SEPASANG PENGANTIN IKUT MELEPAS BURUNG DAN TANAM POHON
PELEPAS LIARAN BURUNG & REBOISASI OLEH PBI CAB. KAB. BLITAR DAN CAB. KAB. KEDIRI, #3
Pengantin Wajib Melepas Burung, BKSDA Menjawab
Pelepas liaran burung cucak hijau hasil tangkaran dari para penangkar binaan PBI Cab. Kab. Blitar dan burung endemik lokal yang dilakukan di hutuan pinus Gogoniti pada Minggu 01 Desember 2024 dan di lanjutkan penanaman pohon di embung Gogoniti juga masih di Desa Kemirigede, Kec. Kesamben, Kab. Blitar, sukses dilalkukan.
Tanaman untuk reboisasi berupa phon murbai, dan apak yang disukai burung-burung berkicau. Untuk tanaman apak sendiri juga baik untuk mata air karena bisa menyimpan banyak air. “Kita tanam 5 pohon murbai, 2 pohon apak, dan masih banyak yang lain,” kata Dr. D. Ainu Rofiq, ST., Msi., ketua PBI Cab. Kabupaten Blitar. “Kita tanam ada sekitar 150 pohonan,” tambah Mr. Satya Nova Tri Laksana, ST. alias Sinyo Speed selaku wakil ketua PBI.
PARA TOKOH PBI TANAM POHON DI EMBUNG GOGONITI
Setelah dilakukan pelepas liaran burung, penanaman pohon, dilakukan seremonial acara inti berupa sambutan dan penjelasan dari berbagai pihak yang berkompeten, seperti dari ketua PBI Cab, Kab. Blitar, Ketua Umum PBI, Kepala Desa Kemirigede, dan BKSDA, yang juga menarik acara ini dibuka degan tarian bertemakan burung.
Dalam sambutannya, Mr. Rofiq menjelaskan kalau PBI Cab. Kab. Blitar setiap tahun menggelar acara atau agenda kegiatan pelepas liaran burung dan reboisasi, “Program kerjanya pelepasan burung berkicau, untuk yang ke tiga kalinya ini kita laksanakan di Kemirigede ini karena memang representative,” katanya.
“Di Kemirigede ini sudah dipayungi dengan peraturan desa perlindungan satwa, buktinyata satu pasang pengantin yang mau menikah minimal melepaskan sepasang burung, disarankan yang dilepas burung yang berkicau yang terancam punah atau burung pemakan serangga,” imbuhnya.
“Terimakasih pada semua pihak yang telah ikut mensupport dalam bentuk apapun, baik tenaga, pikiran, biaya, terimakasih. Insya Allah akan dapat dinilai ibadah di sisi Allah SWT,” lanjut Mr. Rofig yang kesehariannya berdinas di Dinas Pariwisata Kab. Blitar.
MR. KUSWOYO BKSDA (PALING KIRI), MERESPON POSITIF KONSERVASI PBI
“Saya berharap di tahun depan, 2025, pak ketua umum PBI memberikan pada kita dari cabang Kab. Blitar untuk mengadakan event-event, yang belum bisa itu perlombaan, jadi memang konservasi kita gencarkan di Blitar walaupun demikian Insya Allah tahun 2025 kami akan menyiapkan event Lomba Nasional,” tandasnya.
Kepala Desa Kemirigede, Hari Purnawan, S.Sos., mengucapkan banyak terimakasih atas support dari PBI. “Ini yang ke 3 kalinya, melepaskan burung di desa Kemirigede, jadi antara PBI dan pemerintash Desa ini kita senafas, sefrekuensi, wujud keprihatinan kita, wujud kita untuk melestarikan alam kita, sudah kita wujudkan, yang paling berat adalah kami, untuk menjaga dan melestarikan burung yang anda lepaskan tadi,” katanya.
PENGURUS PBI CAB. KAB. BLITAR SEDIAKAN RATUSAN POHON REBOISASI
“Jadi kita bersama-sama warga desa insya Allah akan tetap menjaga dan melestarikan burung, terutama burung yang dilindungi yaitu cucak hijau, yang dikemudian hari saya harapkan menjadi endemik burung di hutan wisata Gogoniti. Ini bentuk kepedulian PBI pada pemerintah desa Kemirigede, semoga menjadi amal baik saudara-saudara sekalian,” ungkapnya.
“Bukan burung saja yang kita lindungi sesuai dengan Perdes tapi ayam hutan juga banyak yang berkeliaran di sekitar sini, kata pak Rofik ketua PBI Cab. Kab. Blitar kalau disitu ada ayam hutan cocok untuk dikembangkan merak hijau. Jadi Insya Allah kalau burung-burung cucak hijau yang dilepaskan tadi bisa kami jaga, Insya allah merak hijau juga bisa kami jaga, ini merupakan support dari PBI kepada desa Kemirigede,” pungkasnya.
H. Bagya Rakhmadi, SH., MM., Ketua umum PBI menyampaikan kalau pelepasan burung ini merupakan buktinyata. “Pelestari Burung Indonesia visi misinya adalah konservasi, jadi konservasi dulu baru lomba. Lomba itu untuk mengenalkan hasil tangkaran kita, jadi model konservasi kita itu ada pelepas liaran, ada pembinaan para penangkar. Kalau pembinaan para penangkar itu kita kenalkan dengan lomba,” katanya.
“Kemudian yang kami mita BKSDA Jatim. Kemarin panitia Blitar ini menyampaikan bahwa dari BKSDA itu kok ada keluhan untuk para penangkar cucak hijaunya belum terdaftar di BKSDA. Dan ini PR bagi BKSDA untuk mensosialisasikan bahwa pendaftaran itu sangat nyata, jadi nanti dari Blitar mengumpulkan para penangkarnya kemudian disosialisai oleh BKSDA.”
PELEPAS LIARAN BURUNG DILAKUKAN DI HUTAN PINUS GOGONITI
“Kami mengapresiate selaku ketua PBI Pusat bahwa kegitan ini betul-betul sutu hal yang luar biasa, ternyata ketua dan pengurus di Kab. Blitar ini tak hanya senang di lomba tapi di sini juga menikmati alam yang indah, dan sejuk luar biasa,” ujarnya.
“Pada pak Kades, lanjutkan kegiatan konservasi, kelestarian alam merupakan sesuatu yang positif. Terlebih, saya menedengar bahwa syarat untuk pengantin itu harus melepaskan burung dan menanam pohon, ini sangat bagus untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan,” kata Mr. Bagya.
TARI PEMBUKA BERTEMA BURUNG, SANGAT MENARIK
BKSDA dihadiri Mr. Kuswoyo, “Saya perwakilan dari BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam, Red.) Jawa Timur Surabaya wilayah seksi satu Kediri bidang pengendali ekosistem hutan, sangat mendukung kegiatan konservasi Pelestari Burung Indonesia ini,” katanya.
“Untuk penangkaran dan perijinan kami dari BBKSDA Jatim siap untuk mensosialisasikan dan menjadwalkan kegiatan yang akan dilakukan untuk penangkar-penangkar bersama dengan PBI, kami siap,” tegasnya.
TOPSONG dengan bangga memperkenalkan TOPSONG PREMIUM kemasan baru dengan botol, dengan tambahan pengaman. Infomasi, hubungi 0813.2941.0510.
“Kami di BKSDA terkait dengan satwanya, untuk pelepasan burung. Mau burung yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi. Apabila yang dilindungui bagi penangkar-penangkar itu harus memiliki sesuai prosedur, sesuai dengan peraturan PP 106 tahun 2018, terkait dengan satwa yang dilindungi sehingga nanti sawta-satwa yang dilindungi harus memiliki SIM atau Surat Ijin salah satunya untuk penangkaran.
“Sebenarnya cucak hijau yang dilepaskan sebelumnya sudah diserahkan ke kami, melalui surat berita acara penyerahan dari PBI dan kami menyerahkan kembali ke PBI untuk dilakukan pelepas liaran,” jelasnya pada burungnew.com.
MR. D. AINU ROFIQ, TOTALITAS KONSERVASI
“Harapan kedepan, bagi komunitas konservasi satwa itu bisa untuk kelestarian agar kedepannya lebih baik lagi, dan untuk dilakukan sesuai dengan prosedur, sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Terkait dengan penangkar-penangkar bahwa kita harus mematuhi sesuai dengan peraturan yang ada,” ingatnya.
Piagampenghargaan atas keikutsertan dalam kegiatan pelepas liaran dan reboisasi oleh PBI Cab. Kab. Blitar yang berkolaborasi dengan PBI Cab. Kab. Kediri diberikan kepada: Hendi Carton Cikarang Bekasi, Mr. Dwi Jalu Kediri, AGP BF Jogja, dan pengurus cabang PBI Kota Kediri. [Ferry]
BROSUR & AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI
SERTIFIKAT PENGHARGAAN UNTUK HENDI CARTON CIKARANG BEKASI
SERTIFIKAT PENGHARGAAN UNTUK MR. DWI JALU KEDIRI
SERTIFIKAT PENGHARGAAN UNTUK AGP BF JOGJA
Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.
SERTIFIKAT PENGHARGAAN UNTUK PENGURUS PBI CAB. KOTA KEDIRI
MR. ROFIQ DAN SINYO SPEED, SUKSES GELAR PELEPAS LIARAN BURUNG DAN REBOISASI
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: pelepas liaran burung reboisasi pbi cab kab blitar cab kab kediri pengantin bksda