BANG TAMSAR DAN MB GOYANG DUMANG

MURAI BATU GOYANG DUMANG, SUMATERA UTARA

Tampil Stabil Sejak 2010, Ganti Pemilik Tak Pengaruh

Rabu, 15 November 2023 - PROFIL

Di Sumatera Utara, nama murai batu Goyang Dumang begitu tenar. Harap maklum, juaranya yang begitu banyak sejak 12 tahun lebih terakhir, lintas daerah. Sudah berganti pemilik, bukan hanya tetap stabil, bahkan makin mencorong.

Goyang Dumang adalah murai batu asli Bahorok. Sejak 2010, sudah tampil tanpa lelah, setiap ada lomba turun setidaknya 3 kelas, rata-rata bisa podium semua. Dengan catatan fantastis tersebut, wajar bila nama Kevin Joy sebagai pemilik (lama) hingga pemilik baru Irwansyah Tamsar pun ikut terkerek namanya, melambung setinggi bintang.

DI TANGAN TAMSAR, MB GOYANG DUMANG MAKIN GARANG

Stabilitas yang luar biasa itu, antara lain ditunjukkan dengan durasi yang rata-rata di atas 80 persen. Kalau pun ada nakalnya, ada ulahnya, ada berhenti atau ngetemnya, masih dalam batas wajar dan toleransi, tak sampai 20 persen. Durasi 80% menjadi syarat atau standar yang umum bagi semua EO, sebagai prasyarat burung bisa menjadi juara.

Sejumlah prestasi yang penting dan diingat publik semasa dipegang Kevin, antara lain di Sambisa Cup meraih double winner, di Kotacane double winner, demikian pula di Sabussalam bahkan meraih hadiah motor sebagai ganjaran karena meraih juara 1.

Setelah itu, burung lantas berpindah tangan Bang Tamsar, panggilan akrab Irwansyah Tamsar, kicaumania asal Seribu Dolok. Di tangan pemilik baru ini, penampilan dan prestasinnya makin bersinar terang.

Bila sebelumnya Goyang Dumang terkadang masih ada “pelanggaran” meski masih dalam batas toleransi, kini tak ada lagi. Penampilannya benar-benar makin mendekati sempurna.

Goyang Dumang semakin rajin merebut juara. Sejumlah jago mapan dengan nama besar di Sumatera pun pernah dikalahkannya, membuat namanya makin melejit saja.

Berikut sebagian prestasi Goyang Dumang dalam satu tahun terakhir:

PRESTASI MB GOYANG DUMANG 1 TAHUN TERAKHIR

Perhatikan sebagian prestasi Goyang Dumang dalam setahun terakhir. Seperti sudah disinggung di bagian awal, Goyang Dumang rata-rata mampu tampil 3 kali dan semuanya bisa prestasi. Kuat dan stabilnya Goyang Dumang, banyak yang meyakini tak lepas dari asalnya, Bahorok atau Merike.

Itu sebabnya, sejak tahun 2000-an, burung-burung dari wilayah yang berada di berbatasan dengan Aceh (Bukit Barisan) selalu dicari banyak penghobi. Tak semata kuat, murai batu Bahorok juga disebut cerdas, pintar memainkan banyak lagu, sebagaimana juga ditunjukkan oleh Goyang Dumang.

Setiap tampil, Goyang Dumang memang rajin menggelontorkan variasi lagu yang ritmenya nyambung, dengan tekanan yang kuat, tonjolan yang nyata, padual rol rapat ditutup dengan tembakan panjang. Semua jadi satu paket utuh dan tak terpisahkan.

Meski begitu, Tamsar mengaku tak mau terlalu larut dalam kepuasan, terlalu membusungkan dada. “Harus tetap waspada, jangan lupa diri. Dari waktu ke waktu selalu bermunculan calon jago baru, di antaranya bisa menjadi bahaya laten yang sewaktu-waktu bisa saja mengganjal Goyang Dumang.”

Selagi penampilan Goyang Dumang masih bisa diandalkan, kapan Bang Tamsar menggelandang Goyang Dumang sampai jauh…, katakan titik yang lebih jauh di luar provinsi Sumatera Utara bahkan bila perlu menjajal kerasnya pertarungan di pulau Jawa? [maltimbus, kiriman dari Budi Medan, burungnews Sumatera]

BROSUR PIALA GUBERNUR DKI DI LAPANGAN BANTENG:

KATA KUNCI: murai batu goyang dumang bang tamsar irwansyah tamsar