SESI KACER FULL

KHANZA CUP PURWOREJO, #1

Kangen Lomba yang Pesertanya Ramai Tapi Tetap Bisa Non Teriak, di Sini Terobati

Minggu, 09 Mei 2021 - BERITA LOMBA

Banyak peserta dari luar kota yang sempat kebingungan mencari lokasi lombanya. Maklum, berada di pekarangan rumah warga, meski sebenarnya tak jauh dari jalan Daendels di pesisir selatan Purworejo.

Gantangan permanen Jayakatwang di kawasan Ketawang yang tak jauh dari SMPN 43 ini cukup rindang, di sekelilingnya masih diteduhi pepohonan besar.

Sejumlah pemain papan atas merapat ke sini. Dari Jogja misalnya, tampak Deki Sutriyo, Helmy Asalvo, Mr. Jombang, Teddy BKS, ada pula Noor Brewok dari Klaten, Mr. G dari Kebumen, Hendra JPN Gombong, dan lainnya.

Mulanya juga ada keraguan, apa lomba di lokasi seperti ini bisa ramai. Apalagi, sekitar jam 09.00 juga masih tampak lengang, sejumlah panitia baru tampak hadir.

TIKET 200K 25-G FULL

Sementara di bagian tiketing menyebut beberapa kelas favorit sudah penuh terpesan. “Saya masih nyari tiket 200 ribu belum dapat, nunggu semoga ada pesanan yang tidak diambil atau cancel sehingga bisa saya beli,” ujar Noor, yang membawa sejumlah jago seperi murai batu, cendet, dan cucak hijau.

Lomba dimulai jam 11.00 dari kelas lovebird. Peserta cukup meriah, sekitar separuh gantangan. Bisa disebut ramai untuk ukuran lovebird era sekarang, juga bila dibandingkan dengan event-event serupa di tempat lainnya. Berikutnya naik kelas lain seperti kenari, tledekan, hingga kelas-kelas favorit seperti murai batu, cendet, cucak hijau, kacer .

Benar-benar ramai, peserta bisa 50-an ekor up. Bahkan kelas kacer hanya kosong beberapa gantangan saja.

Yang bikin geleng-geleng kepala, kelas-kelas favorit  dengan peserta yang nyaris penuh itu bisa berlangsung sangat kondusif, benar-benar bisa berjalan non teriak. Saat hendak menggantang pun tidak ada prosesi saling tunggu yang menyebalkan itu. MC Bowo Bayonet dan Fajar benar-benar bisa mengelola jalannya lomba dengan baik.

“Kalau di Jogja juga kota lain, bahkan sekelas Latber-Latpres pun sulit bisa mengkondisikan peserta seperti ini, kecuali kalau komunitas seperti branjangan atau kenari model penyisihan 10-G. Ini sungguh luar biasa,” ujar Deki yang belum lama juga baru menggelar lomba di Purworejo.

Menurut Mr. Darsono selaku penggagas event, di sini memang sudah jadi tradisi setiap gelaran bisa non teriak. Pemain-pemain lokal di sekitar Purworejo insya Allah sudah bisa dikondisikan dengan baik.”

MR DARSONO DAN BENZ WIRA

Hal yang sama juga diceritakan oleh Benz Wira, salah satu tokoh kicaumania muda Purworejo. “Kita berharap teman-teman dari luar kota yang sebelumnya sudah terbiasa berteriak, di sini juga bisa ikut “terhipnotis”, ikut kebiasaan di sini, jangan malah ngajari pemula-pemula di sini jadi ikut berteriak.”

Kotrek yang menjadi korlap pun mengaku sangat terbantu dengan sikap peserta. “Andai semua lomba, paling tidak yang kami tugas, bisa seperti ini. Tentu tugas menjadi sangat terbantu.”

Hingga kelas utama murai batu, penilaian memang berjalan sangat baik. Tidak tampak ada komplain sama sekali atas keputusan para juri BnR Indonesia. [maltimbus]

PESERTA DUDUK MANIS

SESI CUCAK HIJAU 25-G, 200K, FULL

KATA KUNCI: khanza cup mr darsono khanza bf mr jombang