 2 meter X panjang 4 meter, serta tinggi 2,5 meter. Satu kandang ada yang berukuran lebar 2 meter X panjang 6 meter, dengan tinggi 2 meter.
Atap kandang dibuat sebagian tertutup karena di dalam kandangnya ada tanaman-tanaman seperti layaknya di habitatnya hutan dan berlantai tanah. Bahkan di depan kandang pun dihiasi tanaman-tanaman hijau sehingga enak untuk dipandang sambil menikmati kicau burung yang ada di dalam kandang.
ANAKAN. SIAP DILEPAS
Anakan burung mulai dipanen 5-6 hari. Dari pengalamannya, pemanenan dari usia tersebut sangat efektif. Anakan pasca panen, terutama yang usianya 25 hari masuk kandang keparan. Di kandang tersebut sudah tersedia makanan yang lengkap hingga anakan bisa mengambil sendiri. Bahkan kandang depetannya dibuatnya di samping kandang ternak. Di antaranya, cucak jenggot, celilin, dan cucak cungko.
Degan bermaterikan indukan trah unggulan yang berkualitas di atas rata-rata, membuat nama PGJ Bintang Barat BF menjadi prioritas bagi para pengepul serta penghobi yang ingin meminangnya. Kini Ring PGJ Bintang Barat BF sudah beredar ke pelosok wilayah Banten.
USIA ANAKAN. USIA 25 HARI, MASUK KEPARAN
ASINAN HALUS, COCOK & DISUKAI INDUKAN, ANAKAN, & BURUNG LOMBA
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: pgj