EKO BMS. TREN LOVE BIRD MASIH LAMA DAN BISA LEBIH BOOMING LAGI BERIKUTNYA.

PARA PAKAR

Booming Love Bird Tidak Bisa Digoreng, Ini Alasannya

Sebagian orang berpendapat bahwa tren love bird saat ini mirip anthurium, adenium, louhan, atau yang terakhir batu akik, yang nanti pasti akan berakhir. Ketakutan itu tidak perlu terjadi, sebab pendapat para love bird lovers berkata sebaliknya.

Saat ini banyak sekali tumbuh gantangan burung kicauan yang tiada lain pengungkitnya adalah love bird. Tanpa love bird, sebuah gantangan dipercaya tidak akan bisa membayar honor panitia, para juri, bahkan biaya sewa tempat gantangannya.

Love bird menjadi semacam tulang punggung sebuah gantangan, bahkan yang terjadi berikutnya, banyak panitia, juri, dan para pemain yang menggantungkan hidupnya pada tren burung ngekek ini.

 

 

HADIS SISWANTO TANOSHII SF. LOVE BIRD MEMBUAT SESEORANG INGIN MIMPI BESAR.

 

Bayangkan saja, hampir seminggu selalu ada kontes, bahkan terkadang seorang panitia atau juri dalam sehari bisa berpindah tempat lomba sampai tiga kali. Jadi pekerjaan sebagai juri atau panitia lomba tidak lagi pekerjaan sampingan, tapi sudah menjadi pekerjaan utamanya.

Akmad Santosa, Ketua Punokawan BC-Mojokerto, menjelaskan bahwa booming lovebird untuk kontes, murni tumbuh dan berkembang secara alami. Banyak faktor yang saling berkaitan.

Pertama, untuk mendorong populasi dan komunitas ada media yang sangat mempengaruhi, terutama medsos. Di situ para pemain saling menunjukkan kebanggaan diri, dengan memperlihatkan piagam, tropi, dan burungnya. Bisa juga untuk promosi dan juga memperdagangkan burungnya.

 

H. UCHIN KUMAN BC. GANTANGAN DAN PEMAIN LOVE BIRD SALING MEMBUTUHKAN.

 

Kedua, yang membuat love bird tetap ramai adalah karena banyak kelas yang tersedia, mulai kelas Paud yang banyak jumlahnya, bahkan di kelas dewasa pun ada banyak macamnya. Setiap EO rupanya tahu cara menarik segmen tertentu agar mau datang ke gantangannya.

“Jika ada even yang besar, pemain pemula yang tidak mempunyai gaco-gaco mempuni akan berhitung ikut untuk ikut di kelas-kelas yang banyak pesaing beratnya. Ia akan memilih bermain di kelas yang kira-kira bisa menang, inilah kelebihan di kontes love bird,” ujar laki-laki yang punya gaco andalan LB Badrus dan pernah menyabet predikat love bird terbaik di Sumber Indah Cup I Jombang.

 

Pastikan gaco Anda selalu dalam kondisi terbaik. Berikan Moncer1, asupan paten para juara. Dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

H. Uchin, pemilik gantangan Kuman BC-Mojokerto, menduga booming love bird saat ini murni. Tidak ada yang menggoreng-goreng atau yang membuatnya. Tren love bird menurut lelaki yang juga Katua PBI – Mojokerto ini masih lama. Meski populasi love bird saat ini banyak dan harganya relatif murah, tapi tren love bird bisa menjadi lama sebab love bird didukung oleh gantangan yang selalu mengadakan kontes dalam setiap harinya.

Pemain love bird dan gantangan itu saling membutuhkan. Tanpa kontes love bird yang diadakan gantangan, love bird akan terasa hambar dan tidak ada seninya. H Uchin pun mengakui jika gantangan ramai karena banyak yang main love bird.

 

AKMAD SANTOSA. BANYAK KELAS DI SETIAPA KONTES MEMBUAT TREND MAKIN PANJANG.

 

Jeri Susanto, love bird lovers asal Malang menduga tren burung ini murni dan tidak ada yang bisa menggorengnya seperti tren-tren sebelumnya. Banyak orang yang tertarik main love bird sebab ia bisa menjual dengan harga yang fantastis, bahkan sampai ratusan juta, sementara beli bahan cuma beberapa ratus ribu rupiah.

Tentu saja untuk bisa menjual love bird dengan harga yang mahal ada syaratnya, yaitu love bird harus teruji di kontes-kontes lomba dan bisa menyabet berbagai juara. Jeri pun mengakui jika love bird telah menjadi tulang punggung sebuah gantangan, sebab biaya gantangan tertutup oleh lovebird.

Hadis Siswanto dari Tanoshii SF mempunyai penjabaran bahwa yang menyebabkan love bird bisa tren seperti sekarang ini adalah karena burung ini merakyat, tidak kenal kelas sosial.

 

 

Bahan love bird boleh dibilang harganya sangat ekonomis, cocok bagi pemula yang ingin terjun ke kontes burung. Bakalan yang murah, yang terkadang bisa didapatkan di pasar burung dengan harga 200 -500 ribu Rupiah, jika perawatannya baik dan sedang beruntung, maka love bird itu bisa menjadi juara di latber atau latpres.

Keberuntungan terkadang masih terus berlanjut jika memang sedang hoki dan bisa merawat dengan sabaik mungkin love birdnya, dengan menjadi juara di Piala Cup. Karena memenangi perlombaan, burung love bird yang sebelumnya harganya hanya 200-500 ribu rupiah, harganya bisa melonjak berlipat-lipat. “Love bird bisa menjadi semacam mimpi bagi yang hobi burung tapi modalnya cekak,” pungkas Hadis Siswanto, yang punya gaco andalan LB Suro dan sering memenangi berbagai kontes ngekek.

 

YUYUN JUNED WARTAWAN AGROBUR. PREDIKAT JUARA MEMBUATNYA BERTAHAN LAMA.

 

Eko BMS dari BMS BC-Mojokerto mengatakan bahwa love bird bisa menjadi booming sebab burung ini tidak mengenal status sosial. Orang yang kantongnya tipis sampai yang tebal, bisa memiliki burung ini. Untuk mencari bakalan love bird yang akan dijadikan gaco kontes, tidak harus selalu dibeli dengan harga mahal.

Populasi love bird bisa banyak dan harga bahannya ekonomis menurut Eko sebab love bird mudah diternak. Karena mudah diternak, maka harga love bird menjadi ekonomis, dan orang bisa dengan mudah membelinya.

Bandingkan dengan jenis murai batu, anis merah, jalak, cucak rowo, dan cucak hijau, yang anakannya saja cenderung mahal, dan akhirnya membuat tidak sembarang orang bisa membelinya.

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI.  Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Meski lovebird sempat mengalami harga yang tinggi pada jenis lovebird warna, menurut Eko saat ini kecenderungannya penghobi lebih menyukai love bird ngekek sebab adanya banyak kontes.

“Kontes yang terus menerus, tidak hanya di gantangan besar atau cup-cup, di gantangan yang kecil-kecil, juga bisa menjadi daya tarik orang untuk memelihara love bird untuk selanjutnya diikutkan dalam kontes,” ujar Eko yang juga pemilik rumah makan BMS ini.

Eko menambahkan bahwa kontes yang rutin dan hadiah yang menarik akan membuat daya tahan booming love bird semakin lama. Bahkan pada tahun-tahun berikutnya jangan-jangan trennya akan naik lagi.

Yuyun Juned, wartawan senior Agrobis Burung (Agrobur) mengatakan bahwa hukum ekonomi akan berlaku untuk love bird. Dimana jika stock berlimpah, otomatis harga akan turun. Namun, harga yang murah itu hanya terjadi pada love bird bahan.

 

 

Tidak halnya dengan love bird yang mempunyai predikat juara lomba. Inilah yang menarik dan membuat daya tahan tren burung paruh bengkok ini akan bertahan lama. “Bisa saja suatu saat orang jenuh main love bird dan berganti ke burung lain. Itu yang sering saya lihat selama ini," katanya.

"Dulu anis merah seperti tidak akan bisa habis, tapi kenyataannya habis juga. Cendet juga gitu, kenari, dan lain-lain juga begitu. Yang terjadi adalah, adanya sirkulasi ke burung lain. Burung yang tenggelam bisa saja akan ngetren lagi, dan ini yang akan membuat gantangan  tetap surfive. Tapi khusus untuk love bird, perkiraan saya trennya masih lama," ujar wartawan senior yang tinggal di Jombang ini.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: trend love bird 2018 trend love bird 2017

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp