Petrus Andri (tengah) Kembangkan LB dari Indukan Bertrah Juara

LANCAR MAKMUR BF, SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG

Breeding LB Utamakan Trah Juara, Beli Anakan Harus Inden

Breeding love bird tidak boleh sembarangan pakai indukan, atau asal beranak-pinak. Lancar Makmur BF memakai indukan trah jawara untuk memudahkan penjualan. untuk memboyong anakanpun harus inden.

Love bird memang burung istimewa, banyak orang memburunya, tak hanya pemain lama, pemain baru pun juga ambil bagian dalam hoby burung ngekek ini.  Tak hanya melombakannya saja, namun juga melakukan breeding untuk menghasilkan love bird  generasi baru yang kualitas keke’annya super panjang. 

 

 

Lancar Makmur BF System Koloni

 

Seperti yang dilakukan Petrus Andri dari Sumber Gempol Tulungagung. Pria ini sejak 10 tahun terakhir memang gemar ocehen seperti murai medan, murai nias, cucak hijau. Namun dengan maraknya kontes love bird seperti balibu, dewasa, M2, konslet, fighter, dia juga mengarah ke sana. Bahkan dia saat ini telah sukses melakukan breeding love bird kualitas, yang hasilnya telah banyak beredar dan meraih juara diberbagai even.

Materi yang dia jadikan indukan baik betina maupun pejantan merupakan love bird juara. "Materi yang terpenting adalah durasi keke’an, saat ini ada dua pilihan love bird, ngekek dengan mata terpejam atau  konslet dan ngekek dengan mata melek yang lebih dikenal dengan fighter. Kalau di Langgeng Makmur BF ini lebih banyak jenis fighter,” terang Petrus pada burungnews.com, saat berkunjung ke farm love bid nya di Jl. Raya Sumber Gempol, Timur Pom Bensin,  tepatnya di area toko Bangunan Lancar Makmur Agen Semen Holcim.

 

 

Bagi Petrus, durasi memang menjadi acuan utama dalam breeding love bird. Durasi 1 menit up atau P33 seperti Marsha yang pernah meraih juara di Gemblung Cup Blitar juara 1, 2, di gantangan KPK Blitar nyeri juara 1. Resek juara 2, 3 di Gemblung Cup I pada 11 Februari 2018.

“Pejantan juga prestasi di Blok Tengah dan Timur, setelah masa balibui berakhir langsung masuk kandang koloni untuk breeding, seperti Malaikat Subuh, Hingata dan Jabrik semua sudah masuk kandang breeding,” tambahnya.

 

Indukan Dengan Katuranggan Bagus

 

Padahal Jabrik sempat ditawar 35 juta namun tak dilepas. "Kita breeding lihat keturunannya dan hasilnya bagus, jadinya banyak yang inden,” tandas suami dari Eva Widyawarti ini.

Rata-rata per bulan Lancar Makmur BF menghasilkan piyikan yang di-ring LM sebanyak 15 ekor dari 25 pasang indukan. Garis keturunan atau trah juara menjadi modal utama breedingnya, selain itu volume dan postur juga menjadi bahan pertimbangan utama.

 

Petrus, Cek Gowok

 

Siapapun yang menginginkan hasil breedingnya harus inden. “Kalau postur kita pilih yang lehernya panjang, kepala besar, sayap nyilang,” ungkap Distributor besar semen Holcim dengan hasil penjualan  1500 bal Holcim per bulan.

Penerapan breeding di LM BF ini secara koloni, menurut Petrus system koloni tidak ribet, simple, perawatan mudah, terlebih lagi saat pencarian pasangan, burung bisa mencari pasangan sesuai dengan keinginannya sendiri.

 

 

“Selain itu sistem koloni juga lebih sehat, karena indukan bisa terbang lebih bebas dan lebih leluasa bergerak,” tandas pemilik love bird Reil durasi 1,5 up. Reil merupakan  love bird yang pertama kali dimilikinya. Usia 6 tahun warna Josan (hijau), sempat ditawar 25 juta serta love bird Lungset warna moca juara 4 di kelas Bursa Marmer di Anniversary Antasari ke 25, 25 Novemver 2018.

Breeding love bird menjadi pilihan, selain biaya oprasionalnya lebih murah dibanding breeding jenis burung yang lain, harga jual hasil ternakan juga mahal. "Kalau breeding jenis yang lain menurut saya lebih ribet, kalau love bird lebih mudah sehingga bisa disambi, jadi kegiatan saya di toko Bangunan Lancar Makmur  tetap jalan, Sebagai Distributor Holcim jalan, breeding jalan, hoby tersalurkan,” pungkasnya. 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

Semua Indukan Trah Jawara

 

Petrus, Sukses Breeding juga sukses di Lomba

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: lancar makmur bf sumbergempol tulungagung utamakan trah juara

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp