BANG BOY DAN ADRY RIADY DI DEPAN PENILAIAN KELAS MURAI BATU

MURAI NON RING MASUK LAGI DI LOMBA BnR

Ini Alasan Keputusan Soal Murai Batu Ring Berubah-Ubah + Vidio

Kamis, 13 Februari 2020 - PROFIL

Tahun 2019, BnR sudah mengumumkan dan menegaskan bila tahun 2020 hanya akan membuka kelas murai batu ring dan meninggalkan non ring. Awal Januari berubah, mundur jadi bulan Maret. Awal Februari, kembali goyah, akan membuka lagi kelas non ring setidaknya sampai akhir tahun. Kawatir sepi tanpa non ring?

Pada 2 Oktober 2019, mediabnr.com, resmi BnR Indonesia, mengeluarkan artikel berjudul “Tahun 2020 BnR Hanya Buka Kelas Murai Ring”. Sejumlah alasan disebutkan. Dalam kalimat pertama, juga disebutkan bila program ini sudah cukup lama disosialisasikan. Jujur, tulisan ini cukup menyentuh.

(bila image di atas kurang jelas dibaca, silakan masuk ke link berita asli DI SINI)

Hal ini dikuatkan lagi dalam status Bang Boy yang dikeluarkan 18 Desember 2019. Meski hanya satu kalimat pendek, tapi juga tak kalah menyentuh. “Dengan berat hati aku ucapkan ..selamat tinggal untuk murai non ring di lomba BnR per 1 Januari ... Selamat datang murai ring di lomba BnR per 1 Januari 2020”.

Awal Januari, media sosial diramaikan soal pembatalan wajib murai batu ring yang sebelumnya sudah didengung-dengungkan pihak BnR, baik melalui pemberitaan di media resmi mediabnr.com (2/10/2019), maupun melalui status facebook Bang Boy (18/12/2019).

Yang menarik, sebelum ada keputusan pembatalan tersebut, event pertama BnR di tahun 2020 yang berlangsung di daerah, yaitu Tribute to Almarhum Bapak Joko Bonita di Boyolali (5/1/2020), sudah melaksanakan amanat untuk hanya menggelar kelas ring dan meninggalkan kelas non ring.

Event ini membuka dua kelas murai batu ring, tidak ada kelas non ring. Keduanya juga bisa dikatakan full peserta, (hanya kosong satu – dua gantangan saja) kendati saat itu diguyur hujan hampir sepanjang hari.

"Serangan" kepada BnR yang dianggap tidak bisa dipegang keputusannya karena membatalkan wajib ring tahun 2020, bermula dari brosur Galamedia Cup Bandung yang digelar 19 Januari.

Dalam brosurnya, hanya beberapa kelas saja yang memakai kata “ring”, sebagian besar lain hanya menyebut "murai batu", yang berarti membolehkan murai batu non ring ikut serta. Bahkan dalam brosur yang dipublish tak lama setelahnya, Piala Mahayastra II Bali (9/2), sama sekali tidak ada kelas murai batu ring. Namun brosur ini lepas dari perhatian para pengkritik BnR.

Banyak yang kemudian menuduh BnR, tentu melalui ikonnya Bang Boy, sebagai tidak punya pendirian, bahkan juga menyebut dalam beberapa istilah yang cenderung kasar. Ada yang melampirkan jejak digital dari pernyataan atau status Bang Boy.

Tentu tidak semua mengkritik. Tak sedikit pula yang mendukung keputusan Bang Boy.

Bang Boy kemudian mengumumkam bila kewajiban seluruh event BnR hanya membuka kelas murai batu ring diundur mulai bulan Maret 2020. Namun, ternyata ini juga bukan keputusan final.

Pada Rabu siang 12 Februari, keluarlah brosur Kagum Cup Bandung yang akan digelar pada 8 Maret 2020. Brosur ini disebut sudah final. Salah satu yang ditegaskan dalam brosur ini, adalah bila kelas Ring hanya satu sesi di kelas utama BoB, selebihnya adalah kelas umum, semua murai batu baik ring atau non ring bisa ikut serta.

Renaldi Husada, penggagas dan Ketua Panitia event ini bahkan menyebutkan masuk kembalinya murai batu non ring sebagai "kabar bahagia."

Pada hari yang sama menjelang tengah malam (23.51), burungnews menerima penjelasan dari Bang Boy soal kembali dibukanya murai batu non ring, yang berarti juga membatalkan keputusan sebelumnya bila mulai 1 Maret 2020 semua lomba BnR hanya membuka murai batu ring.

Penjelasan Bang Boy itu dalam bentuk link vidio di chanel You Tube. Selain alasannya, bang Boy dengan lantang juga menirukan ucapan Giri Prakosa saat mengkritik BnR di awal bulan Januari yang lalu, “Selamat datang kembali murai non ring di event BnR.”

Menurut Bang Boy, BnR bukanlah milik ia pribadi, tetapi milik kicaumania. Karena itu dirinya merasa wajib mendengar masukan dan kritik dari meraka. “Banyak kicaumania yang masih memiliki jago murai non ring, di sisi lain belum siap dengan jago ring. Mereka ingin BnR tetap merangkul dan mengakui keberadaannya, atau lebih tegasnya berharap supaya bisa menjadi rumah besar yang senantiasa melindungi mereka.”

Setelah dipertimbangkan dengan masak, lalu dirapatkan dengan para pengurus BnR lainnya, salah satu keputusan pentingnya adalah bahwa BnR harus berada dan bersama dengan kicaumania.

“Intinya, para kicaumania, ada yang langsung, ada yang melalui pengurus daerah, meminta supaya saya, Boy, jangan keras kepala, kaku, dengan keputusan-keputusan yang seolah BnR itu milik saya pribadi. Kecuali, kalau ingin BnR ditinggalkan oleh mereka.”

Dengan latar belakang itu, hari ini Selasa 12 Februari Bang Boy membuat keputusan baru, kembali mengijinkan atau membuka murai batu non ring di lomba-lomba BnR.

“Makanya di brosur-brosur yang sudah beredar untuk event yang belum berlangsung, akan ada revisi-revisi. Penerapan pada event Kagum Cup misalnya, kelas wajib ring hanya di kelas utama BoB.”

Dalam akhir pengumuman, Bang Boy kembali mengingatkan para kicaumania agar tahun 2021 sudah punya murai batu ring, meskipun belum menegaskan bahwa tahun 2021 akan mengucapkan selamat tinggal untuk murai batu non ring.

Bang Boy menyadari, akan ada “kegaduhan” karena keputusan ini. “Tentu akan ada yang nyinyir dengan keputusan ini, BnR akan disebut tidak berpendirian, mencla-mencle, dan semacamnya.”

Bang Boy dan BnR mengaku sudah siap untuk tidak populer, siap pasang badan, asalkan semua itu demi kepentingan yang jauh lebih besar, kepentingan kicaumania.

“Apa pun akan kita lakukan dan perjuangkan demi kicaumania, karena kami BnR tidak mau meninggalkan dan ditinggalkan kicaumania. Soal orang nyinyir, ya biarkan saja mereka gaduh dengan nyinyirnya, karena yang nyinyir belum tentu kicaumania yang sesungguhnya. Jadi saya dan para pengurus BnR akan lebih mendengarkan suara dari sebagian besar kicaumania. Sekali lagi, selamat datang kembali murai batu non ring di lomba-lomba BnR.”

Menurut Boy, keputusan mengembalikan murai batu non ring di lomba-lomba BnR tahun 2020 ini sama sekali tidak mengurangi komitmen dan atau kepedulian BnR pada dunia penangkaran dan konservasi pada umumnya.

“Kalau mau ngomong soal komitmen dan kepedulian, sejak 2008 BnR sudah mempelopori breeding murai batu. Ini kita breeding  riel, bukan hanya ngomong, bukan hanya mengklaim punya orang lain seolah-olah punya kita. Lalu pada tahun-tahun berikutnya juga sudah konsisten membuka kelas murai batu ring pada kelas utama. BnR lah yang pertama kali membuka kelas khusus murai ring BnR dengan hadiah yang sangat besar, hingga memacu semangat para penangkar untuk bisa menghasilkan anaka murai yang berkualitas. Pola ini masih terus kita jalankan secara konsisten. Jadi, kita di BnR ini sudah bertindak nyata, bukan hanya sibuk berwacana.”

Benarkah berubah-ubahnya atau mundurnya keputusan mewajibkan murai batu ring semata karena masukan dari para kicaumania? Dalam pandangan burungnews, ada satu pihak lagi yang ingin kelas non ring tetap diakomodir, yaitu pihak panitia lomba yang masih menyimpan rasa kawatir peserta akan berkurang signifikan bila hanya membuka kelas ring saja.

Bila berkaca pada event di daerah seperti Tribute to Alm. Joko Bonita, seperti yang sudah disinggung di bagian awal artikel ini, kekawatiran seperti itu sesungguhnya tidak harus terjadi.

TONTON VIDIO PENJELASAN BANG BOY SELENGKAPNYA: