KARPET TERANGKAT ANGIN KENCANG
LATPRES CIMANTUL BC
Ababil Tak Hiraukan Gangguan Karpet dan Angin, Pablo, Otong dan Venus Perang di Kelas Fighter
Hembusan angin kencang yang membuat beberapa karpet alas sangkar terangkat, tak mampu mempengaruhi perfroma murai batu Ababil. Gaco milik Mulyono dari Awwalo BC Jember ini, tetap tampil ganas dan keluar sebagai pemenang di latpres Jumat Manis Cimantul BC.
Memasuki musim penghujan, angin kencang sering datang menjelang sore hari di wilayah Jember. Fenomena alam ini, sering menjadi penggangu jalannya lomba burung berkicau. Banyak burung yang sedang berlaga, gagal tampil maksimal karena terganggu hembusan angin yang membuat sangkarnya bergoyang.
MENTAL ABABIL MAKIN MATANG
Untuk arena yang berlokasi di lahan terbuka tanpa ada penghalang angin, seperti bangunan dan pepohonan, menjadi salah satu arena yang kerap membuat gaco gagal tampil saat angin datang berhembus kencang.
Seperti arena Cimantul BC Balung, sisi sebelah timur gantangan adalah sawah yang terhampar luas tanpa penghalang pepohonan ataupun bangunan. Dengan begitu, jika angin datang, kontestan yang menggantung sangkarnya di sisi timur, sudah pasti terganggu. Tidak seperti sisi sebelah barat, selatan, dan utara, yang banyak bangunan dan pohon besar.
Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.
Pada latpres Jum’at Manis kemarin, 2 Oktober 2020, di sesi murai batu, hampir burung yang menempati gantangan sisi timur, kerjanya terganggu angin. Bahkan ada yang diam membisu karena kaget, hanya fokus menahan tubuhnya agar tidak terbawa angin.
Tapi ada gaco yang tampil hebat, meski diterpa angin kencang yang membuat sangkarnya goyang dan karpet alasnya terangkat. Dia adalah Ababil milik Mulyono dari Awwalo BC. Kejadian itu terjadi di sesi murai batu A.
YUDHA BAGIKAN MASKER KEPADA KICAUMANIA
Ababil yang menempati nomer gantangan 27, dari awal sudah tampil garang. Tembakan panjang-panjang dengan volume tembus dan kristal, langsung mencuri perhatian juri yang bertugas. Berselang dua menit penjurian dimulai, angin tiba-tiba berhembus dengan kencang.
Hampir semua sangkar bergoyang, dan sempat membuat sebagian besar burung berhenti berkicau. Tapi tidak dengan Ababil, meski diawal sempat terganggu, murai ekor putih ini masih terus memuntahkan isiannya sambil menahan badannya agar tidak terbawa angin.
PABLO NYARIS SABET GELAR TERBAIK
Sampai tiba waktu alas karpetnya terangkat, Ababil sempat ngeruji. Itupun hanya sebentar sebagai reflek karena kaget. Tidak lama kemudian, gangguan karpet dan angin itu, tidak diperdulikan lagi oleh Ababil.
Berkat kematangan mentalnya, tembakan demi tembakan kembali disuguhkan dihadapan juri yang bertugas. Dengan aksinya yang membuat banyak kagum penonton itu, Ababil berhasil mendapat koncer A diikuti oleh Bagong milik Wildan dan Pentol andalan Wahid.
Saat kembali turun di sesi B, Ababil kembali mendapat gangguan. Alih-alih memilih nomer gantangan tengah agar tidak terulang kejadian seperi di sesi A. Justru saat di gantangan tengah, kondisi cahaya arena gelap karena langit mulai mendung dan lampu penerang gantangan padam.
Lagi-lagi, berkat kematangan mentalnya yang siap tarung dalam kondisi apapun, Ababil yang dalam kondisi baru beres mabung ini, masih mampu meraih koncer C dari juri meski performanya menurun. Di sesi C yang menjadi laga terkahir untuk prebutan gelar terbaik, Ababil kembali mencicipi podium satu tanpa ada yang mengimbangi performanya.
OTONG DAN VENUS BERSAING SAMA-SAMA TAMPIL GANAS
Meraih juara 1, 3 dan 1, Ababil didapuk panitia sebagai burung terbaik. “Saya tadi kaget saat karpetnya terangkat, saya kira sudah gak mau bunyi, ternyata Ababil masih mau kerja lagi. Kalau sudah begini, saya yakin Ababil siap tampil dalam kondisi apapun,” ujar Mulyono yang akan menurunkan Ababil di Anniversary Subdenpom BC besuk Minggu, 4 Oktober 2020.
Keseruan juga tersaji di kelas love bird fighter. Berbeda dengan kelas murai batu yang keseruannya karena gangguan angin, di kelas love bird fighter ini keseruannya karena perebutan gelar terbaik tersaji sengit.
BEJITA SAPU BERSIH KELAS LB PAUD
Ada tiga gaco, saling jegal hingga sesi akhir untuk memperebutkan gelar terbaik. Gaco itu diantaranya, Ontong milik Sule, Pablo andalan Brojo BF, dan Venus gaco baru Mexx Borobudur. Ke tiga burung yang memiliki durasi dahsyat itu, sama-sama mengukir prestasi gemilang di laga ini.
Ontong yang mengantongi juara 1 sesi A, juara 7 sesi B dan juara 3 sesi C, akhirnya didapuk panitia sebai burung terbaik mengalahkan Pablo yang meraih juara 2 sesi A, juara 8 sesi B, juara 1 sesi C, juga Venus yang meraih juara 3 sesi A, juara 2 sesi B, dan kembali juara 2 di sesi C.
VitaMix METABOLIS, atau lebih dikenal sebagai Metabolis Putih, cara baru, mudah, dan cespleng menggacorkan burung. Mudah didapat di kios-kios burung. Buktikan. Informasi produk Phoenix, hubungi (WA) Yovie di 0813-8378-3626.
“Untuk Cimantul besaran poin mengikuti bandrol tiket. Semakin besar tiketnya, semain besar juga poin perebutan gelar terbaiknya. Tadi juara 1 sesi A, menjadi pemenang dengan selisih poin 5 dengan yang juara 1 sesi C,” jelas Yudha selaku ketua Cimantul BC.
Aksi sapu bersih juara 1 dan menjadi terbaik kelas love bird paud di latpres kali ini, diperagakan oleh Bejita milik Rama dari Trabas BC. Love bird warna josan yang rill masih belia ini, berhasil menggelontorkan kekean panjangnya yang stabil di sebutan over.
UKIR NYERI, LB BABY PUTRI MALU TERBAIK
Dari 3 sesi yang diikuti Bejita, kekean terpanjangnya hingga over 9, dibawakan saat turun di sesi B. “Sudah sering jadi terbaik. Hampir setiap turun lomba, Bejita jadi burung terbaik asal mainnya dua hari sekali. Sekarang main, besuk istirahat agar tenaganya bisa pulih,” kata Rama.
Kru SJM SF yang dikomando oleh Ming, juga membawa hasil manis pada kesempatan ini. Love bird Putri Malu besutan Kenji, sukses menyabet gelar burung terbaik di kelas love bird baby. Predikat itu dirasih setelah Putri Malu berhasil menjuarai sesi baby A dan C.
PANDAWA JADI TERBAIK KELAS CUCAK HIJAU
Di kelas cucak hijau, predikat terbaik jatuh ke tangan H Muclis dari Barsa BC lewat aksi Pandawa. Meraih juara 1 sesi B dan juara 3 sesi C, menjadi kunci keberhasilannya mendapatkan tropi kaki 3 yang menjadi rebutan banyak kicaumania di laga ini.
Sedangkan di kelas kacer, Geleng-Geleng polesan Musta dari Samudra BC, juga berhasil merebut predikat terbaik setelah mengantongi juara 3, 1, 1. Selain menjadi terbaik, Geleng-Geleng juga nyaris mencetak hattrik andai Otong milik Arif dari New Cakra BC, tidak menjegalnya saat bersua di sesi A.
Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.
Tropi terbaik di kelas cendet, di gelaran kali ini gagal keluar. Pasalnya, kelas yang kini mulai tumbuh di arena Cimantul BC ini hanya berlangsung dua sesi saja. Syarat tropi terbaik keluar, diharuskan bermain minimal tiga sesi. Sesi A juara 1 disabet oleh Raja Hoax milik Cak Man Sate, sedangkan sesi B jawaranya menjadi milik Raja Tuak milik Doni DJ.
Untuk terbaik kelas pleci, diraih oleh TW milik Vian dari BR SF setelah sukses meraih juara 1 dua kali dan sekali juara 2. Lawan yang nyaris menjegal TW adalah Tambeng milik Mbah Gondrong dari Scorpio SF. “TW ini saya beli di arena ini. Alhamdulillah selalu bisa membanggakan,” pungkas Vian.
CENDET RAJA HOAX KONCER DI SESI A
Yudha selaku ketua penyelenggara, mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh kicaumania yang hadir dalam latpres Jum’at Manis kali ini. “Saya ucapkan banyak terimaksih kepada semua kicaumania yang sudah tertib memakai masker dan tidak berteriak saat lomba berlangsung. Sampai jumpa pada kesempatan yang akan datang,” tutup YUdha di akhir laga. [VILMANZ]
AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI
NYARIS SAPU BERSIH PLECI TW JADI TERBAIK
Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.
BERITA LAINNYA
KATA KUNCI: latpres cimantul bc ababil pablo otong venus
