DIRAWAT SANG ISTRI LUXIO STABIL RAIH PRESTASI

KONTES PKOG GEBANG JEMBER

Turunkan Birahi LB di Lapangan Dengan Basahi Ekor, LB Luxio Tampil Menggila

Senin, 11 Februari 2019 - BERITA LOMBA

Pasti banyak love birdmania yang merasa diPHP oleh gacoannya. Dirumah ngekek gacor dan panjang-panjang, tapi saat dibawa ke lapangan malah OB. Faris memiliki trik jitu yang Ia terapkan pada LB kesayangannya yaitu Luxio untuk menyetabilkan birahi di lapangan.

Luxio termasuk burung yang stabil mendulang prestasi sejak masih paud hingga saat ini yang sudah turun di kelas dewasa. Love bird josan ini juga masih tetap tampil dengan ciri khasnya yang bertipikal semi konslet. Kekean berdurasi panjang dan berjeda rapet, kerap dipamerkan disetiap aksinya. Prestasinyapun mengalir deras karena nyaris setiap hari di gantangkan. Puluhan tropi burung terbaik sudah Ia koleksi bersama Luxio.

SEMPROT EKOR UNTUK MENURUNKAN BIRAHI DI LAPANGAN

Tapi perjalanan Faris bersama Luxio tidak selalu mulus. Pernah pada masa pergantian bulu dari paud ke dewasa, ada sedikit kendala yang dihadapi Faris. Luxio mengalami over birahi. Penampilannya di gantanganpun berubah drastis. Karakter fighternya muncul dan sering ngekek sambil ngeruji. Prestasinyapun sempat ngadat.

Tapi masalah itu segera teratasi oleh Faris. Ternyata untuk menyetabilkan Luxio cukup dengan menyemprot ekor dan tangkringannya saja. “Sebenarnya jika Luxio gak dengar suara LB lain di lapangan, birahinya tetap stabil. Tapi sulit kalau di lapangan mau menjauh, karena dimana-mana pasti banyak dan terdengar suara LB. Jadi caranya untuk menyetabilkan birahinya saja semprot ekor, kaki dan tangkringannya,” pungkas Faris yang selalu ditemani sang istri ke arena gantangan ini.

Cara semprotpun tidak asal semprot. Menurut Faris, saat menyemprot bagian ekor, usahakan jangan sampai mengenai kepala dan badan Luxio. Karena bisa berakibat nanti saat digantang justru malah didis. Intensitas kebasahannya juga sedang-sedang saja, tidak terlalu basah.
 

Seperti saat dilombakan di kontes P.K.O.G Gebang Jember (9/2), Luxio tampil menggila hingga sebutan Over 7 di sesi A sehingga keluar sebagai pemenang. Saat kembali tampil di sesi B, Luxio masih tampil apik kendati harus mengakui ketangguhan dari Rudal andalan Daffa DOB dari PBB BC Jember. Padahal kondisi Luxio sedang nyulam bulu sayap, dan juga banyak bulu-bulu kecil yang masih ngerebung.

Rencananya Faris akan menurunkan Luxio di gelaran Piala Bondowoso pada Minggu, 17 Februari 2019 di Alun-Alun Bondowoso. “Kalau untuk Bondowoso besok, kayaknya sudah rampung dorong bulunya. Sudah saatnya Luxio dicoba di even nasional. Semoga saja bisa bersaing mas,” kata Faris.

COMOT GLODOK LB EKA LEPAS DURASI PANJANG

Dalam kontes di arena tertua di Jember ini, juga ada love bird yang tampil memukau. Tepatnya di sesi PKOG. Eka debutan Nafi dari Cimantul BC yang baru nyomot dari glodok, berhasil tampil merepotkan juri dengan melepaskan kekean berdurasi panjang. Mendominasi jalannya penjurian, Eka membuat juri menancapkan bendera koncer A di bawah nomer gantangan yang Ia tempati.

Sedangkan di kelas love bird paud, justru sesi terakhir yang membuat juri serta penonton terkagum-kagum. Zeta milik Eka Sumbersari, memaksa juri untuk berteriak over. Tak hanya sekali, Zeta yang berkarakter fighter dan latah ini, kerap membuat juri berteriak over.

Mengumpulkan poin tertinggi, Zeta tak langsung mendapat bendera koncer A dari juri. Agus dan Kaji Eok selaku juri yang bertugas, terlebih dahulu mengecek paud atau tidaknya. Ternyata Zeta murni paud, sehingga podium puncak ditempati love bird paskun ini. “Cuma kebagian satu sesi mas. inipun saya coba-coba. Ternyata malah kerjanya bagus,” kata Eka.

ARJUNA DAN REVO BERBAGI PODIUM DI KELAS CUCAK HIJAU

Persangan sengit tidak hanya terjadi di kelas paruh bengkok saja. Justru arena P.K.O.G Gebang ini, dikenal sebagai nerakanya kelas ocehan seperti cucak hijau, murai batu dan kacer. Dari tiga jenis burung ocehan tersebut, tak satupun dari gaco kicaumania yang mengukir kemenangan ganda alias nyeri.

Tapi di kelas cucak hijau ada dua gaco yang berjibaku untuk meraih poin nyeri. Dia adalah Arjuna milik Giyanto BS wong Solo dan Revo andalan Yadi Jember. Arjuna unggul di sesi cucak hijau PKOG, menaklukkan Revo yang harus puas di posisi runner up. Sedangka di sesi A, Revo berhasil balas dendam dan memaksa Arjuna merasakan posisi yang Revo rasakan di sesi PKOG.

Untuk kelas murai batu, Jeg Gejek gaco lawas Gus Alfa yang baru rampung mabung, nyaris saja membawa pulang dua tropi juara 1. Aksi heroiknya di sesi PKOG dengan mengumbar segenap materi andalannya, ternyata sedikit kendor saat kembali turun di sesi A. “Masih perdana, tenaganya belum pulih. Seminggu lagi insyAllah sudah siap turun di Piala Bondowoso,” kata Gus Alfa yang mengoleksi banyak murai batu berprestasi ini.

BERES MABUNG MB JEG GEJEK LANGSUNG MELEJIT

Kelas kacer yang terlihat lesu di Jember, ternyata di arena PKOG masih banyak pesertanya. Justru bisa dibilang untuk arena di Jember, kacermania bisa dijumpai di dua arena saja, yaitu PKOG dan Subdenpom BC. Bintang lapangan yang berhasil moncer di kontes kali ini adalah Jack Di andalan Miko dari Bandit SF di sesi A, dan Garong milik Gus Sofyan dari Arpen di sesi B.

Kaji Eok mewakili panitia, mengucapkan banyak terimakasih kepada kicaumania yang ikut meramaikan kontes rutin hari Sabtu P.K.O.G Gebang Jember. “Yang ingin melatih burungnya sebelum turun ke lomba, bisa datang ke arena PKOG setiap hari pukul 15.00 WIB, kecuali hari Minggu. Senin sampai Jum’at hanya tiket 5 ribu saja. Untuk Sabtu tiket 30 ribu, 20 ribu dan 10 ribu,” info yang Kaji Eok sampaikan lewat pengeras suara.[Vilman K-conk]
 

EKA ANTAR PAUD ZETA KE PODIUM PUNCAK SESI C

JURI CEK PAUD MENJAGA KEFAIR PLAYAN

SANG JAWARA SESI PAUD A