SEKJEN RGN ASEP DM DAN MR BINTANG PRADANA

KLATEN VAGANZA, #3

Tahu Bakal Dibanjiri Peserta, Tetap Kekeh Gelar di Tengah Kampung, Ini Penjelasannya

Salah satu sorotan terkait Klaten Vaganza adalah soal lokasi lomba, yang tetap kekeh memilih gantangan Pradana BC. Kenapa lomba yang begitu besar tidak mencari lokasi yang lebih representatif, yang mudah diakses dengan fasilitas parkir dan pendukung lainnya?

Sejumlah usulan untuk memindahkan lokasi sebagian besar datang dari para pemain Solo Raya yang sudah pernah datang dan paham lokasi Pradana BC, di depan Balai Desa Bolali, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. Lokasinya benar-benar berada di ujung tenggara Kabupaten Klaten, sudah berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo.

Alasan kenapa muncul cukup banyak usulan atau masukan untuk mencari lokasi yang lebih representatif, adalah dengan membandingkan saat menggelar Launching beberapa waktu sebelumnya. “Waktu itu parkirnya saja sampai mengular hingga beberapa kilometer dari titik gantangan, karena hanya bisa menempati lajur jalan kampung yang buat papasan satu mobil saja sudah mepet sekali, di beberapa bagian bahkan tidak cukup, tidak kebayang bagaimana besuk karena pesertanya pasti jauh lebih banyak dari pas Launching,” ujar salah satu kicaumania yang hadir saat Launching.

 

 

H SIGIT WMP BERBINCANG DENGAN MC ABEN

 

“Masukan” yang sama juga disampaikan oleh H. Sigit WMP, salah satu tokoh kicaumania asal Klaten yang ikut datang nyambangi event ini. Masukan ini disampaikan saat berbincang dengan Mr. Prio Sutrisno selaku Ketua Umum RGN dan owner Radja Company.

“Kalau menurut saya pribadi, juga banyak kicaumania lain yang menyampaikan lewat saya, sayang sekali event segede ini kenapa tidak coba cari lokasi lain. Kalau pingin tetap di daerah pinggir sekitar sini, kan tentunya juga ada banyak pilihan seperti lapangan desa, yang akses jalan cukup besar, juga masih ada cukup ruang untuk parkir yang luas juga. Jadi sama pak Prio tadi saya sampaikan, untuk next event tolonglah itu masukan dari teman-teman dipertimbangkan,” ujarnya sebagaimana disampaikan ulang kepada burungnews.com.

Lalu seperti apa penjelasan Mr. Bintang, selaku pengelola gantangan dan salah satu penggagas gelaran ini?

 

 

Di sela-sela lomba, Mr. Bintang pun memberikan beberapa penjelasan melalui burungnews.com. “Sebenarnya, ada dua pertanyaan yang sering ditujukan ke kami. Selain kenapa lomba sebesar ini yang jadi barometer nasional terutama bagi RGN; juga banyak yang bertanya soal ini, bagaimana kami bisa meraih dukungan yang begitu besar dari masyarakat di desa Bolali?”

Bintang menjelaskan, ia menyadari bila sejak bulan Maret setelah muncul pandemi, pergerakan masyarakat dibatasi, termasuk dalam bekerja untuk mencari nafkah. Hal itu tidak hanya berlaku di perkotaan yang menjadi pusat-pusat keramaian, tetapi juga hingga jauh ke desa-desa di pedalaman yang relatif sepi dari lalu lalang orang.

“Banyak masyarakat di desa-desa yang dengan inisiatif sendiri melakukan karantina mandiri, jalan akses masuk ke desa atau kampung mereka ditutup atau dijaga. Pergerakan menjadi tidak seleluasa sebelumnya, bahkan untuk ke kebun atau sawah. Apalagi kalau mau ke pasar baik untuk menjual hasil pertanian atau membeli bahan kebutuhan pokok, lebih terbatas lagi, dengan beragam protokol yang harus dipatuhi.”

 

Sebagai obat, terbukti efektif. Sudah sering mampu mengatasi kondisi kritis, apalagi cuma sakit "biasa". Di saat perubahan musim dari kemarau menuju penghujan seperti sekarang, juga sangat baik untuk mencegah dan menjaga agar burung tetap sehat dan selalu dalam kondisi fit, siap tempur. Bisa diberikan secara rutin 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

Kondisi tersebut jelas sangat mempengaruhi ekonomi masyarakat di desa-desa. “Maka kepikiranlah bagaimana supaya masyarakat perlahan-lahan bisa beraktivitas lagi tanpa harus pergi jauh dari tempat tinggal mereka, aktivitas yang ada nilai ekonominya. Karena kebetulan kami ada gantangan yang juga sempat libur selama beberapa bulan, maka membuka kembali gantangan setelah situasi kita lihat mulai membaik, dan pemerintah secara nasional juga mulai memberikan lampu hijau untuk melonggarkan beragam pembatasan, adalah opsi yang menurut kami sangat bagus. Para pemuda lewat Karang Taruna bisa mengatur parkir dan sebagian membantu jadi panitia, sementara ibu-ibu bisa berjualan makanan dan minuman yang menjadi kebutuhan utama para peserta lomba. Semua itu dilakukan tetap dalam kerangka patuh terhadap protokol sesuai yang direkomendasikan pemerintah.”

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Launching gantangan membuka mata penduduk di desa Bolali, bahwa kehadiran para kicaumania yang datang dari luar desa mereka, tidak sekadar membuat suasana menjadi ramai dan meriah, regeng dan gayeng, tetapi juga bisa memberikan tambahan penghasilan.

“Nah, jadi ketika kami lama libur, masyarakat di sini yang kemudian merasa perlu dan membutuhkan ada kegiatan lomba burung lagi, karena itu akan membantu mereka jadi punya aktivitas sederhana, tanpa harus pergi jauh dari rumah, tetapi bisa memberikan tambahan penghasilan.”

Apa yang ingin disampaikan oleh Mr. Bintang adalah, “Event ini sebenarnya masyarakat sini yang meminta kepada kami untuk membuat lomba yang skalanya lebih besar dari yang sudah ada. Karenanya bila ada dukungan ya tentu hal yang wajar. Para pemuda mengatur parkirnya, tentu sebelumnya sudah melakukan zonasi, halaman-halaman rumah yang cukup luas yang bisa dimanfaatkan mana saja, sudah diukur semua cukup untuk berapa mobil, berapa motor. Terus di mana warga bisa jualan, di halaman rumah mereka masing-masing, juga lokasi lainnya supaya semua juga bisa diakses mudah oleh para peserta lomba.”

 

MR PRIO, MEMANTAU DAN MENIKMATI SUARA MURAI BATU

 

Setelah dipetakan semua dan perkiraan untuk tempat parkir masih belum mencukupi, pihak Pradana akhirnya sampai mengurug beberapa petak sawah untuk lahan parkir yang cukup untuk ratusan kendaraan roda empat.

“Jadi itu upaya yang luar biasa dari kerjasama dan gotong-royong masyarakat di desa Bolali ini agar bisa layak menjadi gelaran nasional. Ini adalah event besar pertama dengan tiket sampai dengan 1 juta di kawasan Solo Raya sepanjang sejarah lomba burung, juga pertama di Jawa Tengah pasca Pandemi. Bagi RGN, ini yang pertama gelaran level nasional, atau event yang jadi pembuka.”

Mr. Bintang mengaku sangat puas dan bangga, karena melihat dari dua sisi. Pertama, antusiasme dan semangat gotong royong luar biasa dari masyarakat desa untuk mendukung dan mengupayakan supaya lokasi ini tetap layak jadi ajang lomba nasional, sehingga tidak perlu dipindah ke lokasi lainnya.

 

 

Sisi kedua, ada antusiasme yang luar biasa pula dari para kicaumania. Mereka yang hadir itu mulai dari Probolinggo di Jawa Timur, hingga ibu kota Jakarta di sisi barat, bahkan juga ada yang datang dari Medan. Peserta lomba tercatat tembus hingga 1.324. Jumlah yang luar biasa untuk event yang digelar di daerah pinggiran, jauh dari hingar-bingar keramaian kota.

“Jadi, kenapa kami kekeh menggelar lomba tetap di sini, yang awalnya dianggap terlalu sempit dan kurang representatif, tak lain karena sebenarnya lomba ini yang menggelar itu masyarakat di desa Bolali ini, mereka yang meminta atau menginginkan ada lomba yang cukup besar di sini. Ibaratnya, mereka mau melakukan segalanya agar lomba tetap di sini, jangan dipindah.”

 

BINTANG PRADANA BERSAMA LURAH BOLALI

 

Mr. Bintang dan rekan-rekan dari Pradana, hanya mencoba membantu memfasilitasi. “Anda bisa melihat sendiri, bagaimana rona bahagia yang terlihat dari masyarakat sini kan, menyambut kehadiran tamu-tamu dari luar daerah dengan penuh keramahan. Mereka bisa memaklumi bila selama satu hari memang sedikit terganggu, mau ke luar atau masuk sedikit tersendat, yang dekat-dekat gantangan juga mendengar ada keramaian. Ya, mereka merasa wajar saja dan menyamakan situasinya seperti kalau ada anggota masyarakat yang punya hajat, sementara ini bisa disebut sebagai hajatan besar milik seluruh masyarakat.”

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Awalnya, Pradana BC hendak menggelar event Bhayangkara Cup. “Levelnya nasional juga. Sudah kami rembug mateng, bahkan brosur sudah mulai digarap dan tinggal posting saja. Saat itulah kami ketemu dengan pihak RGN, lalu sepakat gelaran Bhayangkara kita ganti dengan Klaten Vaganza. Kami juga sudah sampaikan kenapa lomba harus tetap digelar di gantangan ini, dan pihak RGN pun bisa mengerti dan yakin semua problem yang mungkin muncul akan bisa kami atasi dengan baik.”

Sesungguhnya, Mr. Bintang juga sudah ditawari untuk memilih lokasi lain kalau mau, mau di kota seperti alun-alun misalnya, atau tempat lain yang ada di Klaten. “Kalau misal mau pindah, saya tinggal pilih saja sebenarnya. Tapi ya itu tadi seperti yang saya jelaskan, event ini yang meminta itu masyarakat di sini, mereka ingin semua itu bisa digelar di sini, dengan segala keterbatasan dan kekurangan karena di dunia ini memang tidak ada yang sempurna, kami harus menghargai karena mereka sudah sangat kompak, bekerja keras, untuk menjadikan kampung mereka layak untuk lomba akbar level nasional.” [maltimbus]

 

DATA JUARA KLATEN VAGANZA, KLIK DI SINI

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

KATA KUNCI: klaten vaganza rgn pradana bc bintang pradana

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp