KRU KURNIA BF. TEMBAK MATI & MAJU MAKMUR JUARA 1

LB TEMBAK MATI DAN MAJU MAKMUR TETAP JUARA DI KEDINGINAN, INTIP RAHASIANYA

 

 

 

Seperti sudah banyak dikabarkan, even Kicau Atas Awan pada Minggu 23 Oktober akhinrya pindah lokasi dari D'Qiano di kawasan Kawah Sileri Dieng ke Balai Desa Batur, 10 kilo meter arah barat. Penyebabnya, gantangan D’Qianto dihampiri angin kencang dan hujan deras hingga roboh berantakan.

Peserta mengusulkan pindah ke Balai Desa Batur yang sudah biasa dipakai lomba. Gantangan juga standby tinggal pasang, meski terbatas hanya 40an gantangan. Usulan ini diterima dan disepakati bersama.

Salah satu peserta yang tetap mengikuti adalah sejumlah jago love bird milik Ferry Yong, dari Kurnia BF Banjarnegara. Dua jago andalan yang selama ini kerap juara dan sukses melapis Opium, yaitu Tembak Mati dan Maju Makmur, sukses meraih juara 1.

Kemenangan ini pun sangat memuaskan Ferry Yong, meski tidak ikut  mengawal. “Saya ikut lomba ini sesungguhnya lebih sebagai sebuah tantangan, lomba di tengah cuaca yang berbeda dari biasanya. Kalau tak salah di atas suhunya sekitar 16 derajad. Biasanya kan kisaran suhu standar 20an derajad pas mendung dan bisa 30an derajad di kota tertentu yang panas. Bisakah kiga mengeset lomba dengan pas sehingga burung tetap mau tampil meski suhu dingin di luar kebiasaan. Ini jelas sangat menantang.”

Hasilnya, dua jagonya Tembak Mati dan Maju Makmur tetap mau tampil, paling menonjol di antara musuh-musuhnya. “Ini sekaligus untuk mengetes dan menguji pakan serta vitamin racikan kami sendiri, khusus untuk love bird, yang sekarang juga mulai beredar di pasaran.” 

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp