RONALD DIDAMPINGI ACUN, RUDIANTO BALI & KRU

PAKDE KARWO CUP VIII #8

Cerita Ronald Kembalikan Performa Anis Merah Tzaplock yang Rusak dan Bisa Juara Lintas EO

Tzaplock yang baru saja merebut juara kelas utama di Piala Pakde Karwo, adalah burung yang berbeda dengan Tzaplock yang menjadi legenda lebih dari sepuluh tahun lalu. Tzaplock yang sekarang didapat dari (alm) Nanang PLN saat kondisi rusak.

Ketika 3 tahun lalu Acun memutuskan untuk come back dalam rangka ikut mendukung anaknya Ronald Owen, beberapa jago dibeli untuk memperkuat amunisi. Jago-jago itu kemudian diberikan nama seperti jago-jago milik Acun yang dulu pernah menjadi legenda, seperti anis merah Tzaplock dan Valium.

“Sengaja namanya kita samakan dengan yang dulu, buat memori atau mengingatkan nama-nama yang pernah menjadi legenda dan membesarkan nama bapak,” ujar Ronald di akhir even Piala Pakde Karwo.

 

 

RONALD DAN KRU, SESAAT SETELAH TZAPLOCK MENANG DI KELAS UTAMA

 

Tzaplok namanya kembali melesat tinggi, setelah di tahun ini bisa tampil luar biasa dan menang di sejumlah even penting. Di Piala Raja misalnya, meraih juara 1 kelas utama Maharaja. Lalu diturunkan di even prestis kebanggaan Ronggolawe Nusantara, Piala Panglima TNI di Bogor pada 7 Oktober, juga merebut juara 1.

“Saya hanya ingin bilang, kita beli burung itu beli kualitas, bukan karena juara. Saya ngerti anis merah, karena sejak usia tiga tahun sudah sering diajak ayah lomba ke mana-mana, dan belajarnya sejak awal ya anis merah. Itu sebabnya, soal anis merah, kita tidak asal-asalan kok,” ujar Ronald.

Ronald juga ingin menepis anggapan serta tuduhan sebagian orang, seolah jago-jago miliknya hanya bisa juara di PBI saja. “Siapa bilang, kita kalau lomba prinsipnya juga tidak pilih-pilih EO. Tzaplok dan jago lainnya sudah pernah juara di EO lain, pernah nyeri juara 1 di Bandung, itu juga bukan di PBI. Di Piala Panglima TNI kemarin misalnya, juara juga bersama Ronggolawe. Kalau even-even yang kelasnya regional baik di sekitaran Jabodetabek dan Jawa Barat, sudah bisa kita ikut. Semuanya sepenuhnya mengandalkan kualitas dan kinerja burung.”

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Kemenangan di Piala Pakde Karwo memang punya makna yang dalam. Jawa Timur adalah salah satu gudangnya anis merah berkualitas, selain Bandung atau Jawa Barat. “Jago-jago dari Bali yang merupakan salah satu sentra anis merah, juga pada turun ke sini. Tzaplock bisa juara 1 dua kali, salah satunya di kelas final, setelah melalui proses di kelas penyisihan terlebih dahulu.”

Setelah menang di Blok Barat, Blok Tengah, dan Blok Timur, kini Tzaplock dan jago milik Ronald lainnya siap mengejar target baru, bisa mengobok-obok Bali. “Ya rencana jago-jago yang siap akan kita turunkan di Bupati Badung Cup III, 4 November besuk. Semoga masih kondisi. Kalau penampilannya seperti saat menang di Piala Raja, Panglima TNI, dan Pakde Karwo, kami sih yakin masih bisa bersaing lah. Menang di Bali akan menjadi rekor dan kebanggaan baru bagi kami. Sebab, selama bertahun-tahun Bali dikenal sebagai asal muasal banyak anis merah juara. Masih banyak juga anis-anis bermateri mumpuni yang ada di Bali.”

Tzaplock memang bukan burung kemarin sore. Saat masih di tangan almarhum Nanang PLN, juga sudah kerap juara. Saat itu masih bernama Singo Edan, antara lain pernah nyeri di gelaran Tri Star Cup garapan PBI Semarang, beberapa tahun yang lalu.

 

 

Di tangan Nanang PLN, penampilan Singo Edan belakangan tidak stabil dan terus menurun. Kepada burungnews.com, Nanang pernah mengeluh soal perawatannya yang kurang baik. “Yang rawat kurang pinter, jadi burung tidak mau stabil, bahkan cenderung rusak,” ujarnya saat itu.

Nah, dalam kondisi rusak itulah, Singo Edan dibeli dan perawatannya diteruskan oleh Ronald. Kemudian, setelah pulih dan tampil namanya diganti menjadi Tzaplock. “Jadi, kita pegang Tzaplock ini bukan burung sudah jadi tinggal gantang, tapi memulai dari nol lagi karena waktu kita ambil dari om Nanang kondisinya rusak.”

Bukan perkara mudah meminang jago dari Nanang PLN. Sebagai pecinta berat anis merah, tentu beliau ingin mempertahankan jago yang sudah ia miliki. Apalagi, materinya di atas rata-rata. Sulit bagi om Nanang mencari gantinya kalau sampai lepas.

 

Untuk hasil terbaik, agar burung mau tampil maksimal serta mengatasi segalam masalah seperti penyakit, pastikan menggunakan produk terbaik dan menggunakannya secara benar. Konsultasikan dengan 0857.4811.5758, 0811.3010.789

 

Kedekatan antara Nanang dan Acun lah yang membuatnya Nanang mau melepasnya. Keduanya sudah lama bersahabat dan saling mengagumi. Nanang percaya Acun dan Ronald tidak akan mengecewakannya dalam menangani Singo Edan. Itu sebabnya meski dalam kondisi rusak, Nanang mau melepasnya.

“Kalau urusan anis merah, Ronald mah sudah tahu lah apa yang mesti dilakukan. Ronald paham dengan karakter anis merah, jadi tahu perlakuan yang mesti diberikan ketika ngadepin anis. Contohnya ya Singo Edan itu, dari rusak sekarang bisa kembali jadi burung mumpuni,” jelas Acun.

Acun pun merasa tidak sia-sia membimbing Ronald sejak usia 3 tahun sudah ikut diajak ke mana-mana mengikuti lomba burung. Sejak awal, Acun memang lebih menekankan pada burung anis merah.

 

ACUN BERSAMA EFFENDY KUNCORO, ANIS KEMBANG MANIA SURABAYA

 

“Anis itu beda dari yang lain. Materi dan kualitasnya itu kelihatan, tidak bisa nipu. Kalau kita lihat pertarungan anis merah, meski semua bunyi, tapi yang kualitas tampak sekali. Juaranya ketahuan, tidak bis nipu. Sampai sekarang, pamor dan prestis anis merah juga tetap tinggi, meskipun popularitasnya belum kembali sepenuhnya seperti di tahun dua ribuan,” tambah Acun.

Tak heran bila kebanyakan pemain anis merah, adalah mereka yang sudah berusia cukup matang. Saat ini bisa dikatakan, Ronald yang baru menginjak usia 22 tahun, termasuk kicaumania paling muda yang main anis merah.

Kepiawaian Ronald teruji setelah mampu menangani Singo Edan dengan baik. Sabar merawat sejak rusak, lalu pulih, hingga memasuk masa mabung. Setelah pulih dari mabung itulah, Singo Edan atau Tzaplock mulai kembali ke top perform, lalu prestasi demi prestasi pun diraihnya.

 

 

Prestasi yang sudah diraih oleh Tzaplock bisa dibilang lengkap, mulai blok barat, blok tengah, dan blok timur. Prestasi yang membuatnya pantas dinobatkan sebagai best of the best anis merah 2018. “Akan semakin lengkap kalau besuk 4 November bisa merebut juara di Bali, gelaran Bupati Badung Cup III, yang sebelumnya memakai nama sang Bupati, Giri Prasta Cup.”

Soal perawatan, pada prinsipnya biasa saja, sama seperti anis merah pada umumnya. Untuk asupan utama, sudah berpuluh tahun Acun mengaku masih mempercayakan pada Topsong. “Buah pepaya nyaris tak pernah lepas, apalagi pas di perjalanan jauh. Mudah dimakan, mudah dicerna, sudah ada kandungan airnya juga,” ujar Ronald.

Ada pun untuk asupan tambahan lainnya seperti obat-obatan untuk berjaga bila sakit, maupun kebutuhan vitamin, Acun juga sudah lama mempercayakan kepada produk-produk dari Super Kicau Grup, seperti Super N untuk obat, dan Moncer1 bila bila burung masih kurang bergairah.

 

DATA JUARA DI PIALA PAKDE KARWO, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: pakde karwo cup 8 ronald anis merah tzaplock

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp