DENY HALIM, SUPEL & MUDAH BEKERJASAMA DENGAN SIAPA PUN

Komandan Pasukan Berkuda Itu Telah Berpulang

OBITUARI DENY HALIM

 

 

Keluarga besar PBI, dan kicaumania pada umumnya terutama para anis merah mania di tanah air, kehilangan salah satu tokoh dan sahabat terbaiknya.

Deny Halim, yang pada zamannya berjaya dengan koleksi anis merahnya, telah berpulang ke hadapan Allah Swt pada Rabu 9 Maret 2016 kemarin.

Pada Mei 2015 yang lalu, Deny halim baru saja terpilih menjadi ketua PBI Cabang DKI Jakarta untuk periode 2015-2019. Deny, bersama 279 Team pimpinan Edy PLN, kemudian menggelar kontes perdananya bertajuk Jaya Lestari Cup pada 25 Oktober 2015 yang lalu. Kontes yang merupakan koalisi dengan PBI Kebumen ini, berlangsung sukses.

Menurut rencana, pada Minggu 3 April mendatang, akan kembali menggelar kontes lokalan di Rama Plaza, Pondok Gede.

 

FOTO BERSAMA DI EVEN PAKU ALAM CUP JOGJA

 

“Sudah pasti kami semua merasa kehilangan beliau. Dia itu guru, juga sahabat yang baik bagi kita semua. Dia sudah jadi saudara kita semua jauh sebelum bergabung menjadi pengurus PBI,” ujar Joko Ireng, rekannya sesama pengurus PBI yang tinggal di Bekasi.

Pada Kamis 10 Maret kemarin, Joko Ireng mengantar Mr. H. Bagiya, ketua umum PBI Pusat, melayat ke kediaman Deny Halim di Perumahan Taman Palem, Halim Jakarta Timur.

“Ada banyak kenangan bersama almarhum Deny Halim, baik sebagai teman sesama pelomba burung, maupun setelah bersama-sama menjadi pengurus PBI,” ujar H. Bagiya.

Mr. Bagiya kemudian menceritakan beberapa kenangan terakhirnya. “Saat even Jaya Lestari, kami masih asyik ngobrol dan nyanyi-nyanyi. Setelah itu saya sempat dijemput dan diantar untuk kondangan ke Halim. Beliau kalau sudah berteman itu bena-benar total, luar dalam.”

Bayu Cahaya, salah satu sahabat lamanya sesama pemain anis merah juga mengungkapkan kenangannya. “Om Deny itu orangnya kalem, low profile, dan pandai merangkul teman-teman yang lebih muda, yang waktu itu masih pemula seperti saya. Sampai ada jagoan kesayangan beliau yang kemudian juga dipercayakan kepada kami,” ujar Bayu.

Dalam menjalin persahabatan, Deny Halim juga tidak pilih-pilih. Deny juga cukup dekat dengan Bang Boy, ketua Yayasan BnR.

“Secara pribadi saya merasa sangat kehilangan. Dia itu sudah sangat dekat, dalam beberapa tahun terakhir sudah seperti saudara sendiri baik dalam hobi burung maupun di luarnya. Kami juga sering mancing bersama, juga dalam beberapa kegiatan di luar itu.”

Menurut Bang Boy, Deny sering meminta pendapatnya sebelum melakukan sesuatu. “Terakhir, dia ikut meminta BnR ikut membantu menaikkan kembali pamor anis merah. Terakhir dia juga ikut main murai batu. Dia pun sering tanya lagi, bagaimana itu kerjanya, kurang apa, dan mesti dibagaimanakan lagi," kenang Boy.

Di mata Dian Toto, sahabat lainnya dari Tegal, Deny Halim juga sosok yang supel, konsisten dalam mengedepankan fairplay, dan bagus membangun kerjasama dengan siapa pun.

Deny Halim memang bukan sosok yang baru di dunia hobi burung berkicau. Sejumlah jagoan anis merah yang semuanya diberi nama seri "Kuda", seperti Kuda Sembrani, Kuda Jingkrak, dan lainnya, berhasil melambungkan namanya.

Deny adalah orang yang membumi. Tetap kalem dan low profile, tidak banyak bicara, cenderung diam kalau tidak ditanya lebih dulu.

Deny adalah pribadi yang sangat ramah, selalu mudah tersenyum kepada siapa saja yang ditemui, atau sekadar berpapasan.

 

DENY HALIM. RAMAH & KONSISTEN DALAM MENJALANI HOBI

 

“Tahun 2016, kita punya rencana menggelar sejumlah lomba, mulai yang lokalan sampai yang akbar,” ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Namun, Allah Swt rupanya sudah punya rencana lain yang tentunya terbaik buat beliau. Penyakit gagal ginjal membuatnya harus  berpulang di usianya yang ke 46 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan sepasang putri yang tengah berangkat remaja.

Kita semua merasakan kehilangan beliau. Semoga segala amal ibadah almarhum di terima di sisi-Nya. Amin….

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp