REKAP AJUAN DI KOPDAR GMI, DUA AJUAN TIDAK BISA MASUK NOMINASI

KOPDAR GMI KARANGANYAR, #7

Mengapa Burung yang Dapat Dua (2) Ajuan Tidak Bisa Masuk Nominasi?

Senin, 18 Maret 2024 - BERITA LOMBA

Mereka yang baru pertama datang ke event dengan penjurian GMI di Agrowisata Sondokoro - Karanganyar, Minggu 10 Maret 2024 yang lalu, mungkin masih menyisakan pertanyaan dan rasa penasaran. Mengapa burung yang dapat 2 ajuan, kendati masuk 2 grade (peringkat) teratas, tetap tidak bisa masuk nominasi?

Situasi itu terjadi pada dua (2) kelas, kelas utama GMI dan kelas Karanganyar B. Pada kelas utama, hanya ada satu (1) burung yang dapat ajuan empat (4), tidak ada yang dapat ajuan tiga (3), dan sisanya ada delapan (8) burung yang dapat dua (2) ajuan.

Nominasi ternyata hanya satu (1) burung, pada burung yang dapat empat (4) ajuan. Koncer A mutlak pun berkumpul di sini. Sementara koncer B, semua ditinggal oleh juri. Penentuan peringkat 2, 3, 4, dan 5 pun ditentukan lewat tos. Ada empat (4) burung yang masuk kejuaraan, sisanya empat (4) burung lainnya akan terbuang.

Situasi yang hampir sama, terjadi di kelas Karanganyar B. Burung dengan empat (4) ajuan tidak ditemukan, kemudian ada satu (1) burung yang dapat tiga (3) ajuan. Tujuh (7) burung lainnya mendapatkan dua (2) ajuan. Di kelas ini pun, nominasi hanya satu (1) burung, yang dapat tiga (3) ajuan. Sementara untuk buurung dengan dua (2) ajuan, masuk tos-tosan guna menentukan peringkat 2, 3, 4, dan 5.

Kopdar GMI menganut penjurian ajuan terbuka yang memang real terbuka. Maksudnya, di akhir penilaian, juri menuliskan ajuan (mentok) di papan kecil tanpa saling melihat satu sama lain, setelahnya secara bersamaan menunjukkan ajuan tersebut kepada semua yang hadir.

VIDIO JURI MENUNJUKKAN AJUAN:

Ajuan yang sudah ditunjukkan bersifat final, sudah tidak bisa diganti-ganti lagi. Itulah yang kemudian akan direkap, untuk menentukan mana yang masuk nominasi dan mana yang tereliminasi. “Pada prinsipnya, seperti lainnya, syarat bisa masuk nominasi itu bila ajuannya masuk dua (2) grade teratas,” jelas Aldo, salah satu team juri GMI.

Namun, ada aturan atau catatan tambahan yang menyertainya. “Dua (2) grade teratas, tapi minimal harus tiga (3) ajuan. Jadi walau pun masuk dua (2) grade teratas, bila hanya dua (2) ajuan, karena ajuan grade tertinggi misalnya tiga (3) ajuan, atau empat (4) ajuan tetapi tidak ada yang masuk tiga (3) ajuan atau lompat), yang dua (2) ajuan tetap tidak bisa masuk nominasi,” tandas Aldo lagi.

Mengacu pada penjelasan Aldo, berarti burung yang dapat dua (2) ajuan, apa pun itu alasannya, tidak bisa mendapatkan koncer, bendera B sekali pun. “Masih bisa masuk peringkat, bila kuota dari yang masuk nominasi belum penuh. Katakanalah bila 24-G, kejuaraan diambil mulai 1 sampai 5. Kalau baru dapat satu (1), ya yang peringkat 2-5 diambil dari yang dapat dua (2) ajuan, kalau dari nominasi sudah dapat dua (2) burung, ya tinggal tiga (3) burung yang ditos dari dua (2) ajuan itu, dan seterusnya.”

Bila mau membandingkan dengan EO lainnya, penerapan aturan nominasi di GMI ada yang sama, ada juga yang berbeda. Ada yang masih bisa memasukkan burung dengan dua (ajuan) dalam nominasi, tetapi maksimal hanya dapat koncer B, tidak bisa dapat koncer A. EO lainnya, ada yang masih bisa dapat A, bila ajuan tertinggi itu tiga (3) dan tidak ditemukan ajuan empat (4) ajuan, lalu grade berikutnya dua (2) ajuan; namun maksimal B bila terjadi grade lompat, dari yang empat (4) ajuan, ajuan tiga (3) kosong, terus ada dua (2) ajuan.

SUASANA PENILAIAN DI KOPDAR GMI KARANGANYAR, SEMUA FULL 24-G

Mengapa GMI memutuskan burung yang hanya dapat dua (2) ajuan tidak bisa masuk nominasi? “GMI menerapkan standar yang cukup tinggi. Nominasi itu kan artinya burung itu punya kualitas yang layak jadi juara. Kelayakan menurut GMI, ya minimal tiga (3) ajuan, artinya secara matematis, dari sisi durasi (dan kombinasi lainnya seperti materi lagu dan volume) sudah mencapai tujuh puluh lima (75) persen atau mendekati delapan puluh (80) persen. Bila ajuan baru dapat dua (2), kan baru sekitar lima puluh (50) persen, belum layak masuk nominasi menurut standar di GMI,” jelas Dhona GDM, salah satu pendiri GMI.

Lepas dari sisi aturan penentuan nominasi di GMI, terdapat sejumlah kritik terkait situasi di kelas utama dan Karangayar B. Mengapa hanya ada satu burung yang ketemu empat (4) ajuan, mengapa tidak ada burung yang ketemu tigag (3) ajuan, dianggap karena team juri kurang teliti. Demikian pula pada kasus di kelas Karanganyar B, meskipun tidak ada burung dengan empat (4) ajuan, kritik itu menyebutkan semestinya ada lebih dari satu (1) burung, bisa dua (2) atau lebih, yang bisa ketemu tiga (3) ajuan, bukan hanya satu (1) burung dan sisanya dua (2) ajuan semua. Perfoma team juri GMI pada saat itu, dinilai kurang merata alias timpang.

Dhona mengakui, kritik itu memang ada, baik yang disampaikan langsung kepada dirinya, maupun kepada team GMI lainnya. “Iya, kami memang menerima beberapa kritik terkait itu. Tentu kami sangat berterimakasih dengan kritik dan masukan itu. Kami bukan hanya sekadar menampung, tetapi benar-benar kami jadikan bahan diskusi yang serius, jadi bahan evaluasi, agar ke depan bisa lebih baik lagi,” imbuh Dhona.

Event GMI berikutnya yang sudah terjadwal dan cukup besar, adalah SMM feat GMI pada 5 Mei yang akan datang. Pada event ini, separuh sesi menggunakan penjurian SMM, separuh menggunakan penjurian GMI. “Penjurian SMM tentu mengikuti pakem dan aturan SMM, sementara untuk penjurian GMI ya sesuai pakem dan aturan main GMI, termasuk soal cara atau teknis menuliskan ajuan hingga penentuan nominasinya.”

Sebagaimana pernah dibocorkan Dhona sebelumnya, event ini rencananya akan menyediakan hadiah utama 2 unit mobil. Satu untuk kelas/penjurian SMM, dan satunya lagi untuk kelas/penjurian GMI. Tunggu brosur dan segera daftarkan burung Anda. [asept, maltimbus]

KATA KUNCI: kopdar gmi karanganyar kopdar gmi gmi dhona gdm dhona gmi garasi all star