DI MANA-MANA, KICAU MANIA PENGIN FOTO BARENG BANG BOY

PESAN BANG BOY SOAL LOMBA DALAM SITUASI PANDEMI

Harus Berani Selesai Sore, Untuk Jaga Fairplay Bila Perlu HP Juri Kita Korek-Korek Lagi

Di gelaran BnR Award tahun lalu (15/12/2019), Bang Boy membuat kejutan yang sungguh tak dikira oleh para juri, bahkan oleh siapa pun. Pada Sabtu Sore (14/12), HP para juri diminta, terus WA, SMS, dan catatan panggilan telepon diperiksa. Para juri yang sudah menerima odeng diminta mengaku. Bakal diberlakukan lagi di event-event ini?

Gilanya, kegiatan ini juga disiarkan langsung melalui jejaring facebook, antara lain melalui akun Adry Riady. Hebohlah dunia kicaumania. Burungnews yang kemudian mengulasnya pun banyak sekali dibaca dan direspon oleh kicaumania.

 

 

BANG BOY KERAP IKUT TERJUN LANGSUNG SAAT PENJURIAN. BIKIN PESERTA MERASA TENANG

 

Apa ini tidak malah terkesan buka aib sendiri? Bagi mereka yang masih punya pola pikir konservatif, mungkin merasa seperti itu. Tapi tidak bagi Bang Boy.

Kalau pengin tahu sekaligus juga menghentikan main mata, kongkalikong, kolusi, goreng-menggoreg, pengkondisian, dan istilah lainnya dalam lomba burung, yang jangan tanggung-tanggung. Perlu efek jera. Bahkan bila itu dianggap aib pun, tidak harus terus menerus ditutup-tutupi. Begitu kira-kira di pikiran beliau.

“Banyak dari kita, apakah itu para pemain, juga para pengurus EO sebenarnya juga membaui atau mencium gelagat tak benar. Tapi kebanyakan mengaku sulit membuktikan. Kalau mau jujur, pola-pola atau modus kolusi itu sekarang seakan sudah dianggap sebagai hal yang lumrah, hal biasa, terjadi di semua level lomba bahkan di Latber sekali pun. Ini kan virus yang sangat membahayakan otak kicau mania kalau tidak diputus. Mata dan kuping aku kan di mana-mana dan ke mana-mana. Aku tidak mau hal seperti ini terus-terusan terjadi dan kita hanya bisa menggerutu atau menggerundel saja. Perlu langkah extrim untuk membuka dan menghentikannya. Tentu saja, yang bisa aku lakukan hanya di lomba-lomba yang di bawah kendaliku, yaitu BnR,” ujarnya saat diminta komentarnya.

 

 

Yang jelas, langkah tegas Bang Boy mendapat banyak respon dari kicaumania, langsung menjadi trending topic. Sebagian besar memberikan apresiasi, dukungan, menganggap sebagai keberanian yang luar biasa, fenomenal, dan revolusioner. Mereka yang pelit ngomong, setidaknya memberikan like atau jempol.

Tentu saja, diskusi menjadi semakin hangat karena ada juga sebagian yang tetap nyinyir, yang menganggap ini hanya pencintraan, mencari sensasi, dan semacamnya.

 

 

“Kadang kita harus membuat keputusan yang cepat dan tegas, dan itu latar belakangnya juga bisa secara spontan, bukan sesuatu yang kita rencanakan dari jauh hari. Harus disadari pula kita tidak bisa memaksa semua orang harus suka atau mendukung dengan langkah-langkah yang kita buat. Ya ini negeri demokrasi, semua orang boleh ngomong apa saja. Satu hal yang penting, aku punya niat yang baik untuk kebaikan para kicaumania pada umumnya, dan pada akhirnya juga buat kebaikan BnR.”

Saat ini, kejadian itu sudah berlangsung 8 bulan yang lalu. Apakah hal itu hanya akan jadi kenangan atau sejarah belaka? Atau dengan cara yang mungkin sama, atau cara baru yang berbeda, bisa kembali dilakukan?

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

“Kalau kita mencium ada bau tak sedap, kita bisa melakukannya lagi setiap saat. Di event BnR mana pun, termasuk gelaran yang akan segera dilaksanakan seperti Robert Pantau Peduli Covid-19 di Magelang (9/8), Sobat DF Surabaya (23/9), hingga di BnR Satoe Cup nanti dan event lainnya.”

Terkait hal ini, Bang Boy pun menyampaikan pesan kepada seluruh pihak yang berkepentingan, untuk menjalani lomba sesuai porsinya masing-masing. “Peserta itu ya cukup pesan tiket, bayar, datang ke lapang, periksa jadwal, gantang, duduk manis sambil menyerahkan semua penailaian pada team juri. Tidak perlu teriak. Tidak perlu bisik-bisik sebelumnya, apalagi coba hubungi juri dan menjanjikan sesuati atau bahkan membayar di depan. Juri dan panitia lainnya pun demikian, jangan mudah tergoda. Ingat, walaupun di event yang aku tidak datang, ibarat ada “korek api” jatuh pun, pasti aku juga akan mendengarnya.”

 

 

Karena lomba saat ini masih dalam situasi pandemi, Bang Boy juga sudah meminta kepada semua pengurus BnR yang hendak menggelar lomba untuk taat dan menjalankan protokol kesehatan dan hal-hal lain yang diminta oleh pemerintah setempat.

“Bukan hanya semata wajib masker, menyediakan tempat cuci tangan secara cukup, dan meminta saling jaga jarak. Durasi lomba juga harus diperhatikan, harus berani pasang target selesai sebelum malam. Caranya ada beberapa, lomba mesti dimulai lebih pagi bila perlu jam 08.00 atau paling tidak jam 09.00, jumlah kelas dikurangi jangan terlalu banyak, dan terapkan manajemen waktu dengan memanfaatkan BnR Line dengan maksimal.”

 

Apa pun masalah "bunyi" atau suara pada burung Anda, MONCER-1 solusinya.

 

Pesan lainnya, semua event BnR itu juga harus konsekwen dalam melayani peserta sesuai yang tertera atau dijanjikan dalam brosur. “Misalnya peserta kebetulan tidak penuhi kuota, sesuai aturan di brosur hadiah seharusnya mulai juara 2, ya itu harus seperti itu, jangan turun mulai hadiah juara 3 atau malah lebih ke bawah lagi, lantas yang peringkat bawah yang mestinya masih bisa terima uang pembinaan, hanya dapat selembar piagam. Meski terkesan remeh, hal kecil seperti ini bisa menentukan masa depan kita. Kalau tidak siap rugi, ya lebih baik tidak perlu menggelar lomba. Ini bukan pesan biasa, bahkan bisa disebut intruksi buat keluarga besar BnR di semua tingkatan kepengurusan.”  [maltimbus]  

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

KATA KUNCI: bang boy jaga fairplay hp juri akan dikorek robert pantau peduli covid sobat df bnr line juri penerima odeng diminta mengaku bnr award

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp