PANITIA SELIKOER CANARY CONTEST

KENARI HIJAU DAPAT TEMPAT SPESIAL DI SELIKOER CANARY CONTEST

Kamis, 28 Januari 2016 - BERITA LOMBA

Kenari hijau sesungguhnya sama dengan yang lainnya. Ia bisa bernyanyi dengan merdu, bisa keras suaranya. Namun entah kenapa, di lapangan sering dianaktirikan. Setidaknya, begitulah yang dirasakan para pemilik dan peserta lomba kenari yang kebetulan punya warna hijau. “Materi dan penampilan oke, tapi kalau ada yang warna kuning, kok yang hijau dikalahkan...” begitu curhatnya.

KOMUNITAS MASTER IMPOR JOGJA

Sebagai kenarimana yang lama ikut kontes, Bekti dan Ilham tentu sangat sadar ada semacam kecemasan dari para pemilik kenari hijau, meskipun materinya bagus, perfomanya juga oke. Itu sebabnya, dalam kontes perdana Selikoer Canary Contest, Minggu 24 Januari di Balai Desa Condong Catur, sengaja dibuat kelas khusus Kenari Bebas Hijau.

FINALIS MASTER IMPOR

Bebas mengacu pada ukuran postur yang dibebaskan. Mau postur besar atau mungil, silakan bergabung. Yang penting warnanya hijau. Apakah hijau secara keseluruhan, atau sebagian. Nyatanya, peserta ramai, full penyisihan A sampai F.

Tampil sebagai juara kelas ini adalah DK Junior, milik Dogles dari Duta PPK Parikesit, Klaten. Jamrud milik Uud dari Rama Sakti Jogja dan CC4 milik Gogon dari Ronggeng SF harus puas di tempat kedua dan ketiga.

DOGLES & DK JUNIOR

Hebatnya, DK Junior kembali meraih hasil terbaik di kelas Kalitan. Apa artinya ini semua? Berarti DK Junior berpostur mungil, di kelas Bebas Hijau bisa menyisihkan lawan-lawannya yang sebagian adalah kenari postur bongsor.

Makna lain, DK Junior yang berwarna hijau juga bisa menyisihkan kenari lain yang berwarna cerah, seperti kuning di kelas Kalitan, sebab tentu banyak sekali musuh yang warnanya kuning cerah. Kesimpulan, di Selikoer Canary Contest, juri ternyata bisa mengesampikankan soal warna. Mau hijau, kuning, atau apa pun, yang penting bagainya kerjanya, bagaimana materi suaranya.

GANTANGAN 10 ALA PAPBURI

Kontes ini mengadopsi sistem yang berlaku di Papburi, yaitu sistem penyisihan dengan gantangan 10. Sepuluh burung dengan nilai tertinggi yang merupakan gabungan nilai dari penyisian A sampai F, kemudian kembali bertarung dalam partai final.

Kelas reguler, lebih mengarah kenari isian, walaupun matersi standar pun boleh ikut. Yang penting peluang menang tipis mengingat lawannya burung isian, kecuali lainnya pada tidak bunyi, atau bunyi tapi kurang maksi, baru kenari standar bisa jadi juara.

The Lost milik Alif dari Pursina BF meraih juara reguler, diikuti olehy Ocah milik Paulus JnJ BF, serta KH1 milik Nareswari dari Duta PPK Parikesit. Raja Royal milik Yongki dari PPK Pati unggul di kelas Standar A, di belakangnya ada Gangster miik Patar Jogja.

Topan Jogja juga unggul di kelas Kenari Standar B bersama Desersi. Juara 2 dan 3 ditempati jagoan dari PPK Parikesit yaitu Desersi milik Udin dan jagoan lawas langganan juara Fatamorgana milik Tari S.

Kelas Master impor ternyata juga luar biasa antusiasme peserta. Selain itu, banyak burung yang lagunya bagus-bagus. Seiring dengan kembali naiknya popularitas kenari isian, burung master impor seperti blackthroat pun kembali banyak dicari.

Gonos milik Haryadi Sleman memimpin paling depan, di belakangnya mengikuti The Beatles milik Bang Jack dan Fikher Gun milik Asamukti. Fikher Gun sebelumnya juara di even Harpindo Jaya Cup II, juga juara 2 di Piala Raja dan juara 1 di BnR Award Jakarta.

ZIMON & TOTO ASAMUKTI BERSAMA FIKHER GUN & TROPHY PRESTASI

Di rumahnya di desa Tambakan, kecamatan Jogonalan Klaten, Fikher Gun juga pejantan tangguh, beberapa betinanya selalu nelur dan menetaskan anak generasi juara.

“Senang rasanya sukses menggelar kontes ala Papburi. Peserta hampir penuh semua kelas, banyak yang datang dari luar kota seperti Rembang, Pati, Kudus, Kendal, Semarang, Solo, Klaten, Bandung, tentu Jogja dan sekitarnya. Banyak yang sudah kangen kontes seperti ini, sementara Papburi Jogja sendiri cukup lama vakum tidak menggelar lomba. Kota lain seperti  Klaten, Solo, Sragen, Rembang, Madiun, dan kota di Pantura malah lagi giat-giatnya. Jadi, kami ingin mengisi kekosongan itu, agar keinginan para kenarimania di sini bisa terwadahi,” jelas Bekti yang didampingi Ilham.

JUARA DI SELIKOER CANARY CONTEST