LELAKI TANPA TEMPAT TINGGAL ITU KACERNYA JUARA 1

KONTES JUMAT BHAYANGKARA BC MOJOKERTO

Juara 1, Ini Harga Beli Burung Pak Tua Tanpa Tempat Tinggal Itu Sesungguhnya

Gantangan Bhayangkara BC Mojokerto heboh! Bukan lantaran protes peserta, tapi karena ada lelaki tua yang selama ini dikenal tidak punya tempat tinggal membawa burung bagus dan menguasai puncak podium kelas kacer. Siapa dia?

Kontes rutin Bhayangkara BC, Jumat, 14 Agustus 2020, yang berlokasi di Perhutani, Trowulan, Mojokerto, sebenarnya berjalan biasa. Tapi, terjadi keseruan atau kalau boleh dibilang kehebohan saat Pak Tua, orang-orang biasanya memanggilnya Sugiono, menaikkan burung kacernya yang memakai sangkar love bird dan meraih juara 1 dengan bendera merah mutlak.

 

 

 

Siang itu, setidaknya ada sekitar 13 kacer yang naik. Beberapa di antaranya bahkan ada kacer yang sering menjuarai Latber dan Latpres. Bahkan, saat itu, ada Oneda, pemain kacer kawakan, yang entah membawa kacer yang mana. Di laman fecebooknya, Oneda membuat status dengan kalimat, "wis embuhlah, Mbah", dengan menyertakan video lelaki tua itu saat teriak di tepi gantangan.

Selain Oneda, kacer yang dibawa Pexong, salah seorang yang selama ini dikenal sebagai juri dan pemain kacer, juga tidak berkutik menghadapi kacernya Pak Tua itu.          

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

        

Papoe Punokawan, juri independent, yang Jumat itu kebetulan di lokasi dan membawa gaco kenari mengakui kelebihan kacer yang dibawa Pak Tua. “Burungnya memang bagus, bongkar terus dari awal sampai akhir sehingga memang layak sekali untuk menang,” ujarnya melalui pesan WA-nya.

Jika kacer Pak Tua juara 1, tidak demikian dengan murainya yang memakai sangkar box love bird, yang cantolannya memakai kawat. Papoe yang melihat murai itu saat digantangkan mengatakan bahwa itu sebenarnya murai bagus. Ia narung dengan burung sekitarnya saat digantangkan, hanya saja bunyinya ngukluk, mungkin karena rawatannya kurang maksimal.

 

MURAI BATUNYA PAKAI SANGKAR BOX LOVE BIRD, HARGANYA 15 JUTAAN

 

Siapa sebenarnya Pak Tua atau Pak Sugiono itu? Beberapa sumber mengatakan jika ia tidak punya tempat tinggal dan sering terlihat tidur di kuburan Cina Trowulan. Kemana-mana ia selalu membawa sepeda onthelnya, burung-burungnya ditaruh di belakangnya.

“Pak Sugiono dulu berasal dari keluarga kaya di Kediri. Karena punya kekurangan di pikirannya, maka ia tidak dapat warisan dari keluarganya,” ucap sebuah sumber.

 

KEMANA-MANA MEMBAWA SEPEDA YANG FULL BARANG BAWAAN

 

Kakak dan adik-adiknya menurut sumber Burungnews.com adalah pengemar burung ocehan. Sumber itu juga menjelaskan jika kacer yang dibawa Pak Sugiono bukan kacer murahan.

Kacer itu didapat dari adiknya yang di Kediri, yang harga belinya 5 jutaan. Sementara itu, murai batunya justru lebih mahal lagi, yaitu 15 jutaan yang dibeli dari seorang breeder murai batu di Kota Mojokerto.

Pak Iswanto, Ketua Bhayangkara BC, mengaku senang dengan apresiasi kicaumania di media sosial terhadap kemenangan Pak Sugiono di gantangannya. “Ini menunjukkan jika siapa pun bisa menang asal burungnya memang bagus. Sekali lagi ini menegaskan jika Bhayangkara selalu mengedepankan fairplay dalam lombanya,” ungkap Pak Iswanto. (RANTO)

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: kontes jumat bhayangkara bc mojokerto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp