MUHAMMAD ZAKARIA. JUGA BERGABUNG DENGAN NGEROWOS TEAM.

MUHAMMAD ZAKARIA

Sang Pencetak Anis Merah Jawara, Copet dan Samurai

Muhammad Zakaria, Ketua Komunitas Anis Merah Gresik, boleh dibilang sangat fanatik pada burung jika sedang gacor seperti orang mabuk itu. Dari tangan dinginnya lahir Copet dan Samurai yang sering jadi jawara di gantangan lomba.

Anis merah pernah menjadi burung ocehan yang dianggap sebagian orang sebagai burung berkelas, tidak saja soal harganya yang pernah mencapai rekor tertinggi, tapi juga  soal warna bulu yang menawan dan gaya gacornya yang memesona.

 

 

ANIS MERAH SIWA, SALAH SATU BESUTAN M. ZAKARIA YANG SERING MONCER.

 

Pasokan burung ini hanya ada di musim-musim tertentu saja. Bali paling banyak memasok karena habitatnya masih bisa terjaga dengan baik.  Masyarakat masih bisa memanen secara rutin dan bijak. Ada aturan adat, harus ada anakan yang disisakan / tidak dipanen agar keberadaannya tetap lestari.

Piyikannya saja harganya sangat mahal, apalagi jika sudah menjadi burung lomba yang beberapa kali juara. Rekor nilai penjualan anis merah bahkan pernah mencapai sampai 1 M untuk burung yang sudah beberapa kali juara di gantangan lomba kicauan. 

 “Di Pacitan dan Jogjakarta sudah ada yang bisa menangkarkannya, namun memang masih kalah dengan model penangkaran alam ala di Bali,” ungkap M. Zakaria, Ketua Komunitas Anis Merah Gresik.

 

 

Saat ini harus diakui anis merah memang kalah dengan murai batu dari segi tren. Dengan lovebird, tidak bisa disejajarkan sebab kelas burung ini sudah berbeda, baik dari segi harga maupun tingkat kesulitan penangkarannya. Karena susah dalam penangkaran dan pasokan langka ini boleh dibilang harga piyikan anis merah stabil.

M. Zakaria mengaku fanatik sama anis merah sebab burung ini dianggap punya kelebihan tersendiri. Warnanya, gaya gacornya, itu yang bikin Zakaria menyukainya. Anggapan burung ini susah perawatannya juga membuat Zakaria tertantang untuk menahkluknya. “Kata orang-orang susah perawatannya, itu yang bikin saya penasaran,” ungkap lelaki yang biasa tergabung dengan Multifighter SF tersebut.   

 

PRESTASI ANYAR COPET DI KICAU HOLIC II JANGKAR SF.

 

Sebagian penghobi burung kicauan menganggap bahwa perawatan anis merah susah, namun menurut  Zakaria tidak juga. Yang penting menurut lelaki yang sering menggantang anis merahnya di Jangkar SF Surabaya itu adalah menjaga kebersihan sangkar dan tetap konsisten waktu membersihkannya.

Dari tangan dingin Zakaria, lahir anis merah-anis merah yang cukup membanggakan, meski skalanya masih lokal Surabaya. Sebut saja Samurai dan Copet yang sering mencuri kemenangan di event-event di Surabaya. Ada lagi Siwa, Krisna, Jiraya, Gendam, dan Sengkuni yang mulai menunjukkan kwalitasnya di tangan lelaki yang juga sering tergabung dalam Ngerowos Team itu.

 

SUDAH SAATNYA JAGOAN MAU TAMPIL MAKSI. Gunakan Moncer1 dari Super Kicau, asupan paten para juara. Bisa diberikan dengan beragam cara, bisa teteskan langsung pada paruh (bila burung terbiasa dipegang tangan), teteskan pada minuman, oles dan campur dengan makanan atau EF, atau suntikkan pada EF seperti jangkrik.

Untuk tahap awal, berikan setiap hari selama sepekan. Lihat dan perhatikan perubahan yang terjadi. Selanjutnya bisa diberikan mulai H-2 atau sesuai kebutuhan. HATI-HATI BARANG TIRUAN.

 

Dengan terus terang, Zakaria mengakui bahwa ia jarang menjual anis merah dalam bentuk sudah jadi. Yang paling sering adalah bahan. Meski begitu bukan berarti Copet dan Samurai tidak pernah mendapatkan penawaran.

“Samurai pernah ditawar Rp 15 juta, saya minta 25 juta, tidak terjadi deal wong saya memang tidak niat untuk menjualnya. Juga dengan Copet pernah ditawar orang 9 juta, tapi saya minta Rp 15 juta,” ungkap Zakaria. Di Pakde Karwo Cup, Samurai menurut Zakaria pernah menunjukkan kwalitas suaranya dan berada di posisi tiga besar bersama anis merah berkelas lainnya. 

 

TAK JARANG COPET MEMBORONG BANYAK GELAR JUARA.

 

Zakaria mengaku sayang melepas anis merahnya yang sudah jadi. Ia lebih sering menjual dalam bentuk anis merah bahan yang diperoleh dari seorang pemasok di daerah Gresik.

Selain konsisten menjaga kebersihan sangkar, dalam perawatan anis merah yang diperlukan adalah memberinya vitamin alami. Vitamin itu diperlukan untuk menjaga kebugarannya, yang oleh Zakaria vitamin itu berupa madu hutan yang diteteskan ke minuman dalam setiap harinya.    

Di rumahnya di Gresik, Zakaria mengaku ada sekitar 11 anis merah yang seperti akan bertambah terus sebab ia masih ingin terus menambah koleksinya. Mengikuti lomba di luar kota sebenarnya ingin sekali dilakukan Zakaria dan kawan-kawannya. Tapi karena terbentur pekerjaan, ia hanya sering mengikuti lomba di jarak yang dekat-dekat saja.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: muhammad zakaria anis merah gresik ngerowos team

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp