EKO (DUA DARI KANAN). BINTAN KECIL BORONG JUARA 1

MERAH PUTIH FEAT RAJA PION INDONESIA

Eko Gugup dan Bingung, Pertama Kali Gantang Jago Prenjaknya Langsung Borong Juara

Eko, salah satu pemain prenjak, terlihat bingung dan canggung saat hendak menggantang jagoannya. Beruntung, Jun Jun seorang kawannya dengan sigap langsung menolong menggantangkan jagonya.

Komunitas prenjak, ciblek, dan cendet turut hadir dan memeriahkan gelaran Merah Putih feat Raja Pion Indonesia di Lapangan Cebongan, Sleman, Minggu 2 Agustus 2020.

Salah satunya adalah Eko, jago prenjaknya ia beri nama Bintang Kecil. Ia baru saja beli satu bulan lalu seharga 500 ribu, lewat medsos. Siapa sangka aksi Bintang Kecil di lapangan begitu energik, membawakan lagunya lelah dan panjang, namun bertenaga.

 

 

SUASANA LOMBA

 

Debut Bintang Kecil di lapangan secara mengejutkan ternyata mempu memborong juara 1 dua kelas. “Apik tenan lagunya, bawa lagunya lelah banget,” jelas salah satu juri.

Kemenangan ini bagaikan mimpi di siang bolong bagi sang pemilik. Eko merasa belum yakin bahwa jagonya bisa menang. Apalagi bisa memborong juara 1 di dua kelas. Teman-teman yang berada di satu pedok pun saling bercanda, sekaligus menyakinkan bahwa kemenangan ini memang nyata dan benar.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Maklum selain yang menggantang orang lain, yang mengambil piala dan hadiahnya juga kawannya. Setelah amplop yang berisi uang hadiah diserahkan, barulah Eko menyadari atas kemenangannya.

“Ini benar burung saya menang dan juara satu, bukan mimpi toh,” ujar Eko sambil menampar pipinya sendiri, menunjukkan bila ia belum benar-benar yakin bila ini nyata.

Salah satu pemain prenjak bahkan terlihat mendekat dan mencoba merayu Eko, ingin membeli burungnya. Tawaran yang disodorkan sebenarnya cukup lumayan dan cukup menggiurkan. Dua juta untuk seekor prenjak yang baru sebulan dibeli 500 ribu.

 

ALPHARD. LB BABY CAKRA BIRU TERUS MERAIH JUARA

 

”Tadi ada yang tawar 2 juta, maaf belum saya jual, ini kan pengalaman pertama saya main lapangan. Dapat burungnya juga berliku, harus lewat jalan gang-gang yang ditutup, karena satu bulan lalu di Jogja sedan marak Corona,” Jelas Eko yang mendapatkan melalui PCB (Pantau Cocok Bayar).

Walau baru pertama kali lomba, Eko sebenarnya sudah lama menyukai burung. Ia juga memiliki prenjak di rumahnya ada tiga ekor.

Selama ini hanya untuk klangenan di rumah, karena seorang kawan sering mengajak lomba akhirnya penasaran ingin tahu lomba seperti apa. ”Asik juga ternyata di lomba, selain bisa menyaksikan burung-burung lain, kita juga banyak kawan.”

Sementara itu, dari si tukang ngekek, ancaman serius datang dari love bird baby Cakra Biru, debutan milik Alphard yang baru dua kali turun lapangan. Cakra Biru tampil cukup rajin bunyi, jeda sebentar tak butuh waktu lama kembali bunyi.

 

 

Cakra Biru baru berusia 3 bulan, sukses menempati posisi ke dua di kelas love baby dan Paud. Sebelumnya ditempat yang sama, sempat meraih juara 1.

Alphard spesialis pemain love bird, sekaligus peternak handal. Sudah cukup banyak anakan dari kandangnya yang berprestasi, dan pindah tangan hingga ke luar kota.

”Indukan yang kita pakai hampir semua eks lapangan. Alhamdulillah anak-anaknya di lapangan mau jalan, terbaru Cakra Biru yang baru kita coba 2 kali, semua berhasil juara,” ungkap Alphard sambil tersenyum. [busro, maltimbus]

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: gantangan cebongan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp