RAMBO GARUDO DAN MR YOPPY, JURI RONGGOLAWE YANG NAKAL AKAN KAMI SIKAT

PENJURIAN TERBUKA RONGGOLAWE MOJOKERTO

HEBOH!! Ajuan 3 Juri, Bisa Kalah Dengan Ajuan 2 Juri?! Ini Jawabannya

Rabu, 24 Agustus 2022 - PROFIL

Di salah salah satu kelas murai batu, ada gaco di nomor gantangan 33 yang diajukan tiga juri namun kalah dengan nomor gantangan 39 yang diajukan dua juri. Bisik-bisik pun terjadi, tidak salah kah ini?

Ronggolawe Nusantara DPW Mojokerto terus berbenah untuk ke arah yang makin baik lagi. Penjurian yang diterapkan Ronggolawe Nusantara DPW Mojokerto selama ini di mata kicaumania dikenal cukup baik. Namun, mereka rupanya tidak mau terlena dan terus berusaha memperbaiki diri di tengah persaingan dan model penjurian yang lagi tren.

TIDAK BOLEH BISIK-BISIK, ADA YANG GANJAL BOLEH TANYA

“Sistem penjurian boleh dirubah di RN, yang tidak boleh dirubah adalah pakem penjurian. Soal pakem penjurian, saya kira hampir semua  EO mempunyai kesamaan,” ucap dr Rambo Garudo, yang di Ronggolawe Mojokerto didaulat sebagai penasehat.

Bersama Joko DC, Royo Putra Ragil, Berly, Ghani, serta didukung oleh para juri yang lain, mereka ingin berbenah soal penjurian di Ronggolawe Mojokerto. Pertemuan, pembahasan, dan sosialisasi soal penjurian ini pun dilakukan di kediaman dr Rambo Garudo yang ada di Jalan Empunala Kota Mojokerto.

Dan prakteknya atau trial and errornya dilakukan di Road To Anniversary WB Team yang diadakan di Jeruk Seger BC, Desa Jeruk Seger, Kecamatan Gedek, Kabupaten Mojokerto, pada MInggu, 21 Agustus 2022. Model penjuriannya sebenarnya hampir sama dengan model penjurian yang lagi tren dan sedang disukai kicaumania.

“Model penjurian ini bisa diterapkan di G-16 dan G-24. Juri rolling setelah 2 menit dalam blok dan dilakukan sebanyak 2 putaran. Jadi ketemunya 8 menit, sementara pada menit 9-10 juri banding-banding atau menentukan 3 pilihan burung yang dianggapnya paling bagus,” ujar Joko DC.

MR KIPLI, SALAH SATU JURI YANG TERUS MENGAKU BELAJAR

Begitu penjurian selesai, masing-masing juri menuliskan hasil penilainya di papan di setiap pojok gantangan, yang kemudian ditunjukkan kepada bagian rekap di papan besar. Dari ajuan juri ditulis yang ditulis papan besar akan diketahui nomor gantangan mana yang bakal mendapatkan nominasi.

Namun, yang perlu dipahami bahwa yang mendapatkan nominasi belum tentu juara. Begitu juga yang mendapatkan pengajuan terbanyak belum tentu juara 1-nya. Dan, itu terjadi di G-16, yang mana murai batu Kanza di nomor gantangan 33 diajukan tiga juri, namun kalah dengan Boho di nomor gantangan 39 yang diajukan 2 juri.

KICAUMANIA YANG MAIN DI RONGGOLAWE MOJOKERTO, MENGAKU PUAS

Ramai?1 Bisik-bisik pun terjadi, ini tidak salah atau ada juri yang nakal/ nyelentang? Setelah dicari jawabannya ternyata ajuan juri boleh yang terbanyak, namun jika ajuan ini nilainya C, akan bisa dikalahkan dengan ajuan juri  yang hanya 2, namun nilainya A.

“Nomor gantangan 33 adalah contoh kasusnya, yang diajukan 3 juri namun nilainya masih kalah dengan nomor gantangan 39 yang diajukan dua juri sebab nomor gantangan 39 nilainya A dua ajuan jurinya,” ucap Joko DC.

Joko DC mengungkapkan jika setiap juri diberikan kebebasan menentukan juaranya sesuai dengan hati nurani mana burung yang dianggapnya paling layak dan bagus. Meski diberi kebebasan, namun juri tidak bisa keluar dari juara 3 besar yang telah ditulis di papan besar.

Rambo Garudo mengungkapkan jika penerapan penjurian terbaru Ronggolawe Mojokerto ini masih ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki, namun sifatnya teknis. “Masih ada  salah-salah sedikit, namun sifatnya teknis dan manusiawi, tidak di sengaja. Setelah ini akan kita uji coba lagi di Cinde Legend, monggo kita ke sana untuk membuktikan fairplaynya Ronggolawe Mojokerto. Juri yang nakal di Ronggolawe akan saya sikat,” ucap Rambo Garudo serius. [ranto]

BROSUR & AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

JUARA 1 DI KELAS CUCAK HIJAU

JUARA 2 DI SALAH SATU KELAS CUCAK HIJAU

KATA KUNCI: penjurian terbuka ronggolawe mojokerto