PAK UJANG JOGJA

PAK UJANG JOGJA

Datangkan Anis dari Tasik, untuk Dampingi MB Kuda Lumping ke Balekambang Kumandang

Minggu, 03 November 2019 - PROFIL

Genderang perang Balekambang Kumandang sudah bergema luas. Sambutan hangat kicaumania yang ingin hadir ke Taman Balekambang, Surakarta terus membesar. Salah satunya dari Pak Ujang, kicaumania asal Yogyakarta.

Pak Ujang akan menurunkan jagoan murai batu Kuda Lumping, jagoan yang belum lama ini meraih juara di MBJF Cup (Murai Batu Jogja Family) dan Perang Bintang di Markas 403, masing-masing meraih juara 1.

Kuda Hitam sesungguhnya burung yang sudah cukup lama dan sering meraih prestasi, khususnya di wilayah Jogja. Setelah meraih juara di 403 burung langsung dikarantina, untuk persiapan turun di Balekambang Kumandang.

Selain murai batu, Pak Ujang akan menurunkan jagoan baru anis merah yang langsung didatangkan dari Tasik. Pak Ujang mengaku mendapatkan dari Pak Erwin Tasik.

Sebelumnya sudah beberapa kali memantau di lapangan, sewaktu pulang kampung. Pak Ujang memang aslinya dari Tasik. ”Anis merah Pak Erwin sudah beberapa kali kita pantau pas lagi pulang kampung. Itu burung kerjanya ngotot, telernya kanan-kiri ngisi dengan speed rapat,” jelas Pak Ujang.

Main anis merah bagi Pak Ujang sebenarnya bukan hal baru. Pertama main burung pada tahun 2002, sudah main anis merah dan cucak hijau. Sebagian besar kicaumania Tasik, memang main anis merah.

Jagoan cucak hijaunya di zaman itu juga sering meraih juara, salah satunya Zamoramo yang cukup disegani lawan.

Ketika anis merah redup, Pak Ujang pindah main murai batu. Banyak orbitan murai batunya yang prospek langsung pindah tangan. Kuda Lumping adalah salah satu orbitan yang masih dipertahankan.

Hobinya pada burung bahkan sudah diteruskan oleh anaknya, Regi. Regi yang saat ini kerap membawa Kuda Lumping ke berbagai event di seputaran Jogja, di sela-sela kesibukannya membuka usaha kios burung di depan Kantor Pengadilan Sleman.

Regi menjadi lebih sering mengurus burung-burung Pak Ujang, karena bapaknya juga sibuk dengan hobi berkuda. Salah satu hobi yang dikenal cukup mahal.

Meski begitu, sosoknya Pak Ujang sederhana dan mudah bergaul. Pak Ujang memiliki banyak sekali kawan. Hal ini sudah tentu sangat menunjang kemajuannya dalam bisnis, apalagi ia memang sangat ulet.

Sejak masih di sekolah SMA di Tasik, sudah punya usaha kelontong yang cukup berkembang. Penjualan dilakukan dengan cara langsung sambut bola. Ia tidak malu mendatangi dari rumah ke rumah, bertanya kebutuhannya pokoknya dalam satu pekan apa saja dan berapa, Pak Ujang pun siap mengantar.

“Waktu masih SMP saya sudah bantu dagang kakak saya , kadang disuruh belanja. Lama-lama jadi ngerti berdagang, malah waktu SMA saya sudah punya warung sembako kecil-kecilan. Hampir semua rumah kita datangi, tanya kebutuhan pokok seperti beras dan lainnya. Lalu saya setorin langsung anter ke rumah-rumah, ternyata banyak yang suka dengan itu,” jelas Pak Ujang yang juga sering traktir kawan-kawan di sekolahnya.

Pada tahun 1990, Pak Ujang memutuskan merantau ke Jogja, membuka usaha kusen dengan nama Mulya Kusen. Tempat usahanya dekat jalan Magelang, sebelah kiri dari lampu merah Taman Denggung.

Kini, Pak Ujang tinggal di Rumahnya, jalan Ring Ruad Utara sekitar 40 meter sebelah barat perempatan lampu merah Kronggahan. Rumahnya sekaligus menjadi tempat produksi alat-alat yang terbuat dari kayu.

”Kita tidak hanya bikin kusen, tetapi juga lemari, pintu, apa aja yang terbuat dari bahan kayu. Jenis kayu sesuai permintaan kita layani,“ ujar Pak Ujang menutup pembicaraan. [busro]

BROSUR BALEKAMBANG KUMANDANG, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: pak ujang jogja balekambang kumandang